3. Ekspor
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel ekspor dalam jangka panjang ataupun jangka pendek, baik secara parsial berpengaruh positif
tidak signifikan sedangkan secara simultan berpengaruh positif signifikan dalam mempengaruhi PDB Indonesia. Koefisien jangka
panjang ekspor adalah sebesar 0.277840. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah berpengaruh positif terhadap PDB Indonesia
dalam jangka panjang. Artinya dalam jangka panjang, perubahan ekspor sebesar 1 akan mengakibatkan peningkatan PDB sebesar 0,27.
Kemudian nilai koefisien regresi jangka pendek sebesar 0.112251 menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah berpengaruh positif
terhadap PDB Indonesia dalam jangka pendek. Hal ini berarti apabila pengeluaran pemerintah meningkat sebesar 1, akan berpengaruh pada
peningkatan PDB sebesar 0,11. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekspor tidak berpengaruh
signifikan terhadap PDB dalam jangka panjang dan jangka pendek jika dilihat secara parsial dalam model ini. Tetapi secara simultan
berpengaruh signifikan. Hasil penelitian tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Moch. Damar Jaya tahun 2014 yang
menyatakan ekspor berpengaruh positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap PDB.
Model ECM tentu tidak terlepas dari adanya ECT Error Correction Term
, koefisien ECT sebesar -1.006077. Ini menunjukkan proporsi biaya ketidakseimbangan dan pergerakan PDB pada periode sebelumnya
yang disesuaikan dengan periode sekarang adalah sekitar menunjukkan sebesar 100,6 dengan tingkat signifikansi ECT menunjukkan angka
0,0000 berarti signifikan pada tingkat signifikansi 5
88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang
telah dilakukan,
dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut: 1. Utang Luar Negeri Indonesia ditunjukkan oleh jumlah utang baik pihak
pemerintah maupun swasta. Variabel utang luar negeri dalam jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDB sedangkan
dalam jangka pendek berpengaruh positif tidak signifikan terhadap PDB. Dalam jangka panjang menunjukkan variabel utang luar negeri memiliki
pengaruh yang paling kecil dibandingkan variabel - variabel lainnya dalam model penelitian ini. Pengaruh ekspor terhadap meningkatnya PDB
dalam jangka panjang sebesar 0,19 sedangkan dalam jangka pendek sebesar 0,08. Hal
ini dikarenakan utang luar negeri belum dikelola secara maksimal untuk meningkatkan PDB. Bahkan pernah menjadi
penyebab kjrisis ekonomi tahun 1997-1998 karna jatuh tempo pembayaran yang bersamaan antara utang luar negeri pemerintah dengan
pihak swasta. Sehingga pengelolaan utang luar negeri untuk kedepannya perlu ditingkatkan agar utang luar negeri dapat mempengaruhi PDB
dalam jangka pendek dan jangka panjang tanpa menimbulkan krisis seperti yang pernah terjadi pada tahun 1997-1998.
2. Tenaga kerja Indonesia ditunjukkan oleh jumlah tenaga kerja yang bekerja. Variabel tenaga kerja baik dalam jangka panjang ataupun jangka
pendek berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDB.