Keberadaan pedagang etnis Cina menjadikan komposisi pedagang yang ada di Pasar Titipapan menjadi lebih berwarna, pada umumnya mereka mempunyai modal yang besar
sehingga menjadikan komuditas yang diperdagangkan di pasar titipapan lebih banyak. Menurut data yang diperoleh dari kantor Pasar Titipapan kedatangan mereka untuk berdagang di daerah
tersebut, pada umumnya mereka merupakan pedagang sembako, rokok, kedai sampah dan grosir.Tempat tinggal mereka berada didekat lokasi pasar tersebut bahkan tempat berjualannya
merangkup sekalian rumah sebagai tempat tinggal. Di Pasar Titipapan tersebut, para pedagang etnis Cina juga sangat bergantung kepada para pedagang peribumi, karena pada umumnya
pedagang peribumi sebagian ada yang membeli barang dari mereka untuk dijual kembali. Mereka dapat berdagang secara berdampingan dan sangat kecil sekali untuk terjadinya
perselisihan di antara mereka sesama para pedagang.
2.5 Akses Menuju Pasar
Faktor transportasi merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Demikian juga dengan masyarakat Kelurahan Titipapan, sudah bisa
dikatakan sarana transportasi sangat lancar di daerah tersebut sehingga untuk mencapai Pasar Titipapan para pendatang yang berasal dari luar daerah tidak mengalami kesulitan lagi. Sarana
jalan yang sudah memadai memudahkan para pedagang untuk mengadakan transaksi jual beli secara langsung. Jalan-jalan untuk menuju ke areal pasar tersebut pada umumnya sudah dapat
dijangkau oleh kendaraan besar maupun kecil. Bagi penduduk yang tinggal di pinggir jalan atau sedikit jauh dari jalan umum biasanya mempergunakan jasa angkutan umum. Sedangkan bagi
penduduk yang tinggal lebih jauh kepedalaman, mereka kebanyakan menggunakan becak
Universitas Sumatera Utara
sebagai alat transportasi, namun tidak sedikit penduduk yang tinggal di sekitar pasar hanya berjalan kaki saja.
Alat transportasi yang digunakan para pedagang maupun para pembeli untuk menjangkau pasar antara lain kendaraan umum, kendaraan pribadi, pickup maupun becak. Kendaraan umun
pada masa itu selain Angkutan Kota masih ada bus Setia dan Budi, yang mana trayek mereka dari Belawan menuju ke Sambu Pusat Pasar. Hal ini sangat menguntungkan para pedagang
yang bisa secara langsung membawa barang dagangannya dikarenakan bus tersebut berukuran besar dan pada umumnya penumpangnya merupakan para pedagang yang membawa barang-
barang dagangannya. Seperti pedagang ikan bisa membawa ikannya dari Gabion Belawan langsung menuju Pasar Titipapan dengan menggunakan bus umum tersebut. Begitu juga halnya
dengan pedagang tekstil kain bisa langsung membawa barang dagangannya dari Sambu. Semakin lancarnya transportasi serta jalan yang dilalui tentu komunikasi dengan
masyarakat luar juga semakin lancar. Komunikasi yang lancar antara masyarakat suatu daerah dengan masyarakat daerah lainnya membawa pengaruh besar bagi masyarakat itu sendiri. Karena
masyarakat setempat dengan sendirinya akan saling bertukar informasi dan bisa menerima masukan-masukan dari masyarakat pendatang sebagai bahan perbandingan dengan apa yang
telah dilakukan selama ini. Tidak jarang hal-hal yang dibawa masyarakat pendatang memberi semangat kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan hasil produksi maupun cara mereka
berdagang. Semakin majunya sebuah pasar tentu membawa pengaruh yang besar bagi kemajuan perekonomian masyarakat sekitarnya
16
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor perkembangan pasar karena dengan semakin bertambahnya penduduk tentu kebutuhan yang diperlukan semakin banyak sehingga
mendorong pasar untuk meningkatkan barang yang diperjual-belikan. Hal ini tidak terlepas dari .
16
Ibid, hlm. 114
Universitas Sumatera Utara
pengaruh lancarnya sarana transformasi, dengan kendaraan umum yang cukup banyak melintasi pasar tersebut membuat para pedagang maupun pembeli sangat mudah dan cepat untuk sampai
ke pasar tersebut. Pasar Titipapan adalah pasar tradisional yang berkembang dengan baik dan cukup pesat karena lokasinya yang strategis untuk tempat berdagang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sarana jalan yang telah memadai ini mendorong atau memberi kesempatan bagi perkembangan ekonomi masyarakat dan juga memudahkan jalur
komunikasi dengan masyarakat dari luar pasar tersebut. Tidak dapat dipungkiri sarana transportasi inilah yang memicu pesatnya perkembangan Pasar Titipan sehingga para pedagang
dan pembeli betah melakukan transaksi jual beli di pasar tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PROSES RELOKASI PASAR TITIPAPAN
OLEH PEMERINTAH KOTAMADYA MEDAN
Proses relokasi pedagang yang ada di Pasar Titipapan memakan waktu hingga tiga tahun. Proses relokasi tersebut dimulai dari tahun 1997 hingga tahun 2000 di mana di dalamnya
terdapat pro kontra yang terjadi. Sebelum bangunan Pasar yang baru selesai dibangun, pemerintah melalui Perusahaan Dagang Kota Medan menghimbau para pedagang yang ada di
Pasar Titipapan untuk melakukan relokasi. Himbauan tersebut disampaikan melalui brosur dan sosialisasi secara langsung kepada para pedagang agar mengikuti program reloksi yang
dilakukan pemerintah. Pedagang Pasar Titipapan menanggapi program reloksi tersebut dengan berbagai sudut
pandang. Sebahagian pedagang menyikapinya dengan senang hati tapi ada juga yang tidak menyetujui program relokasi tersebut dengan berbagai alasan yang mereka yakini. Hal ini dilihat
karena para pedagang tersebut melakukan relokasi secara bertahap. Dalam menyiapkan lahan untuk membangun pasar yang baru pemerintah tidak
mengalami kesulitan karena program relokasi ini didukung penuh oleh masyarakat Kelurahan Titipapan. Lahan yang digunakan merupakan tanah milik beberapa warga yang ada di Kelurahan
Titipapan yang dibeli oleh pemerintah. Masyarakat Kelurahan Titipapan menyadari pentingnya membangun tempat pasar yang baru, karena pasar yang baru pastilah menyediakan sarana dan
prasarana yang lebih baik. Hal itu akan memberikan kenyamanan bagi meraka untuk melakukan transaksi ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
3.1 Faktor Pendukung Terjadinya Relokasi