variabel bebas lebih tinggi dibandingkan korelasi salah satu atau kedua variabel bebas tersebut dengan variabel terikat. Deteksi
multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai koefisien korelasi berpasangan diantara dua regresor. Koefisien korelasi dengan
nilai kurang dari 0,8 menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama. Gejala heterokesdastis akan muncul apabila
variabel pengganggu memiliki varian yang berbeda dari satu observasi ke observasi lain. Adanya heteroskedastis menyebabkan estimasi koefisien-
koefisien regresi menjadi tidak efisien. Untuk mendeteksi gejala heteroskedastis dalam persamaan regresi digunakan dengan melihat
residual plot persamaan regresi. Dengan kriteria lain heteroskedeastis terjadi apabila koefisien regresi suatu variabel bebas secara signifikan
berbeda dengan nol.
. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari gejala heteroskedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan Uji White Heteroscedasticity. Jika nilai probabilitas ObsR- squared
lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Menurut Hanke dan Reitsch dalam Sidik dan Saludin 2009, autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak
bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Autokorelasi dapat
dilihat dari hasil uji Breusch-Godfrey. Data tidak terjadi autokorelasi jika nilai ObsR-square dan Probability lebih dari 0,05.
6. Pengujian Hipotesis
a. Uji Parsial Uji Statistik t
Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen. Pengujian ini dilakukan dengan Uji t pada taraf signifikansi 0,05 dengan ketentuan sebagai berikut:
H : apabila probabilitas t-Statistics 0,05, maka H
diterima. H
a
: apabila probabilitas t-Statistics 0,05, maka H
a
diterima. Jika Ho diterima, berarti variabel bebas yang diuji tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat. Jika Ho ditolak, berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel
terikat.
b. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Pengujian hipotesis secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan uji F Fisher Test . Uji F bertujuan untuk mengetahui
pengaruh seluruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dengan ketentuan sebagai berikut:
Ho : bi = 0, bi berarti tidak berpengaruh Ho
: bi ≠ 0, bi berarti berpengaruh Apabila:
F hitung ≤ F tabel ; Ho diterima