waktu yang ditentukan dengan dengan memperhatikan standar kualitas produk serta ada batasan dalam jumlah pekerjaan. Berbeda dengan usaha
konfeksi, para pekerja dituntut untuk menghasilkan produk semaksimal mungkin dalam waktu yang singkat untuk memperoleh keuntungan yang
tinggi serta jumlah produk tidak dibatasi sehingga tidak jarang produk yang dihasilkan oleh jahitan konfeksi rendah dalam segi kualitasnya
sehingga harganya pun relatif lebih murah, hal itu juga tergantung pada jenis konfeksinya.
3. Hubungan antara pencapaian kompetensi belajar Mata Diklat
Industri Kreatif dengan produktivitas kerja siswa di Unit Produksi SMK Negeri 1 Ngawen.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui koefisien korelasi antara variabel kompetensi belajar Mata Dilkat Industri Kreatif dengan
produktivitas kerja siswa sebesar 0.889 pada taraf signifikansi 5 dengan besar nilai signifikan 0.0000.05 sehingga dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan yang erat antara pencapaian kompetensi belajar Mata Diklat Industri Kreatif dengan produktivitas kerja siswa di Unit Produksi SMK
Negeri 1 Ngawen. Kedua variabel dalam penelitian ini saling berhubungan karena kompetensi belajar Mata Diklat Industri Kreatif merupakan Mata
Diklat yang membekali siswa untuk melaksanakan program usaha konveksi di Unit Produksi SMK Negeri 1 Ngawen. Pelaksanaan kegiatan
usaha konveksi di Unit Produksi SMK Negeri 1 Ngawen sendiri
merupakan implikasi dari hasil pembelajaran pada Mata Diklat Industri Kreatif.
4. Kontribusi Pencapaian Hasil Belajar Mata Diklat Industri Kreatif
terhadap Produktivitas Kerja Siswa di Unit Produksi SMK Negeri 1 Ngawen.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pencapaian hasil belajar Mata Diklat Industri Kreatif memberikan kontribusi sumbangan efektif
terhadap Produktivitas Kerja Siswa di Unit Produksi sebesar 27,08 . Pencapaian hasil belajar Mata Diklat Industri Kreatif mampu memberikan
kontribusi efektif terhadap produktivitas kerja siswa di Unit Produksi dikarenakan kegiatan produksi yang dilaksanakan di Unit Produksi
merupakan bentuk realisasi dari pembelajaran Mata Diklat Industri Kreatif yang memuat pembelajaran kewirausahaan dalam bentuk usaha mandiri.
Dalam pembelajaran ini siswa telah diberikan bekal berupa manajemen pengelolaan usaha busana baik perseorangan maupun konveksi. Sehingga
wajar apabila siswa yang pencapaian kompetensi belajarnya tinggi memiliki produktivitas yang tinggi pula.