= 0,2715 – 1,1401 x 1,75 = -1,724
maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 1,1401 – 1,724x
4.2.3.2 Penentuan Koefisien Korelasi
Untuk mentukan koefisien korelasi r digunakan rumus : r =
∑Xi – XYi – Y [
∑Xi – X
2
Yi – Y
2
]
⅟2
= 13,5389
[11,87524,9907]
12
= 13,5389
296,7645
4.2.3.3 Penentuan Kadar Kalium dalam Daun Teh Sisa Penyeduhan
Perhitungan kadar kalium dalam daun the sisa penyeduhan dapat dihitung dari persamaan garis regeresi
Y = 1,1401 – 1,724x Sebagai contoh perhitungan kadar kalium dalam daun teh pada hari ke-1
Dimana :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
A
1
= 0,359 A
2
= 0,311 A
3
Diperoleh : �1 =
0,359 + 1,724 1,1401
= 1,8270 ���
�2 = 0,311 + 1,724
1,1401 = 1,7849
���
�3 = 0,308 + 1,724
1,1401 = 1,8621
��� = 0,308
Dengan adanya faktor pengenceran fp = 5 kali, maka kadar kalium dalam daun teh sisa penyeduhan adalah :
X
1
X = 1,8270 mgL x 5 = 9,1350 mgL
2
X = 1,7849 mgL x 5 = 8,9425 mgL
3
Kadar analit dinyatakan dalam bentuk X + dmgL, dimana : = 1,8621 mgL x 5 = 9,3060 mgL
X = Kadar rata-rata mgL d = t0,05 : n-1 . Sx
Sx = Standar deviasi rata-rata Sn
� = � ∑�� − �
2
� − 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari tabel untuk analisa kalium dilakukan sebanyak 3 kali. Kadar yang diperoleh dinyatakan sebgai berikut :
X
1
= 1,8270 X
2
= 1,7849 X
3
= 1,8612 mgL � =
∑�� �
= 9,1218 ���
Xi = Xi – X X1 = 0,0002
X2 = 0,0389 X3 = 0,0339
2
∑Xi – X
2
�� = � 0,1911
3 = 0,0637
= 0,073
� = � ∑�� − �
2
� − 1
� = � 0,073
2 = 0,1911
Dari tabel distribusi t-student untuk n = 3 maka derajat kebebasan dk = 3 -1 = 2 dan derajat kepercayaan 95 P = 0,05 untuk t = maka :
d = t 0,05 ; 2. Sx = 4,30 x 0,0637 = 0,2739
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jadi kadar kalium dapat dituliskan sebagai berikut : 9,1218 ± 0,2739
Tabel 4.9. Data Hasil Pengukuran Kadar Kalium
Kadar K rata- rata mgL
d mgL X ± d mgL
9,1218 0,2739
9,1218± 0,2739
9,0677 0,3358
9,0677± 0,3358
9,1365 0,1370
9,1365± 0,1370
9,2130 0,0757
9,2130± 0,0757
4.2.2.4 Penentuan Batas Deteksi
Batas deteksi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : Y = 3 Sb + Yb
Dimana : Y = Signal batas deteksi
Yb = Intersept dan kurva kalibrasi =b Sb = Standar deviasi untuk slope
12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
�� = � ∑�� − �
2
� − 2 �
P
�� = � 24,9907
4 = 2,4995
4.3 Pembahasan
Daun teh sisa penyeduhan merupakan limbah dari daun teh segar yang diseduh untuk menghasilkan minuman yang menyehatkan. Dalam penelitian ini daun
teh sisa penyeduhan diperoleh dari sisa penyeduhan oleh PT.Sinar Sosro dengan menambahkan starter EM
4
Daun teh sisa penyeduhan biasanya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Semakin hijau daun sisa penyeduhan maka semakin banyak mineral yang masih
tertinggal, sehingga perlu ditentukan kadar nitrogen, posfor, dan kalium yang terdapat dalam daun teh sisa penyeduhan tersebut.
.
Kondisi percobaan adalah sistem anaerobik karena proses berlangsung tanpa aerasi atau sirkulasi udara kedalam tumpukan daun teh.
Berdasarkan pengamatan secara fisik dengan mata pada awal proses yakni pengamatan setelah 2 hari waktu fermentasi maka proses penguraian sudah mulai
berjalan. Hal ini dapat diketahui dari perubahan warna dan bau. Setelah proses berjalan selama 3 hari maka mikroorganisme sudah mulai tumbuh berkembang.
Mikroorganisme ini kemudian menguraikan senyawa organik yang ada didalam daun teh didalam penyeduhan tersebut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA