Kajian Tentang Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif

Pelaksanaan merupakan salah satu bagian dari manajemen program. Pelaksanaan atau yang biasa disebut dengan penggerakan merupakan suatu keseluruhan usaha, teknik, dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif dan ekonomis Siagiaan, 2007:95. Sependapat, Didin Kurniadin dan Imam Machali 2013: 287, pelaksanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang berhubungan dengan aktivitas manajerial dalam pelaksanaan tugas execution. Pelaksanaan atau penggerakan actuating, adalah tindakan memulai, memprakarsai, memotivasi, dan mengarahkan, serta mempengaruhi para pekerja mengerjakan tugas-tugas untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Terry 1977 dalam buku Manajemen Pendidikan 2013:287- 288, pelaksanaan merupakan tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok mau dan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan para anggota yang menyebabkan para anggota mau untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dalam melaksanakan suatu program , perencanaan turut berpengaruh besar terhadap pelaksanaan suatu program, hal ini karena perencanaan dan pelaksanaan merupakan satu kesatuan yang saling mengikat. Adapun pengertian dari perencanaan merupakan tindakan 14 menetapkan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan, bagaimana mengerjakan, apa harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakannya. Perencanaan sering disebut juga sebagai jembatan yang menghubungkan kesenjangan atau jurang antara antara keadaan masa kini dan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang Fatah, 2009: 49. Pendapat lain disampaikan oleh Siagian 2007: 36-38, perencanaan merupakan usaha sadar dan pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam menyusun suatu rencana adalah dengan mengatakan bahwa perencanaan berarti mencari dan menemukan jawaban terhadap enam pertanyaan, yaitu digambarkan dalam Gambar.2 berikut ini: Pertanyaan Gambar.2 Enam Perencanaan dalam PE RENCANAAN BILAMANA MENGAPA DIMANA SIAPA BAGAIMANA APA 15 Disampaikan oleh Syukur 1987:40 kaitannya dengan pelaksanaan merupakan usaha atau aktivitas yang dilakukan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang sudah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapinya semua kebutuhan seperti alat-alat yang dibutuhkan, siapa yang melaksanakan, tempat pelaksanaannya dan bagaimana cara melaksanakan, kemudian setelah program dan kebijaksanaan ditetapkan atas pengambilan keputusan suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah langkah strategis, kebijaksanaan maupun operasional menjadi nyata guna mencapai sasaran dari program yang sudah ditetapkan di awal. Pelaksanaan merupakan aktivitas-aktivitas atau eksekusi dari suatu program di suatu organisasi yang didasarkan pada suatu perencanaan yang sudah dirancang dan ditetapkan sebelumnya. Program dapat diartikan sebagai kegiatan yang disusun secara terencana dan memiliki tujuan, sasaran, isi dan jenis kegiatan, pelaksana kegiatan, proses kegiatan, waktu, fasilitas, alat-alat, biaya dan sumber- sumber pendukung lainnya. Dalam buku Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, secara lebih luas program merupakan kegiatan yang sistemik yaitu kegiatan yang memiliki komponen, proses dan tujuan program. Berdasarkan sub sistem pendidikan luar sekolah maka komponen-komponen program program terdiri dari: 16 a. Masukan lingkungan environmental input b. Masukan sarana instrumental input c. Masukan mentah raw input d. Masukan lain other input Adapun tujuan program mencakup tujuan antara intermediate goal yaitu keluaran output dan tujuan akhir final goal yaitu pengaruh atau dampak outcome program pendidikan Sudjana, 2008: 4. Menurut Arikunto dan Safruddin 2007: 2- 5, secara umum, ‘’program’’ dapat diartikan sebagai ‘’rencana’’. Program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Ada tiga pengertian penting dan perlu ditekankan dalam menentukan program, yaitu: 1. Realisasi atau implementasi suatu kebijakan 2. Terjadi dalam waktu yang relatif lama, bukan tunggal tetapi jamak berkesinambungan, dan 3. Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Lebih lanjut, sebuah program bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi merupakan kegiatan yang berkesinambungan karena melaksanakan suatu kebijakan. Oleh karena itu sebuah program dapat berlangsung dalam kurun waktu relatif lama. Pengertian program merupakan sebuah sistem, yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan 17 bukan hanya satu kali tetapi berkesinambungan. Pelaksanaan program selalu terjadi di dalam suatu organisasi yang artinya harus melibatkan sekelompok orang. Program merupakan suatu sistem. Sedangkan sistem adalah suatu kesatuan dari beberapa bagian atau komponen program yang saling kait- mengait dan bekerjasama satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dalam sistem. Dengan begitu, program terdiri dari komponenkomponen yang saling berkaitan dan saling menunjang dalam rangka mencapai suatu tujuan. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Tjokromindjojo 1987: 19, program merupakan cara untuk memilih dan menghubungkan dalam merumuskan tindakan yang kita anggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Program pembangunan yang baik setidaknya harus memiliki ciri – ciri sebagai berikut: a. Tujuan yang dirumuskan b. Penentuan peralatan yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut c. Suatu kerangka kebijakan yang konsisten dan proyek-proyek yang saling terkait untuk mencapai tujuan program seselektif mungkin d. Pengukuran dengan ongkos-ongkos yang diperkirakan dan keuntungan keuntungan yang di harapkan akan dihasilkan program tersebut e. Hubungan dengan kegiatan-kegiatan lain dalam usaha pemerintah dan program pembangunan lainnya 18 f. Berbagai upaya dibidang manajemen, termasuk penyediaan tenaga, pembiayaan dan lain-lain untuk melaksanakan program tersebut. Dalam pelaksanaan program, terdapat tiga unsur mutlak dan penting, oleh karena itu dalam melaksanakan suatu program diperlukan unsur-unsur yang akan berpengaruh. Menurut Syukur 1987 dalam Fita Istiani 2013, unsur –unsur tersebut terdiri dari; 1. Adanya program kebijakan yang dilaksanakan 2. Target group, yaitu kelompok masyarakat yang menjadi sasaran diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut dalam bentuk perubahan dan peningkatan 3. Unsur pelaksana implementator baik organisasi maupun perorangan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan. Program merupakan suatu sistem yang kegiatannya berkesinambungan dan didasarkan pada suatu kebijakan dan melibatkan suatu anggota kelompok serta terdiri dari komponen yang saling melengkapi guna mencapai suatu tujuan. Dalam meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, pemerintah mencanangkan beberapa kebijakan program perekonomian untuk masyarakat, diantaranya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM untuk menanggulangi masalah-masalah kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan angka produkifitas masyarakat. Program dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat ini dikembangkan dibeberapa wilayah di Indonesia 19 guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang ekonomi, sehingga masyarakat dapat mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhannya sendiri dan orang-orang disekitarnya. Salah satu cara dalam mengentaskan kemiskinan di masyarakat dapat melalui program usaha ekonomi produktif yang sasarannya merupakan kelompok –kelompok masyarakat yang belum berdaya. untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pedoman Kelompok Usaha Bersama Tahun 2011, tentang usaha ekonomi produktif UEP disebutkan bahwa usaha ekonomi produktif merupakan serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengakses sumber daya ekonomi, meningkatkan kemampuan usaha ekonomi, meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan penghasilan, tabungan dan menciptakan kemitraan usaha yang saling menguntungkan. Adapun anggaran yang digunakan dalam usaha ekonomi produktif berasal dari bantuan pemerintah yang berada dibawah naungan dinas sosial, dimana bantuan tersebut bersifat sementara dan ditujukan untuk masyarakat miskin yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kemandirian masyarakat. Sehingga dalam pelaksanaannya dilakukan pendampingan oleh dinas sosial dan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan perkembangan usaha ekonomi tersebut. Berdasarkan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005 –2025, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif melalui UKM dan Koperasi 20 diarahkan untuk menjadi pelaku ekonomi yang berdaya saing melalui perkuatan kewirausahaan dan peningkatan produktivitas yang didukung dengan upaya peningkatan adaptasi terhadap kebutuhan pasar, pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi. Pengembangan UKM menjadi bagian integral di dalam perubahan struktur yang sejalan dengan modernisasi agribisnis dan agroindustri, khususnya yang mendukung ketahanan pangan, serta perkuatan basis produksi dan daya saing industri melalui pengembangan rumpun industri, percepatan alih teknologi, dan peningkatan kualitas SDM. Sementara itu, pengembangan usaha mikro menjadi pilihan strategis untuk mengurangi kesenjangan pendapatan dan kemiskinan. Koperasi berkembang semakin luas menjadi wahana yang efektif dalam menciptakan efisiensi kolektif para anggota koperasi, baik produsen maupun konsumen, sehingga menjadi pelaku ekonomi yang mampu mendukung upaya peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sehubungan dengan perkembangan lingkungan perekonomian yang semakin dinamis dan global, Undang Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil, yang hanya mengatur usaha kecil perlu diganti, agar usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia dapat memperoleh jaminan kepastian dan keadilan usaha; Menurut Undang-undang No.20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah menyebutkan bahwa, “Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha 21 Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam undang- undang ini.” Menurut Hardiati 2009: 7, kegiatan kerja ekonomi produktif merupakan suatu kegiatan keterampilan usaha dan terampil kerja. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperoleh penghasilan. Penghasilan yang diperoleh dari hasil kerjanya dapat digunakan Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa usaha ekonomi produktif adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia guna mengatasi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang ekonomi, yang bertujuan meningkatkan keterampilan, pendapatan, produktivitas, mitra kerja serta kemandirian masyarakat di bidang perekonomian melalui kegiatan kewirausahaan dan usaha lainnya yang dilakukan melalui suatu kelompok di masyarakat. Dalam prinsipnya lansia mampu aktif dalam setiap kegiatan dihari tua. Pemikiran tersebut disebabkan oleh lingkungan sosial yang kurang mampu memberikan ruang partisipasi untuk mengaktualisasikan potensi serta pengalamannya yang diperolehnya dari perjalanan hidupnya Abbas, 2009: 37. Lansia yang masih aktif bekerja tidak terlepas dari makna produktif, menurut Akhmad Purnama dan Lidia Nugrahaningsih 2015: 27, usaha ekonomi produktif merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan sesuatu, berupa hal baru yang didapat dari membaca, benda, tulisan, dan hal baik lainnya. 22 Sependapat dengan pengertian usaha ekonomi produktif, dapat di peroleh tujuan dari adanya program Usaha Ekonomi Produktif yang bertumpu pada Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-19PB2005 yaitu; a Meningkatkan kemampuan dalam mengakses sumber daya ekonomi b Meningkatkan kemampuan usaha ekonomi c Meningkatkan produktivitas kerja d Meningkatkan penghasilan dan menciptakan kemitraan usaha yang e saling menguntungkan. Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelayanan Sosial Lanjut Usia, disebutkan bahwa: 1 Penguatan usaha ekonomis produktif melalui pendekatan kelembagaan sebagai investasi sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf c yaitu penguatan usaha ekonomis produktif melalui pendekatan kelembagaan sebagai investasi sosial, merupakan bantuan yang diberikan kepada lanjut usia potensial yang kurang mampu. 2 Penguatan usaha ekonomis produktif sebagaimana dimaksud pada ayat 1, diberikan kepada perorangan melalui LKS dengan pendampingan, yang didahului dengan bimbingan sosial dan keterampilan. 3 Penguatan usaha ekonomis produktif sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian paket bantuan usaha ekonomis produktif. 23 Berdasarkan Modul Pengembangan Ekonomi Produktif Bagi Lansia oleh Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013, Usaha Ekonomi Produktif BK adalah kegiatan produktif lansia di bidang ekonomi yang dapat menghasilkan pendapatan untuk dirinya. Kegiatan ekonomi yang dilakukan diupayakan sebagai perpaduan dengan kegiatan rekreatif. Sedangkan menurut Buku Pengangan Kader Tentang Lansia Tangguh Dengan Tujuh Dimensi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2015, berbagai peluang dalam pengembangan industri dan usaha ekonomi produktif dapat dilakukan lansia melalui berbagai bidang: a Bidang ekonomi kreatif, misalnya batik dan berbagai bentuk kesenian lain. b Bidang konsumsi barang, misalnya meubel meja, kursi, lemari. c Bidang kesehatan dan pengobatan tradisional, misalnya jamu dan pijat. d Bidang wisata dan kuliner. e Bidang industri rumah tangga. f Bidang bisnis sosial pengasuhan anak dan atau lansia rentan. Dengan beberapa definisi, dapat disimpulkan pengertian dari pelaksanaan program usaha ekonomi produktif, yaitu aktivitas-aktivitas atau eksekusi dari suatu sistem yang kegiatannya berkesinambungan dan didasarkan pada suatu kebijakan dan melibatkan anggota kelompok serta terdiri dari komponen yang saling melengkapi guna mencapai suatu tujuan melalui beberapa tahapan antara lain wujud kegiatan, sasaran, waktu, sarana prasarana, 24 sistem yang berjalan, serta tindak lanjut yang akan memberikan pengaruh untuk masing-masing anggota dan keluarga dari kelompok masyarakat di suatu organisasi yang didasarkan pada suatu perencanaan yang sudah dirancang dan ditetapkan sebelumnya.

