Tata tertib bengkel pemesinan

21 b. tidak ada bagian tergerai yang dipakai operator yang dapat terlilit bersama putaran cekambenda kerja, seperti tangan baju panjang, gelang, kalung, dan rambut. c. Benda kerja yang akan dibubut diperhitungkan agar tidak melenting atau bengkok mengenai kepala operator. 4. Benda kerja panjang dan mudah melenting dibubut menggunakan penyangga steady. 11. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Persepsi Siswa Tentang Keselamatan Kerja Dengan Tingkat Keselamatan Kerja. Pengetahuan dan persepsi siswa berpengaruh terhadap tindakan atau tingkah laku individu siswa dan sangat berpengaruh besar dengan tingkat pelaksanaan keselamatan kerja di bengkel. Dalam konteks ini, siswa mengetahui norma-norma keselamatan kerja yang harus dijunjung saat melakukan kerja praktek, akan tetapi dia beranggapan bahwa norma-norma tentang keselamatan kerja tersebut hanya akan menggangu kenyamanan dalam bekerja, misalnya aturan tentang pemakain alat dan perlengkapan keselamatan kerja. Tingkat pengetahuan siswa tentang keselamatan kerja yang rendah, maka akan menyebabkan pelaksanaan keselamatan kerja juga rendah, karena siswa tidak mengetahui cara-cara bekerja yang benar termasuk norma-norma keselamatan kerja yang harus diterapkan, sehingga siswa akan bekerja prakrek tanpa pengetahuan yang memadai. Dalam hal ini siswa bekerja dengan prioritas untuk menyelesaikan pekerjaannya yang ditandai dengan dilanggarnya aturan- aturan atau petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang akibatnya terjadi 22 kecelakaan kerja baik bagi dirinya, alat atau perlengkapan yang digunakan serta lingkungan.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Parsaoran Tamba yang berjudul Partisipasi Siswa Dalam Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bengkel Pemesinan SMK Negeri 2 Manado 2011. Metode penelitian yang dilakukan adalah expost facto. Dilihat dari bentuk permasalahannya maka penelitian ini merupakan penelitian korelasional karena tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel. Subjek penelitian adalah siswa SMK Negeri 2 Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi hubungan antara pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja K3 yang dimiliki siswa terhadap partisipasi siswa dalam keselamatan dan kesehatan kerja K3. Hubungan yang terjadi sebesar 0,661 atau 66,1, artinya bahwa hubungan antara pengetahuan siswa dengan partisipasi siswa dalam K3 adalah kuat. Penelitian yang dilakukan oleh Eny Susilaningsih yang berjudul Perilaku Siswa Dalam Implementasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Praktek Membatik Di SMK Negeri 6 Yogyakarta 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan siswa dalam implementasi keselamatan dan kesehatan kerja praktek membatik di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Program Studi Tata Busana di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan variabel penelitian ini adalah perilaku siswa dalam implementasi keselamatan dan kesehatan kerja praktek membatik. Teknik pengumpulan data menggunakan