Metode Penelitian Pasar Titipapan Sebelum Dan Sesudah Direlokasi Pemerintah Kotamadya Medan (1993-2000)

senang bila mendapatkan pelayanan yang cukup baik. Dengan teori ini dijadikan landasan bagi penulis untuk mengkaji dan membandingkan bagaimana harga-harga komoditi yang ada di Pasar Titipapan . Menurut Marius P. Angipora, dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Pemasaran, 1999 menjelaskan perilaku konsumen dikemukakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi para konsumen untuk melakukan pembelian terhadap setiap barang atau jasa di dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginan yang bersangkutan. Pengaruh-pengaruh tersebut berasal dari latar belakang budaya, sosial, pribadi, pisikologis dan ekonomis yang secara keseluruhan langsung atau tidak akan mempengaruhi sikap pembelian 10 Sejarah Perkembangan Pasar Inpres Belawan 1975-1980. Skripsi sarjana yang di tulis Harry menceritakan perkembangan pedagang kaki lima yang ada di pasar tersebut mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun 1970, pasar ini mendapatkan bantuan dari pemerintah yang mengakibatkan Pasar Belawan ini berubah namanya menjadi Pasar Inpres Belawan. Skripsi ini menjadi acuan dan perbandingan bagi penulis dalam melakukan penelitian apa yang menyebabkan Pasar Titipapan direlokasi Pemerintah Kotamadya Medan. . Buku ini sebagai dasar untuk mengetahui sikap konsumen terhadap pemenuhan kebutuhan dan aktivitas jual beli serta bagaimana hubungan antara penjual dan pembeli yang ada di Pasar Titipapan.

1.5 Metode Penelitian

Metode sejarah yang umum digunakan dalam ilmu sejarah ada empat tahapan, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Heuristik adalah pengumpulan sumber-sumber 10 Marius P. Angipora, SE, Dasar-Dasar Pemasaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999, hlm.114. Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Metode yang dilakukan di dalam heuristik ini adalah studi pustaka library research dan studi lapangan field research. Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah sumber tertulis, yakni berupa arsip, laporan, dokumen, skripsi, tesis, disertasi, dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini, yang terdapat di Pemerintah Kota Medan Sumatera Utara, Kantor Dinas Pasar Kota Medan, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Studi lapangan adalah penelitian yang dilakukan langsung ke lokasi objek penelitian. Metode yang digunakan adalah melakukan wawancara terhadap informan-informan yang mengetahui tentang masalah di dalam penelitian tersebut. Informan sering juga disebut dengan sumber. Sumber terbagi dua, sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah informan yang mengetahui secara langsung dan terlibat di dalam peristiwa sejarah yang diteliti, sedangkan sumber sekunder adalah informan yang mengetahui peristiwa sejarah secara tidak langsung hanya melalui atau mendengar cerita dari pelaku sejarah tersebut. Setelah semua sumber-sumber yang diperlukan terkumpul maka tahapan selanjutnya dilakukan verifikasi atau disebut juga dengan kritik sumber. Dalam hal ini, dilakukan uji keabsahan tentang keaslian sumber yang dilakukan melalui kritik ekstern dan keabsahan tentang kesahihan sumber kredibilitas yang ditelusuri melalui kritik intern. Saat penelitian yang dilakukan maka pengujian atas asli dan tidaknya sumber, dilakukan dengan cara menyeleksi segi-segi fisik dari sumber yang ditemukan. Sedangkan kritik intern adalah menguji kelayakan dan kebenaran sumber-sumber tersebut bagi masalah penelitian yang dilakukan. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa kesaksian dalam sejarah merupakan faktor paling menentukan Universitas Sumatera Utara sahih dan tidaknya bukti atau fakta sejarah. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan pengelompokkan sumber dan membandingkannya dengan sumber yang lain. Tahapan selanjutnya adalah interpretasi atau yang sering disebut juga dengan analisis sejarah. Dalam hal ini, ada dua metode yang digunakan, yaitu analisis dan sintesis. Analisis berarti menguraikan, sedangkan sintesis berarti menyatukan. Dengan kata lain interprestasi adalah membuat analisis dan sintesis terhadap data yang telah diverifikasi. Hal ini dilakukan agar sumber-sumber tersebut menjadi satu hubungan dan berkaitan antara satu dengan yang lain hingga membentuk sebuah fakta yang valid. Menganalisa sumber-sumber yang diperolah ini akan melahirkan analisa baru yang sifatnya lebih objektif dan ilmiah dari objek yang diteliti. Dengan kata lain, tahapan ini dilakukan dengan menyimpulkan kesaksian atau sumber informasi yang dapat dipercaya dari bahan-bahan yang ada. Fase terakhir dalam metode sejarah adalah historiografi. Historiografi merupakan cara penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan 11 . Penulisan hasil penelitian sejarah hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian dari awal fase perencanaan sampai dengan akhir penarikan kesimpulan. Dalam kajian ini penulisannya dilakukan secarah ilimiah dan objektif, juga akan menggunakan aspek sistematis dan kronologis. Penyajian penelitian ini secara garis besarnya terdiri atas tiga bagian, yakni pengantar, hasil penelitian, dan kesimpulan. Dengan ini diharapkan struktur penulisan Pasar Titipapan Sebelum dan Sesudah Direlokasi Pemerintah Kotamadya Medan 1993 – 2000 diungkapkan secara jelas, logis, dan utuh. 11 Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2007, hlm.76. Universitas Sumatera Utara BAB II KEADAAN PASAR TITIPAPAN SEBELUM RELOKASI

2.1 Letak Geografis