24
penerimaan yang diterima juga hanya berasal dari penerimaan selama sembilan bulan .
Penerimaan tahunan Rumah Sakit Dr Moewardi Surakarta terdiri dari beberapa komponen yaitu komponen obat - obatan, laboratorium, akomodasi,
tindakan medik, rehab medik, radiologi, jasa karcis, visite, askes , lain - lain dan kartu sehat. Khusus untuk komponen kartu sehat hanya ada pada tahun anggaran
19992000, untuk tahun anggaran selanjutnya penerimaan kartu sehat masuk pada anggaran penerimaan rutin dan tidak dikelompokkan tersendiri.
Dalam bab ini penulis akan mencoba menganalisis antara anggaran penerimaan dengan realisasinya dari tiap komponen dan mencari berapa besar
penyimpangan yang terjadi serta mencari sebab-sebab penyimpangan tersebut dengan menggunakan analisis varians.
1. Obat-obatan
Tabel 2.2 DATA PEMAKAIAN OBAT
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA T.A. 19992000 - 2002
Tahun Anggaran
Realisasi
19992000 2000
2001 2002
3.451.000.000 4.289.074.700
5.850.000.000 7.644.000.000
3.600.304.475 3.208.021.394
6.133.808.942 7.855.689.147
Sumber : Buku Laporan Tahunan RSDM Dalam analisis terhadap komponen obat – obatan penulis tidak dapat
menggunakan analisis varians, karena adanya keterbatasan data. RSDM tidak
25
membuat laporan anggaran dan realisasi kuantitas jumlah obat yang akan di jual. Tolak ukur RSDM dalam menyusun anggaran penerimaan obatnya adalah selain
berdasarkan realisasi penerimaan tahun yang lalu dan peningkatan jumlah pasien juga berdasarkan. Disini penulis hanya akan menghitung pencapaian target
penerimaan obat saja dari tahun ke tahun apakah target yang dibuat sudah tercapai ataukah belum.
a. T. A 1999200
Persentase penyimpangan : 3.600.304.475 – 3.451.000.000 X 100 = 4,33 F
3.451.000.000
Analisis : Terdapat varians yang menguntungkan sebesar Rp 149.304.475 untuk
penjualanpemakaian obat T.A 19992000 atau berada sekitar 4,33 di atas target. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tahun anggaran
19992000 target penerimaan rumah sakit dari pemakaian penjualan obat telah tercapai bahkan berada di atas target.
b. T.A 2000
Persentase penyimpangan : 3.208.021.394 – 4.289.074.700 X 100 = 25,20 UF
4.289.074.700
26
Analisis : Terdapat varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 1.081.053.306
untuk penjualan pemakaian obat pada tahun ini atau sekitar 25,20 di bawah target yang berarti bahwa target penerimaan dari pemakaian obat
pada tahun anggaran 2000 tidak tercapai. Hal ini disebabkan oleh adanya penetapan target yang terlalu tinggi untuk T. A 2000 yang hanya 9 bulan.
c. T. A 2001
Persentase penyimpangan : 6.133.808.942 – 5.850.000.000 X 100 = 4,85 F
5.850.000.000
Analisis : Terdapat varians yang menguntungkan sebesar Rp 283.808.942 atau
sekitar 4,85 di atas target yang berarti bahwa target penerimaan dari penjualan obat tahun anggaran 2001 dapat dicapai oleh RSDM.
d. T. A 2002
Persentase penyimpangan : 7.855.689.147 – 7.644.000.000 X 100 = 2,76 F
7.644.000.000
Analisis : Terdapat Varians yang menguntungkan sebesar Rp 211.689.147 atau
sekitar 2,76 di atas target, yang berarti bahwa target penerimaan dari penjualanpemakaian obat yan telah ditetapkan RSDM pada tahun
anggaran 2002 telah tercapai bahkan berada di atas target.
27
2. Laboratorium