Dampak Pelabuhan Pariwisata Bagi Perkembangan Pariwisata Provinsi

642 Magister Hukum Udayana • Desember 2015 UDAYANA MASTER LAW JOURNAL Vol. 4, No. 4 : 634 - 644 wsatawan d Bal Tengah, Pelabuhan Benoa d Kota Denpasar akan membantu dstrbus wsatawan d Bal Selatan dan Pelabuhan Glmanuk d Kabupaten Jembrana akan membantu dstrbus wsatawan d Bal Barat dan Bal Utara. Pelabuhan parwsata member dampak bak berupa dampak postf maupun dampak negatf d dalam parwsata yatu : 1. Dampak Postf a. Perkembangan Bal Utara akan menjad lebh menngkat dalam sektor parwsata. b. Pemerataan pembangunan d sektor parwsata dengan pembangunan parwsata yang berbass parwsata budaya. c. Pendstrbusan wstawan yang terorgansr dengan bak akan membuat PAD daerah Kabupaten atau Kota menjad bertambah. d. Destnas parwsata d Bal Utara akan semakn berkembang. e. Bal Utara akan menjad parwsata alternatf bag Parwsata Bal yang berttk fokus lebh banyak d Bal Selatan. 2. Dampak Negatf a. Kapan pesar akan mendatangkan wsatawan dalam jumlah banyak dan hanya berplesran dalam jangka waktu sebentar atau tdak menetap mass tourism. b. Adanya dualsme pengelolaan d dalam PT. Pelndo dan Pemerntah Provns Bal apabla belum adanya Undang-Undang atau peraturan perundang-undangan yang mengatur sstem pengelolaan Pelabuhan Parwsata. c. Adanya lmbah-lmbah kapal yang dapat mencemar panta d sektar Pelabuhan Parwsata. Mass tourism yang menjad ketakutan bag sebuah destnas parwsata dapat dtanggulang dengan adanya pemlahan wsatawan yang datang berkunjung. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Keparwsataan telah mencakup pengaturan mengena parwsata secara general. Wsatawan yang datang walaupun dalam jumlah banyak haruslah mereka yang datang untuk tdak hanya sekedar berplesran tetap mereka yang akan tnggal dan berkontrbus banyak dalam daya tark wsata tersebut. Wsatawan kapal-kapal pesar dar Eropa dan Amerka merupakan wsatawan exclusve yang tdak akan sekedar datang lalu tdak memberkan kontrbus apa-apa d dalam pembangunan parwsata.

IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan

Parwsata Bal merupakan sebuah aset yang bak bag kemajuan Pendapatan Asl Daerah Provns dan menjad salah satu penyumbang devsa terbesar sampa saat n. Adanya dualsme kewenangan antara Pemerntah Daerah Provns Bal dalam merealsaskan Pelabuhan Parwsata dan untuk pengelolaan Pelabuhan Parwsata dengan PT. Pelndo sebaga Badan Usaha Mlk Negara sebaga perwaklan Pemerntah Pusat dalam memelhara aset-aset negara membuat adanya konlik norma antara Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerntah Daerah dan Peraturan Pemerntah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagan Urusan Pemerntahan antara Pemerntah, Pemerntah Daerah dan Pemerntah Daerah Kabupaten atau Kota dengan Peraturan 643 Magister Hukum Udayana • Desember 2015 UDAYANA MASTER LAW JOURNAL Vol. 4, No. 4 : 634 - 644 Pemerntah No. No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhan. Kewenangan delegas yang dpegang oleh Pemerntah Daerah dengan Pelabuhan Parwsata menjad urusan plhan dar Pemerntah Daerah menyebabkan adanya tark menark dengan PT. Pelndo untuk mengelola Pelabuhan Parwsata yang akan segera drealsaskan. Adanya dampak postf dan negatf d dalam pembanguan Pelabuhan Parwsata harus lebh dperhatkan dmana dampak postf utama d dalam pembangunan Pelabuhan Parwsata adalah menyasar adanya pembangunan Bal Utara yang saat n pertumbuhan parwsatanya mash sangat lemah serta penngkatan Pendapatan Asl Daerah d masng-masng Daerah Kabupaten atau Kota yang ada d Bal. Dampak negatf yang palng dtakut dar sebuah Pelabuhan Parwsata adalah adanya mass toursm d dalam pendstrbusan wsatawan. Mass tourism akan membawa dampak buruk dmana wsatawan yang datang hanya sekedar berkunjung dan tdak memberka feedback bag pemasukan daerah.

4.2. Saran

Pemerntah Pusat selaku pemegang kekuasaan tertngg d dalam suatu tatanan sstem pemerntahan antara Pemerntah Pusat dan Pemerntah Daerah, harus segera merancang regulas hukum berupa aturan yang bersfat khusus d dalam pengelolaan sebuah Pelabuhan Parwsata yang dmana Parwsata merupakan sebuah urusan plhan dar sebuah Daerah bak Daerah Provns dan Daerah Kabupaten atau Kota. Konlik norma dapat menyebabkan ketdaklancarannya sebuah project dar Pemerntah Daerah untuk dapat mengembangkan daerahnya sendr sesua dengan otonom daerah. Adanya Analss Dampak Lngkungan atau AMDAL yang dapat memeberkan referens d dalam pembangunan Pelabuhan Parwsata. Kerusakan alam yang terjad bak tu d darat, laut maupun udara juga dapat mempengaruh parwsata tu sendr. Adanya empat ttk Pelabuhan Parwsata akan memberkan dampak bag peraran d Pulau Bal. Provns Bal juga memlk kendahan alam laut yang harus djaga sebaga wsata bahar unggulan d Indonesa sepert Amed dan Pemuteran. DAFTAR PUSTAKA Bud Wnarno. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Meda Pressndo,Yogyakarta. Islamy, Irfan. 2007. Prnsp-prnsp Perumusan Kebjaksanaan Negara. Jakarta: Bum Aksara. PKPS Bappenas. 2011. Sustanng Partnershp Meda Informas Kerjasama Pemerntah dan Swasta Eds Khusus Konektvtas Nasonal. Infrastuktur Reform Sector Development Program IRSDP, Jakarta. Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerntah Daerah Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2004 Nomor 125. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerntahan Daerah Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nomor 5587. Peraturan Pemerntah No 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhan Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2001 Nomor 127.