B. Kajian Tentang Bina Keluarga Lansia BKL

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELOMPOK DALAM PROGRAM BINA KELUARGA LANSIA (BKL) DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 23

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENDAMPINGAN DESA MANDIRI DAN PRODUKTIF DI DUSUN GAMPLONG 1 DESA SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

3 17 234

TENUN RAINBOW SETAGEN KOMUNITAS DREAMDELION YOGYAKARTA DI DUSUN SEJATI DESA, SUMBERARUM, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.

2 14 334

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) SRIKANDI DI DUSUN GAMOL, DESA BALECATUR, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 3 184

EFEKTIVITAS PROGRAM BINA KELUARGA LANSIA (BKL) DALAM MEMBINA LANSIA DI KECAMATAN GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA

0 0 5

HUBUNGAN POLA MAKAN FAST FOOD DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA PRODUKTIF DI DUSUN TEGAL NGIJON SUMBER AGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA

0 2 12

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERASAAN KESEPIAN PADA USIA LANJUT DI PADUKUHANTIWIR SUMBERSARI MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perasaan Kesepian pada Usia Lanjut di Padukuhan Tiwir Sumbersari Moyudan Slema

0 0 13

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DUSUN KRODAN MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kejadian Insomnia pada Lansia di Dusun Krodan Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta Tahu

0 0 19

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Lansia di Dusun Celungan Sumberagung Moyidan Sleman Yogyakarta -

0 0 12

ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI IKAN PENGGUNA PAKAN ALAMI, ALTERNATIF, DAN PELET DI DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN

0 0 119