Tujuan Kegiatan Magang Teknologi pengolahan limbah ternak di UPTD Aneka Usaha Ternak Sragen ACHMAD MUSTAJID

10 sebelum diisap oleh akar tanaman. Dari proses pembusukan, jasad renik memperoleh makanan dan sumber tenaga. Semakin banyak pupuk organik yang diberikan maka akan semakin banyak pula jasad renik dalam tanah. 4. Sebagai sumber zat makanan bagi tanaman Pupuk organik mengandung zat makanan yang lengkap meskipun kadarnya tidak setinggi pupuk anorganik. Selain itu, cara kerjanya agak lambat bila dibanding pupuk anorganik. Itulah sebabnya, untuk mencapai hasil maksimal, pemakaian pupuk organik hendaknya diimbangi dengan pupuk anorganik agar keduanya saling melengkapi. Dengan demikian akan tercipta tanah pertanian yang kaya akan zat hara, berstruktur gembur atau remah dan berwarna coklat kehitaman.

B. Tujuan Kegiatan Magang

1. Tujuan Umum Magang Perusahaan ini dilakukan oleh mahasiswa dengan tujuan : a. Agar mahasiswa memperoleh pengalaman yang luas dengan cara mengenali kegiatan-kegiatan di lapangan kerja yang berkaitan di bidang peternakan. b. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan anatara teori dan penerapan di dunia kerja lapangan serta faktor – faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat merupakan bekal bagi mahasiswa setelah terjun di masyarakat. c. Agar mahasiswa memperoleh ketrampilan kerja yang praktis yakni secara langsung dapat menjumpai, merumuskan serta memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di bidang peternakan. d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi, instansi terkait dan masyarakat sehingga dapat meningkatkan mutu pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi. 11 2. Tujuan khusus Tujuan khusus kegiatan magang perusahaan adalah : a. Memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan pengetahuan kerja dalam bidang peternakan khususnya manajemen pengolahan limbah ternak sapi yang dilakukan di UPTD Aneka Usaha Ternak. b. Agar mengetahui secara langsung mengenai semua kegiatan yang ada di peternakan UPTD Aneka Usaha Ternak. c. Agar mengetahui manajemen pengolahan limbah ternak sapi di Peternakan UPTD Aneka Usaha Ternak. 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bakalan Pertama yang harus dilakukan dalam pemilihan bibit sapi adalah memilih sapi yang sehat. Sapi yang sehat antara lain dicirikan dari sorot matanya yang cerah dan tajam. Tubuhnya berbentuk persegi empat dan tampak berisi. Kulit tubuhnya lemas dan mudah dilipat. Apabila dilepas, lipatan kulit cepat merata kembali. Kulit tubuh yang keras, kering, dan kaku menunjukkan sapi tersebut menderita penyakit kronis. Sapi yang sehat juga dapat dilihat dari bulunya yang mengkilap. Selaput lendir mulut dan gusi berwarna merah muda. Ujung hidung bersih , basah dan dingin. Jika ujung hidung kering, berarti sapi menderita panas tubuh karena karena infeksi penyakit. Sapi yang sehat juga kelihatan tegap dan lincah. Jangan sekali – kali memiih sapi yang terlihat malas dan ingin tidur terus untuk bibit Bambang dan Nazaruddin, 1994. Sapi aberdeen angus berkulit hitam pekat sehingga namanya lebih mudah diingat sebagai sapi angus angus : Hangus, gosong. Sapi ini berasal dari Skotlandia. Sapi ini tidak bertanduk dan tidak berpunuk. Punggungnya datar dan dahinya luas. Meskipun penampian sapi angus terlihat bundar dan pendek. Tetapi sapi ini lincah dan aktif bergerak. Selain itu, sapi ini memiliki toleransi yang cepat terhadap iklim di negara lain. Keistimewaan yang lain adalah bobotnya yang luar biasa. Bobot sapi betina dewasa mencapai 550 – 750 kg, sedangkan sapi jantan dewasa antara 800 – 1.000 kg. Dagingnya padat dan halus sehingga enak untuk disantap Bambang dan Nazaruddin, 1994. Pemilihan sapi yang akan dipelihara perlu diperhatikan dengan mempertimbangkan lokasi, tujuan peternakan serta sifat-sifat mandiri setiap bangsa sapi. Pemilihan pedet bakalan pun sangat perlu diperhatikan karena dalam beberapa program produksi ternak sapi diperlukan pemeliharaan sejak dari pedet. Selain itu, kematian terbesar dalam pemeliharaan biasanya juga terjadi pada saat masih pedet Santosa, 2005.

B. Pakan