Pengolahan Limbah Kandang Teknologi pengolahan limbah ternak di UPTD Aneka Usaha Ternak Sragen ACHMAD MUSTAJID

7 parasit merupakan faktor yang sering menjadi penyebab timbulnya penyakit pada ternak Back, 2009 Parasit pada ternak dapat berupa parasit hewan cacing, kutu, dsb. atau parasit tumbuhan bakteri dan jamur. Parasit cacing biasanya terdapat dalam usus dan paru-paru. Penyakit pada hewan dapat disebabkan pula oleh bakteri. Bakteri terdapat di mana-mana dan dapat hidup di berbagai lingkungan. Bakteri patogen dapat hidup dalam tubuh ternak. Bakteri ini mendapatkan makanan dari ternak sehingga akan menyebabkan infeksi dan penyakit Back, 2009. Vaksin ialah bibit penyakit yang telah dilemahkan. Cara pembuatan vaksin: 1. Hasil dari pembiakan vaksin disaring kemudian didapatkan toksin racun. 2. Toksin dilarutkan dalam air garam steril disebut toksoid. 3. Toksoid inilah yang disuntikkan ke dalam tubuh. Rusdi, 2001 Penggunaan obat anti mikrobia tidak pernah ditinggalkan dalam mengatasi penyakit alat pernafasan. Obat dapat diinjeksikan atau diberikan secara aoral, diberikan secara individual atau massal, yang mungkin diberikan bersama air minum atau makanan penguat. Pemberian antibiotik secara intrabronchial juga sering di lakukan, baik di rumah maupun dilapangan. Penempatan penderita dalam kandang yang bersih, terhindar dari angin atau hujan, serta cukup istirahat adalah saran yang diberikan Subroto, 1989 .

D. Pengolahan Limbah

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestikrumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, 8 sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah Admin, 2009. Lingga, 1991 melaporkan bahwa jenis dan kandungan hara yang terdapat pada beberapa kotoran ternak padat dan cair dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut. Table 1.1 Jenis dan kandungan zat hara pada beberapa kotoran ternak padat dan cair Nama ternak dan bentuk kotorannya Nitrogen Fosfor Kalium Air Kuda –padat 0.55 0.30 0.40 75 Kuda –cair 1.40 0.02 1.60 90 Kerbau -padat 0.60 0.30 0.34 85 Kerbau –cair 1.00 0.15 1.50 92 Sapi –padat 0.40 0.20 0.10 85 Sapi –cair 1.00 0.50 1.50 92 Kambing –padat 0.60 0.30 0.17 60 Kambing –cair 1.50 0.13 1.80 85 Domba –padat 0.75 0.50 0.45 60 Domba –cair 1.35 0.05 2.10 85 Babi – padat 0.95 0.35 0.40 80 Babi –cair 0.40 0.10 0.45 87 Ayam –padat dan cair 1.00 0.80 0.40 55 Sumber : Lingga, 1991 Karena baunya yang khas urine ternak juga dapat mencegah datangnya berbagai hama tanaman sehingga urine sapi juga dapat berfungsi sebagai pengendalian hama tanaman dari serangan Phrimantoro, 1995. 9 Feses masih mengandung senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman, yaitu nitorgen 5 – 7 , pospor 3 – 6 dan kalium 1 – 6 Suriawiria, 1981. Seekor ternak setiap tahunnya menghasilkan feses sebanyak 20,2 m3 Djadjadiningrat dan Harry Harsono 1983

E. Kandang

Lingkungan perusahaan adalah keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan lingkungan secara luas adalah mencakup semua faktor ekstern yang mempngaruhi individu, perusahaan dan masyarakat Sihombing, 2005. Beberapa persyaratan yang diperlukan dalam mendirikan kandang antara lain 1 memenuhi persyaratan kesehatan ternaknya, 2 mempunyai ventilasi yang baik, 3 efisiensi dalam pengelolaan 4 melindungi ternak dari pengaruh iklim dan keamanan kecurian 5 serta tidak berdampak terhadap lingkungan sekitarnya. Konstruksi kandang harus kuat dan tahan lama, penataan dan perlengkapan kandang kandang hendaknya dapat memberikan kenyamaman kerja gi petugas dalam dalam proses produksi seperti memberi pakan, pembersihan, pemeriksaan birahi dan penanganan kesehatan Anonim, 2007. Kandang diperlukan untuk melindungi ternak sapi dari keadaan lingkungan yang merugikan dengan adanya kandang ini ternak akan memperoleh kenyamanan. Kandang sapi salah satunya dapat kandang barak. Luas kandang barak diperhitungkan tidak lebih kurang dari 2 m per ekor Santoso, 2001. Konstruksi kandang dirancang sesuai keadaan iklim setempat, jenis ternak, dan tujuan pemeliharaan sapi itu sendiri. Dalam merancang kandang ternak yang penting untuk diperhatikan adalah tinggi bangunan, kedudukan atap dan bayangan atap, serta lantai kandang Sarwono dan Arianto, 2002. Kandang secara umum memiliki dua tipe, yaitu kandang individu dan kandang koloni Abidin, 2002. Menurut Sarwono dan Arianto 2002 kandang individu adalah kandang yang terdiri dari satu ruangan atau bangunan dan hanya digunakan untuk memelihara satu ekor ternak setiap ruangnya. 10 Kandang koloni adalah kandang yang terdiri dari satu ruangan atau bangunan tetapi digunakan untuk ternak dalam jumlah banyak. Perencanaan pembangunan kandang juga perlu memperhatikan faktor letak dan iklim setempat, bahan bangunan dan konstruksi kandang. Luasan bangunan dan penataan fasilitas penunjang dalam areal kandang, seperti kantor, ruang isolasi, dan gudang harus diperhitungkan dengan baik Sarwono dan Arianto, 2002. 11 III. TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Magang Perusahaan Kegiatan Magang Perusahaan ini dimulai dari tanggal 15 Februari sampai dengan 15 Maret 2010, bertempat di UPTD Aneka Usaha Ternak di Dukuh Kliro Desa Dawung Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen.

B. Materi dan Metode