21
Pemberian Gusanex diberikan bertujuan untuk mengindari gangguan lalat yang bisa mengakibatkan luka semakin lebar.
Penanganan yang dilakukan selain dengan menggunakan obat-obat medis sebaiknya juga dengan disertai penanganan
lingkungan kandang yang sehat, agar bibit penyakit tidak mudah berkembang seperti kebersihan kandang, penyemprotan kandang
dengan desinfektan dalam jangka waktu tertentu. Gangguan penyakit yang langsung mempengaruhi usaha peternakan sapi
potong, dapat dicegah dengan cara sebagai berikut : 1
Menjaga kebersihan kandang 2
Menghindari penempatan sapi yang sehat dengan sapi yang sakit
3 Memberi pakan rumput yang bersih
4 Vaksinasi dan pemberian obat-obatan
Sanitasi dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan, agar ternak terbebas dari serangan penyakit. Menurut
Sugeng 2005 sanitasi lingkungan dilakukan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman, bagi peternak maupun ternak yang
dipelihara, serta bebas dari gangguan infeksi penyakit yang dapat merugikan ternak Sanitasi lingkungan dilakukan dengan cara
membersihkan lingkungan sekitar kandang antara lain jalan, gang antar kandang, tempat penampungan air, saluran drainase dan
halaman dari kotoran atau sisa-sisa pakan dan rumput liar atau semak-semak. Kegiatan sanitasi lingkungan dilakukan secara
insidensial, yaitu apabila lingkungan sekitar kandang sudah kelihatan kotor oleh sisa-sisa jerami yang berserakan atau sampah
yang lain.
3. Struktur Organisasi
Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari suatu perencanaan yang terorganisasi. Maka untuk menunjang suatu kegiatan
operasional perusahaan sangat dibutuhkan struktur organisasi. Fungsi
22
dari struktur organisasi adalah untuk menentukan seorang tenaga kerja yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan kepada siapa ia harus
melaporkan hasil kegiatannya. Hal ini sangat diperlukan agar setiap tenaga mengetahui hak dan kewajibannya.
UPTD AUT merupakan usaha yang dimiliki oleh Dinas Peternakan, oleh karenanya struktur organisasi yeng tertinggi dipegang
oleh Kepala Dinas. Kepala Dinas membawahi Kepala Bidang Peternakan dan Kepala Bagian TU beserta kepala UPTD AUT.
Sedangkan Drh. Shintawati Widjaja selaku kepala sebagai penggerak dan penanggung jawab atas operasional di UPTD AUT. Kepala
membawahi Sub Bagian TU dan beberapa divisi yaitu divisi sapi, divisi pakan ternak, divisi kambing domba, divisi jangkrik, divisi kuda,
divisi cacing, divisi pupuk.
23
Keterangan: : Garis Komando perintah
: Garis Koordinasi Gambar 1. Struktur Organisasi UPTD AUT
Jumlah personil UPTD AUT adalah sebanyak 14 orang, yaitu terdiri dari personil yang direkrut dari PNS sebanyak tiga orang,
Kepala Dinas
Kabag TU Kabid Peternakan
Kepala UPTD AUT
Sub Bag TU
Div. Sapi
Div. Pakan
Ternak
Div. Kambing
Domba
Div. Kuda
Div. Jangkrik
Div, Cacing
Div. Pupuk
24
kontrak enam orang, wiyata bakti satu orang dan harian lepas empat orang.
Pelaksanaan serta pembagian tugas di peternakan tersebut sudah terlaksana cukup baik. Untuk setiap tugas serta mengontrol jalannya
peternakan sudah jelas yang bertanggung jawab sehingga diharapkan kelancaran kerja dapat berjalan baik sesuai yang diharapkan.
B. Uraian Kegiatan Magang Perusahaan
Kegiatan magang dilaksanakan selama satu bulan di UPTD AUT Sragen. Kegiatan yang dilakukan di dalam magang yaitu di antaranya:
setiap pagi membersihkan lantai kandang yaitu dengan membersihkan feses dan urin sapi serta kotoran
– kotoran yang lain misal sisa – sisa pakan yang jatuh ke lantai. Di dalam membersihkan lantai menggunakan
alat garuk, sekop, gerobak, selang air dan sapu lidi. Setelah feses dikumpulkan, feses yang terkumpul tersebut diangkut ke tempat pegolahan
pupuk dengan menggunakan gerobak. Kemudian lantai kandang dibersihkan dengan cara dialiri air dan disapu. Kegiatan selanjutnya yaitu
membersihkan tempat pakan dan minum sapi dengan menggunakan kain. Setelah tempat pakan dan minum bersih, kemudian diberi air minum serta
pakan konsentrat, selang dua jam pemberian konsentrat, diberikan pakan berupa rumput dan jerami. Pemberian minum secar terus
– menerus, sedang pemberian pakan di dalam satu hari sebanyak tiga kali yaitu pagi,
siang dam sore. Begitu kegiatan di dalam kandang selesai, maka kegiatan dilanjutkan dengan pengolahan pupuk. Termasuk kegiatan di dalam
pengolahan pupuk yaitu di antaranya: pembalikan feses, pencampuran starter, penggilingan dan pengemasan pupuk.
C. Penanganan dan Pengolahan Limbah
Kegiatan yang di lakukan di UPTD AUT, Sragen setiap harinya dimulai dari pukul 08.00
– 15.00 WIB. Kegiatan yang dilakukan meliputi pembersihan lantai kandang, pembersihan tempat pakan dan minum,
pemberian pakan, pembuatan konsentrat, dan pembuatan pupuk.