775
Magister Hukum Udayana
• Desember 2015
UDAYANA MASTER LAW JOURNAL
Vol. 4, No. 4 : 770 - 782
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Konsistensi Pasal 79A Undang-
Undang Nomor
24 Tahun
2013 Tentang
Administrasi Kependudukan Dikaitkan Dengan
Pasal 110 Ayat 1 huruf C Undang-Undang Nomor 28 tahun
2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah.
Dalam Pasal 1 angka 64 Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retrbus Daerah dtentukan: “Retrbus daerah, yang selanjutnya
dsebut retrbus, adalah pungutan Daerah sebaga pembayaran atas
jasa atau pemberan jn tertentu yang khusus dsedakan dan atau
dberkan oleh Pemerntah Daerah untuk kepentngan orang prbad atau
badan.” Dalam pengertan n, terkandung pula
pemaknaan bahwa pelayanan yang menjad obyek retrbus adalah pelayanan yang
langsung dnkmat oleh anggota masyarakat orang prbad atau badan. Dengan demkan
karakter retrbus daerah adalah : 1.
Pungutan oleh pemerntah daerah terhadap anggota masyarakat;
2. Pemerntah
daerah memberkan
pelayanan berupa barangjasa yang member keuntungan kepada anggota
masyarakat yang membayar pungutan. Pasal 108 ayat 1 Undang Undang
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retrbus Daerah menentukan bahwa
“Objek retrbus adalah “ : d.
Jasa umum; e.
Jasa usaha; f.
Perznan tertentu. Dalam
melaksanakan pungutan
retrbus, tdak seluruh jasa yang dsedakan pemerntah daerah masuk dalam kategor
objek retrbus. Objek retrbus oleh Pemerntah Daerah tersebut dkelompokkan
kedalam 3 tga golongan jasa,
9
yatu: 1.
Retrbus jasa umum, adalah retrbus atas jasa yang dsedakan atau dberkan
oleh pemerntah daerah untuk tujuan kepentngan dan kemanfaatan umum
serta dapat dnkmat oleh prbad atau badan.
2. Retrbus jasa usaha adalah retrbus atas
jasa yang dberkan oleh pemerntah daerah dengan menganut prnsp
komersal karena pada dasarnya dapat pula dsedakan oleh sektor swasta.
3. Retrbus perjnan tertentu adalah
retrbus atas
kegatan tertentu
pemerntah daerah dalam rangka pemberan jn kepada orang prbad
atau badan yang dmaksudkan untuk pembnaan, pengaturan, pengendalan
dan pengawasan
atas kegatan
kemanfaatan pemanfaatan
ruang, penggunaan sumber daya alam, barang,
prasarana, sarana atau fasltas tertentu guna melndung kepentngan umum
dan menjaga kelestaran lngkungan. Lebh lanjut dalam Pasal 110 ayat 1
Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retrbus Daerah
menentukan bahwa Jens Retrbus Jasa Umum adalah:
a. Retrbus Pelayanan Kesehatan
b. Retrbus Pelayanan Persampahan
Kebershan
9
Sahaan P. Marhot, op.cit, hlm.435.
776
Magister Hukum Udayana
• Desember 2015
UDAYANA MASTER LAW JOURNAL
Vol. 4, No. 4 : 770 - 782
c. Retrbus Penggantan Baya Cetak
Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Spl
d. Retrbus Pelayanan Pemakaman dan
Pengabuan Mayat e.
Retrbus Pelayanan Parkr d Tep Jalan Umum
f. Retrbus Pelayanan Pasar
g. Retrbus
Pengujan Kendaraan
Bermotor h.
Retrbus Pemerksaan Alat Pemadam Kebakaran
. Retrbus Penggantan Baya Cetak
Peta j.
Retrbus Penyedaan
danatau Penyedotan Kakus
k. Retrbus Pengolahan Lmbah Car
l. Retrbus Pelayanan TeraTera Ulang
m. Retrbus Pelayanan Penddkan
n. Retrbus
Pengendalan Menara
Telekomunkas Pasal 156 ayat 1 Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retrbus Daerah menyatakan: “Retrbus
dtetapkan dengan Peraturan Daerah”. Dalam Pasal 110 ayat 1 huruf C
Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 dtentukan bahwa Retrbus Penggantan
Baya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Spl dgolongkan dalam
Retrbus Jasa Umum yang mana merupakan pungutan daerah sebaga pembayaran atas
jasa yang dsedakan dan atau dberkan oleh pemerntah daerah untuk kepentngan orang
prbad Badan. Sedangkan dalam Pasal 79A Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Admnstras Kependudukan dtentukan
“Pengurusan dan Penerbtan Dokumen Kependudukan tdak dpungut baya”.
Dalam hal n ada ketdaksesuaan atau nkonsstens antara Pasal 110 ayat 1
huruf C Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 dengan pasal 79A Undang-Undang
Republk Indonesa Nomor 24 Tahun 2013. Berdasarkan teor Antnom dmana adanya
pertentangan dua nla atau lebh, akan tetap keduanya sama-sama pentng atau
dalam tngkatan hukum yang sama maka asas preferensi dalam penyelesaian konlik
norma tersebut yatu Asas Lex Specialis
Derogat Legi Generali, yatu peraturan perundang-undangan yang bersfat khusus
specal mengenyampngkan berlakunya peraturan perundang-undangan yang bersfat
umum general, apabla kedua peraturan perundang-undangan
tersebut memuat
ketentuan yang salng bertentangan. Asas n merujuk kepada dua peraturan perundang-
undangan yang secara herarks mempunya kedudukan yang sama.
10
Berdasarkan asas tersebut maka yang berlaku adalah pasal 79A Undang-Undang
Republk Indonesa Nomor 24 Tahun 2013 tentang Admnstras Kependudukan
dtentukan “Pengurusan dan Penerbtan Dokumen Kependudukan tdak dpungut
baya”.
3.2. Konsistensi antara
Keputusan Majelis Madya Desa Pakraman
Kota Denpasar Nomor 1412-SK MMDPVII2014
dengan pasal
79A Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi
Kependudukan
Pada tngkat
Desa Pakraman
kepengurusan KIPPS Kartu Identtas
10
Peter Mahmud Marzuk, 2013, Penelitian Hukum, Raja Graindo Persada, Jakarta, hlm.129.