Pengertian Lansia Kajian tentang Lansia

28 c Pasal 8 Pemerintah, masyarakat, dan keluarga bertanggungjawab atas terwujudnya upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia. Dari penjelasan beberapa pengertian dari berbagai sumber di atas dapat disimpulkan, bina keluarga lansia atau BKL merupakan wadah atau organisasi untuk berkegiatan lansia dan keluarga yang memiliki lansia yang oleh dicanangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN dan bertujuan untuk mensejahterakan lansia melalui program program pemberdayaan, ekonomi produktif, tatacara perawatan dan pengasuhan lansia sehingga tercipta lansia sejahtera, mandiri, produktif, semangat dan berdaya.

C. Kajian tentang Lansia

1. Pengertian Lansia

Menurut Undang-Undang RI No. 13 Tahun 1998 memberikan definisi lansia sebagai berikut : a Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 enam puluh tahun keatas. b Lanjut Usia Potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang danatau jasa, c Lanjut Usia Tidak Potensial adalah lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah schingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain. 29 Menurut Hurlock 1980: 380, usia tua merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu periode di mana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Bourke 2012: 17, menggolongkan lansia pada masa penuaan, yaitu proses yang kompleks , sulit diprediksi, dan memiliki banyak segi. Banyak orang tidak menanti-nantikan saat menjadi tua karena proses itu bisa menjadi proses yang menyedihkan, sepi, dan menyakitkan. Jahja 2011: 311, mendefinisikan usia lanjut 60 sampai meninggal atau masa tua sebagai periode penutup dalam rentang hidup seseeorang, yaitu suatu masa dimana seseorang telah “ beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Sedangkan menurut Mahmudi 2000: 45, masa lanjut usia sering di sebut masa dewasa akhir, sering disebut juga masa tua atau masa kematangan akhir. Pada masa-masa yang lalu periode ini kurang di perhatikan dibandingkan periode yang lain, perhatian utama di tujukan pada masa balita dan remaja. Menurut Purnama 2009: 5 merupakan tahapan paling akhir dalam perjalanan hidup manusia. Proses menua tersebut selain merupakan proses perkembangan yang terus berlangsung hingga akhir hidup manusia, yang ditandai dengan adanya kemunduran fisik dan psikis. Sulistyo 2006: 12, sesungguhnya usia lanjut merupakan proses alami. Umur manusia sebagai makhluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam. Semua orang akan 30 mengalami proses menjadi tua dan masa tua. Pendapat tersebut didukung dengan pendapat Padmiati dan Gutomo 2007: 9, proses menua memang bukan sekedar survival of life, karena dalam proses ini selalu terjadi kemunduran baik fisiologis maupun psikologis yang berlangsung secara alamiah. Menurunnya kondisi lansia dari berbagai aspek juga didukung penelitian dari Siti Rohmah Nurhayati dalam Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 17, No. 1 2012:43-44 yang berjudul ‘’Dukungan Sosial dan Strategi Coping Para Lansia’’, yaitu lansia Usia lanjut adalah suatu fase yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang, yang mana terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun. Proses penuaan yang terjadi pada lansia tentunya berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, maupun kesehatan, karena dengan semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun sehingga dapat berakibat buruk pada kesehatan. Menurut Purnama dan Nugrahaningsih 2015: 9, masa lanjut usia merupakan tahapan paling akhir dalam perjalanan hidup manusia. Proses menua tersebut selain merupakan proses perkembangan yang terus berlangsung hingga akhir hidup manusia, juga ditandai dengan adanya kemunduran secara fisik dan psikis. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai umur 60 tahun ke atas dan menjadi salah satu tanda bahwa seseorang telah mencapai batas-batas akhir proses perkembangan yang ditandai dengan kemunduran fisik dan psikis. 31

2. Karakteristik Lansia

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELOMPOK DALAM PROGRAM BINA KELUARGA LANSIA (BKL) DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 23

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENDAMPINGAN DESA MANDIRI DAN PRODUKTIF DI DUSUN GAMPLONG 1 DESA SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

3 17 234

TENUN RAINBOW SETAGEN KOMUNITAS DREAMDELION YOGYAKARTA DI DUSUN SEJATI DESA, SUMBERARUM, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.

2 14 334

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) SRIKANDI DI DUSUN GAMOL, DESA BALECATUR, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 3 184

EFEKTIVITAS PROGRAM BINA KELUARGA LANSIA (BKL) DALAM MEMBINA LANSIA DI KECAMATAN GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA

0 0 5

HUBUNGAN POLA MAKAN FAST FOOD DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA PRODUKTIF DI DUSUN TEGAL NGIJON SUMBER AGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA

0 2 12

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERASAAN KESEPIAN PADA USIA LANJUT DI PADUKUHANTIWIR SUMBERSARI MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perasaan Kesepian pada Usia Lanjut di Padukuhan Tiwir Sumbersari Moyudan Slema

0 0 13

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DUSUN KRODAN MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kejadian Insomnia pada Lansia di Dusun Krodan Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta Tahu

0 0 19

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Lansia di Dusun Celungan Sumberagung Moyidan Sleman Yogyakarta -

0 0 12

ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI IKAN PENGGUNA PAKAN ALAMI, ALTERNATIF, DAN PELET DI DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN

0 0 119