budaya pelaku pasar diantaranya budaya etos kerja yang baik, budaya hidup hemat, budaya saling percaya antar sesama dan budaya kekeluargaan.
4.3 Pasar Sebagai Tempat Proses Komunikasi
Secara Etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin, communico yang berarti membagi. Dalam hal ini berarti membagi ide, gagasan, atau pikiran antara dua orang atau lebih.
Communico berakar dari kata communis yang berarti sama, sama arti atau sama makna. Pada hakikatnya Dalam komunikasi harus terkandung kesamaan makna atau kesamaan pengertian.
Komunikasi tidak akan berlangsung bila tidak ada kesamaan pengertian diantara mereka yang melakukan komunikasi.
Komunikasi merupakan proses pengekspresian pikiran dan perasaan dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan untuk mengubah sikap pada diri komunikan dengan
menggunakan simbol ataupun lambang-lambang. Proses komunikasi terbagi dua jenis yaitu, proses komunikasi primer dan komunikasi sekunder. Proses komunikasi yang terjadi di Pasar
Titipapan adalah proses komunikasi primer. Karena penyampaian pikiran dan perasaan kepada orang lain dilakukan secara langsung menggunakan lambang atau simbol yang berupa bahasa,
gerak tubuh, dan sentuhan. Hal ini dapat kita lihat komunikasi yang terjadi antara pedagang dan pembeli, dimana pedagang selalu menggunakan bahasa yang sifatnya menawarkan baik itu kata-
kata yang keluar dari mulutnya maupun gerak tubuh, dan sentuhannya semua itu dilakukan pedagang untuk mengawali komunikasi dengan para pembeli. Proses komunikasi sekunder
melalui alat sangat sedikit dijumpai, karena masyarakat masih mengandalkan pola komunikasi tradisional. Komunikasi yang terjadi di Pasar Titipapan berupa antara penjual dan pembeli, mulai
dari proses tawar menawar harga dan pembelian barang, ataupun komunikasi antar penjual,
Universitas Sumatera Utara
komunikasi antar pembeli, dan seterusnya mencakup segala individu lain yang merupakan bagian dari sistem pasar termasuk petugas pasar, komunikasinya dilakukan melalui lisan secara
langsung. Semua individu di Pasar Titipapan berbicara satu sama lain untuk menjalin komunikasi,
dan dari proses komunikasi ini akan menghasilkan informasi-informasi. Informasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, begitu juga dalam hal
berdagang. Informasi diperlukan untuk menambah, meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan.
Dalam kehidupan berdagang informasi sangat penting misalnya pentingnya mengetahui harga-harga suatu barang, mode yang sangat dibutuhkan maupun yang diinginkan masyarakat
atau konsumen. Melalui suatu informasi dapat dikembangkan suatu pola produksi yang dianggap menguntungkan atau dirasakan bermanfaat. Dalam menghadapi tantangan alam yang pada
hakekatnya banyak memberikan sumber kehidupan akan semakin mudah dicapai melalui usaha yang benar-benar terarah, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. Dalam mewujudkan hal
itu maka diperlukan informasi-informasi yang tepat dan jelas, dan pada umumnya informasi tersebut diperoleh dari media massa, televisi, radio, Surat kabar, dan lain-lain.
Di dalam aktivitas Pasar Titipapan sebuah informasi cepat menyebar, hal itu dapat dilihat misalnya ada orang yang berbicara pertama untuk menyampaikan suatu informasi yang walau
dia sendiri mengetahuinya dari orang lain, maka informasi itu akan terus dibicarakan antara sesama pedagang maupun pembeli yang sudah menjadi pelanggan. Kebiasaan ini dapat dilihat
sebagai bumbu yang menyelingi diantara kegiatan jual beli di pasar tersebut. Begitu juga halnya dengan para pedagang yang sedang tidak ada pembelinya mereka akan saling berkomunikasi
untuk bertukar informasi.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan keterangan di atas, fungsi komunikasi yang terjadi di Pasar Tradisional Titipapan adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi Sosial, yaitu sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Interaksi tersebut tanpa mereka sadari telah menunjukkan fungsi pasar sebagai media menjalin
hubungan. Para penjual dan pembeli saling mengenal dekat antar pribadi, karena intensitas pertemuan yang sangat tinggi. Sehingga ikatan sosial diantara warga Titipapan terbentuk
pula melalui pasar. 2.
Komunikasi Ekspresif Pasar selain berpera sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli, juga memiliki
fungsi sebagai tempat bertemunya budaya yang dibawa oleh setiap mereka yang memanfaatkan pasar. Walaupun para penjual dan pembeli mayoritas adalah warga lokal
daerah Titipapan, namun tidak sedikit pula yang berasal dari daerah lain. 3
Komunikasi Intrumental Di dalam pasar tradisional terdapat tiga unsur, yaitu penjual, pembeli, dan barang atau jasa
yang keberadaanya tidak dapat dipisahkan. Pertemuan antara penjual dan pembeli menimbulkan trasaksi jual-beli, akan tetapi bukan bearti bahwa setiap orang yang masuk ke
pasar akan membeli barang, ada yang datang ke pasar hanya sekedar main saja atau keperluan lain.
Di pasar tradisional Titipapan pola komunikasi yang terjadi adalah komunikasi antara dua orang dan komunikasi kelompok
23
23
Komunikasi antara penjual dan pembeli, mulai dari proses tawar menawar harga, pembelian barang, komunikasi antar penjual, komunikasi antar pembeli, dan seterusnya mencakup individu lain yang
merupakan bagian dari sistem pasar seperti, petugas kebersihan dan supplier. Sedangkan komunikasi kelompok berupa komunikasi individu dengan sekelompok orang dan komunikasi kelompok dengan
kelompok. Seperti penjual dengan pembeli yang berjumlah dua orang atau lebih.
. Dalam proses komunikasi setiap individu dalam pasar dilakukan secara lisan dan langsung. Selain itu, komunikasi biasanya disertai gerakan mata
Universitas Sumatera Utara
penjual, ekspresi wajah pembeli ketika menawar barang dan bahasa tubuh individu lain di pasar. Komunikasi seperti itu merupakan bagian hasil bentuk budaya masyarakat.
Pada hakikatnya komunikasi yang baik antar pelaku Pasar Titipapan terlaksana karena intensnya pertemuan dan interaksi antar mereka. Hal yang jarang ditemui pada saat Pasar
Titipapan belum direlokasi. Pertemuan dan interaksi itu terlaksana karena keberadaan mereka yang berada pada satu tempat. Keberadaan pada satu tempat adalah akibat dari relokasi Pasar
Titipapan yang dilakukan oleh Pemerintah Kotamadya Medan. Jadi, secara langsung atau tidak langsung, meningkatnya peran komunikasi di Pasar Titipapan dijembatani oleh dilaksanakannya
relokasi Pasar Titipapan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan