705
Magister Hukum Udayana
• Desember 2015
UDAYANA MASTER LAW JOURNAL
Vol. 4, No. 4 : 700 - 712
Peraturan Daerah termasuk daku dalam herark peraturan perundang-undangan.
Khusus untuk masalah penyelesaan kasus- kasus adat, kewenangan MUDP Provns
Bal terdapat dalam Pasal 16 Ayat 2 Angka 2 Perda Desa Pakraman, Namun ternyata
kemudan, MDP Provns Bal tdak hanya menjad penengah saja, tetap juga sebaga
pemutus dalam perkara adat. Dalam Pasal 16 ayat 1 butr c
Perda Desa Pakraman yang menyebutkan “Majelis Desa Pakraman mempunyai tugas
melaksanakan setiap keputusan-keputusan Paruman Majelis dengan aturan-aturan yang
ditetapkan”, maka dtentukan bahwa MUDP Provns Bal berhak untuk menjalankan
hasl – hasl Paruman MDP Provns Bal. Kemudan pada Keputusan MUDP Nomor
050KepPsm-1MDP BalIII2006 tentang Hasl-hasl Pasamuhan Agung I MDP Bal,
pada Lampran III butr 2 : “MDP di semua tingkatan secara berjenjang berkewenangan
menyelesaikan persengketaan adat yang tidak berhasil diselesaikan di tingkat kerta
desaprajuru desa di Desa Pakraman”, ternyata Desa Pakraman melalu MUDP
Provns Bal berhak melakukan peradlan kalau dkehendak oleh para phak yang
bersengketa. Dengan
demkan pula
kemudan MUDP Provns Bal lalu melakukan penyelesaan wicara melalu
peradlan. Dar Pasamuhan Agung I MDP Bal
tulah kewenangan untuk mengadl wicara tu muncul, sehngga letak dar pemberan
kewenangan menyelesakan perkara adat untuk MUDP Provns Bal bukanlah berasal
dar peraturan perundang – undangan atau delegas dar konsttus, melankan dar hak
otonom yang dmlk oleh Desa Pakraman. Dalam hal n, Desa Pakraman member
kekuasaan kepada MUDP Provns Bal untuk mengatur tekns peradlannya. Hal n
berart Desa Pakraman telah memberkan mandat kepada MDP Provns Bal untuk
menyelesakan wicara melalu peradlan. Negara
telah memberkan
perlndungan dan pengakuan terhadap masyarakat adat
11
bak melalu peraturan perundang-undangan maupun mplementas
hak yang
dterma oleh
masyarakat adat, walaupun dasar pengakuan secara
hukumnya berbeda dar hukum negara, namun sebenarnya tdak ada perbedaan
pokok antara hukum negara dan hukum rakyat. Bahkan sebenarnya hukum negara
dan hukum adat salng melengkap untuk pembangunan hukum.
3.4 Proses Penyelesaian Perkara Adat Melalui Peradilan Oleh Majelis
Utama Desa Pakraman MUDP Provinsi Bali
3.4.1 Cara Penyelesaian Wicara Melalui Majelis Utama Desa Pakraman
MUDP Provinsi Bali
Penyelesaan wicara melalu MUDP Provns Bal datur dalam Keputusan Maje-
ls Utama Desa Pakraman Bal Nomor : 002 SkepMDP BalIX2011 tentang Petunjuk
Pelaksanaan dan Petunjuk Tekns Penyele- saan Wicara oleh Majels Desa Pakraman
MDP Bal. Dalam petunjuk pelaksana penyelesaan wicara, penyelesaan wicara
dapat dlakukan dengan cara kekeluargaan
11
Masyarakat Adat adalah sebaga kelompok masyarakat yang memlk asal usul leluhur secara turun temurun
di wilayah geograis tertentu, serta memiliki sistem nla, dolog, ekonom, poltk, budaya, sosal, dan
wlayah sendr Baca : Panta Adhoc I DPD RI, 2009, Naskah Akademi Rancangan Undang-Undang
Tentang Perlindungan Masyarakat Adat, Mater Uj Sahh, Dewan Perwaklan Daerah Republk Indonesa,
hlm.91.
706
Magister Hukum Udayana
• Desember 2015
UDAYANA MASTER LAW JOURNAL
Vol. 4, No. 4 : 700 - 712
melalu perundngan langsung para p- hak yang terlbat dan wicara, penyelesaan
wicara secara perdamaan dengan peranta- raan medas phak ketga, bak peroran-
gan maupun lembaga lan atau Majels Desa Pakraman MDP sesua jenjang, dan Peny-
elesaan wicara dengan dserahkan kepada Majels Madya Desa Pakraman MMDP
untuk mendapatkan keputusan. Kalau d MMDP tdak apat menyelesakan wicara
yang ada, maka wicara akan dselesakan oleh MUDP Provns Bal melalu peradlan
agar mendapat keputusan. Penyelesaan
wicara tersebut
mengadung konsekuens yurds moral terhadap phak yang mawicara. Yurds
moral tersebut adalah lahr dar asas – asas yang ada dalam penyelesaan wicara.
12
Dalam penyelesaan wicara dengan cara kekeluargaan para phak dtuntut untuk
memlk tkad bak dan nat yang kuat untuk menyelesakan wicara yang dhadap.
Para phak senantasa menjaga hubungan dan komunkas, walaupun dalam alternatve
yang dtawarkan dberkan peluang untuk tawar menawar. Dsnlah kemudan dadakan
kesepakatan untuk tdak mempublkaskan suasana atau substans pembcaraan bak
secara langsung maupun tdak langsung, sebelum hasl resm dperoleh.
Salah satu persyaratan adalah para phak
dwajbkan untuk
menyapkan juru bcara yang tdak dapat dgant
kecual dalam hal mendadak sepert sakt, mennggal duna atau dhentkan oleh phak
yang menghendaknya, sehngga mengena waktu, tempat, substans pembahasan sangat
pentng untuk dsepakat. Namun yang palng pentng dalam penyelesaan wicara
melalu kekeluargaan adalah ketaatan terhadap asas satya untuk melaksanakan
kesepakatan yang telah dbuat, yang pada hakekatnya kesepakatan tersebut dakhr
dengan matur piuning upacara mohon jn kepada dewata kalau selesa. Matur piuning
tersebut merupakan wujud penyelesaan secara niskala sesuatu tdak terlhat.
Tugas Bandesa pemmpn adat dalam medas juga sangat pentng dalam
penyelesaan wicara.
Tugas bendesa
dbedakan menjad 2 yatu tugas Bandesa MUDP ketka phak lan sebaga perantara
medator dan ketka sebaga Bandesa MUDP yang menjad perantara medator.
Pada akhrnya tugas medator adalah menemukan solus atas wicara yang terjad,
karenanya pentng kemudan dlakukan sebuah pemahaman terlebh dahulu mengena
kedudukan medator sebelum dlakukannya medas yang harus dtuangkan dalam
pernyataan. Setelah
terjad pemahaman
dan akhrnya sepakat untuk menyelesakan
wicara melalu keputusan MUDP Provns Bal, baru kemudan phak yang menghendak
penyelesaan wicara melalu memutus oleh MUDP Provns Bal membuat permohonan
kepada MUDP Provns Bal. Dalam Petunjuk Pelaksana Tata Cara Penyelesaan
Wicara, Keputusan Majels Utama Desa Pakraman Bal Nomor : 002SkepMDP Bal
12
Penyelesaan wicara patut senantasa memperhatkan dan mempertmbangkan tga asas yatu Pertama :
Kalasyaan, yatu dterma secara tulus khlas oleh phak yang mawicara, Kedua : Kasujatian, yatu
konds objektf yang dhadap oleh masyarakat. Ketga : Kapatutan, yatu kebakan berdasarkan
hukum adat Bal dan awig-awig Desa Pakraman bak tertuls maupun tdak tertuls catur dresta yang
sesua dengan perkembangan zaman dan nla-nla agama Hndu baca : Keputusan Majels Utama Desa
Pakraman Bal Nomor : 002SkepMDP BalIX2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Tekns
Penyelesaan Wcara oleh Majels Desa Pakraman MDP Bal.