19
b. Anggaran Partial Yaitu anggaran yang disusun tidak secara lengkap.anggaran yang hanya
menyusun bagian anggaran tertentu saja. Misalnya karena keterbatasan kemampuan, maka hanya dapat menyusun anggaran operasional.
6. Menurut Fungsinya a. Appropriation Budget
Adalah anggaran yang diperuntukan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain. Misalnya anggaran untuk penelitian.
b. Performance Budget Adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi aktivitas yang
dilakukan dalam perusahaan untuk menilai apakah biaya beban yang dikeluarkan oleh masing – masing aktivitas tidak melampaui batas
E. Anggaran Penerimaan
Anggaran penerimaan adalah target minimal berdasarkan potensi riil yang harus dicapai untuk setiap sumber pendapatan SK Gubernur Jawa Tengah
No 105 Tahun 2002: 2. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa anggaran penerimaan RSDM adalah target minimal berdasarkan potensi riil yang
harus dicapai untuk setiap sumber pendapatan yang ada pada RSDM. Salah satu cara yang digunakan oleh RSDM dalam menilai kinerja
perusahaannya adalah berdasarkan pencapaian target penerimaan yang telah dibuat, jika target penerimaan yang telah dibuat tersebut tidak tercapai,
menunjukkan bahwa kinerja RSDM kurang baik. Adapun yang dimaksud
20
dengan kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Erich A.H, 1996: 67 dan yang
dimaksud dengan penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan
sasaran, standar
dan kriteria
yang telah
ditetapkan sebelumnya
Mulyadi, 2000: 419. Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar
perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau
rencana formal yang dituangkan dalam anggaran. Metode yang digunakan oleh RSDM dalam menyusun anggarannya
adalah incremental, yaitu dengan mendasarkan pada realisasi yang terjadi pada tahun yang lalu kemudian digunakan untuk menentukan kebijakan penerimaan
tahun yang akan datang apakah persentasenya akan dinaikkan atau akan diturunkan. RSDM tetap konsisten menggunakan metode ini karena hal tersebut
memang sudah merupakan ketetapan dari Pemda Propinsi. Tolak ukur yang digunakan oleh RSDM untuk menentukan apakah anggaran
penerimaan akan dinaikkan atau diturunkan adalah: 1. Adanya penambahan pasien kunjungan rawat jalan maupun rawat inap.
2. Adanya perubahan tarif penerapan tarif baru. Adapun proses penyusunan anggaran pada RSDM secara garis besar adalah
sebagai berikut:
21
User penanggung jawab kegiatan pada triwulan ke tiga pada tahun berjalan mengajukan perencanaan kegiatan untuk tahun kedepan kepada Direksi
melalui Wadir Umum dan Keuangan. Oleh Wadir Umum dan Keuangan rencana tersebut diteruskan ke panitia anggaran lewat kepala bagian perencanaan Rumah
sakit untuk dibahas bersama dan menentukan besaran anggaran dan daftar skala prioritas DSP serta menyusun program untuk Rumah sakit kedepan. Besaran
anggaran dan DSP dimasukkan dalam dokumen RASK Rencana Anggaran Satuan Kerja rumah sakit. RASK rumah sakit tersebut kemudian diajukan ke
pemerintah propinsi lewat Biro Keuangan SETDA Sekretariat Daerah. Bersama - sama eksekutif dan legislatif RASK tersebut dibahas dan apabila
semua pihak setuju kemudian ditetapkan sebagai DASK Dokumen Anggaran Satuan Kerja.
F. Analisis Varians Anggaran