Akses Menuju Pasar Pasar Titipapan Sebelum Dan Sesudah Direlokasi Pemerintah Kotamadya Medan (1993-2000)

Keberadaan pedagang etnis Cina menjadikan komposisi pedagang yang ada di Pasar Titipapan menjadi lebih berwarna, pada umumnya mereka mempunyai modal yang besar sehingga menjadikan komuditas yang diperdagangkan di pasar titipapan lebih banyak. Menurut data yang diperoleh dari kantor Pasar Titipapan kedatangan mereka untuk berdagang di daerah tersebut, pada umumnya mereka merupakan pedagang sembako, rokok, kedai sampah dan grosir.Tempat tinggal mereka berada didekat lokasi pasar tersebut bahkan tempat berjualannya merangkup sekalian rumah sebagai tempat tinggal. Di Pasar Titipapan tersebut, para pedagang etnis Cina juga sangat bergantung kepada para pedagang peribumi, karena pada umumnya pedagang peribumi sebagian ada yang membeli barang dari mereka untuk dijual kembali. Mereka dapat berdagang secara berdampingan dan sangat kecil sekali untuk terjadinya perselisihan di antara mereka sesama para pedagang.

2.5 Akses Menuju Pasar

Faktor transportasi merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Demikian juga dengan masyarakat Kelurahan Titipapan, sudah bisa dikatakan sarana transportasi sangat lancar di daerah tersebut sehingga untuk mencapai Pasar Titipapan para pendatang yang berasal dari luar daerah tidak mengalami kesulitan lagi. Sarana jalan yang sudah memadai memudahkan para pedagang untuk mengadakan transaksi jual beli secara langsung. Jalan-jalan untuk menuju ke areal pasar tersebut pada umumnya sudah dapat dijangkau oleh kendaraan besar maupun kecil. Bagi penduduk yang tinggal di pinggir jalan atau sedikit jauh dari jalan umum biasanya mempergunakan jasa angkutan umum. Sedangkan bagi penduduk yang tinggal lebih jauh kepedalaman, mereka kebanyakan menggunakan becak Universitas Sumatera Utara sebagai alat transportasi, namun tidak sedikit penduduk yang tinggal di sekitar pasar hanya berjalan kaki saja. Alat transportasi yang digunakan para pedagang maupun para pembeli untuk menjangkau pasar antara lain kendaraan umum, kendaraan pribadi, pickup maupun becak. Kendaraan umun pada masa itu selain Angkutan Kota masih ada bus Setia dan Budi, yang mana trayek mereka dari Belawan menuju ke Sambu Pusat Pasar. Hal ini sangat menguntungkan para pedagang yang bisa secara langsung membawa barang dagangannya dikarenakan bus tersebut berukuran besar dan pada umumnya penumpangnya merupakan para pedagang yang membawa barang- barang dagangannya. Seperti pedagang ikan bisa membawa ikannya dari Gabion Belawan langsung menuju Pasar Titipapan dengan menggunakan bus umum tersebut. Begitu juga halnya dengan pedagang tekstil kain bisa langsung membawa barang dagangannya dari Sambu. Semakin lancarnya transportasi serta jalan yang dilalui tentu komunikasi dengan masyarakat luar juga semakin lancar. Komunikasi yang lancar antara masyarakat suatu daerah dengan masyarakat daerah lainnya membawa pengaruh besar bagi masyarakat itu sendiri. Karena masyarakat setempat dengan sendirinya akan saling bertukar informasi dan bisa menerima masukan-masukan dari masyarakat pendatang sebagai bahan perbandingan dengan apa yang telah dilakukan selama ini. Tidak jarang hal-hal yang dibawa masyarakat pendatang memberi semangat kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan hasil produksi maupun cara mereka berdagang. Semakin majunya sebuah pasar tentu membawa pengaruh yang besar bagi kemajuan perekonomian masyarakat sekitarnya 16 Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor perkembangan pasar karena dengan semakin bertambahnya penduduk tentu kebutuhan yang diperlukan semakin banyak sehingga mendorong pasar untuk meningkatkan barang yang diperjual-belikan. Hal ini tidak terlepas dari . 16 Ibid, hlm. 114 Universitas Sumatera Utara pengaruh lancarnya sarana transformasi, dengan kendaraan umum yang cukup banyak melintasi pasar tersebut membuat para pedagang maupun pembeli sangat mudah dan cepat untuk sampai ke pasar tersebut. Pasar Titipapan adalah pasar tradisional yang berkembang dengan baik dan cukup pesat karena lokasinya yang strategis untuk tempat berdagang. Jadi dapat disimpulkan bahwa sarana jalan yang telah memadai ini mendorong atau memberi kesempatan bagi perkembangan ekonomi masyarakat dan juga memudahkan jalur komunikasi dengan masyarakat dari luar pasar tersebut. Tidak dapat dipungkiri sarana transportasi inilah yang memicu pesatnya perkembangan Pasar Titipan sehingga para pedagang dan pembeli betah melakukan transaksi jual beli di pasar tersebut. Universitas Sumatera Utara BAB III PROSES RELOKASI PASAR TITIPAPAN OLEH PEMERINTAH KOTAMADYA MEDAN Proses relokasi pedagang yang ada di Pasar Titipapan memakan waktu hingga tiga tahun. Proses relokasi tersebut dimulai dari tahun 1997 hingga tahun 2000 di mana di dalamnya terdapat pro kontra yang terjadi. Sebelum bangunan Pasar yang baru selesai dibangun, pemerintah melalui Perusahaan Dagang Kota Medan menghimbau para pedagang yang ada di Pasar Titipapan untuk melakukan relokasi. Himbauan tersebut disampaikan melalui brosur dan sosialisasi secara langsung kepada para pedagang agar mengikuti program reloksi yang dilakukan pemerintah. Pedagang Pasar Titipapan menanggapi program reloksi tersebut dengan berbagai sudut pandang. Sebahagian pedagang menyikapinya dengan senang hati tapi ada juga yang tidak menyetujui program relokasi tersebut dengan berbagai alasan yang mereka yakini. Hal ini dilihat karena para pedagang tersebut melakukan relokasi secara bertahap. Dalam menyiapkan lahan untuk membangun pasar yang baru pemerintah tidak mengalami kesulitan karena program relokasi ini didukung penuh oleh masyarakat Kelurahan Titipapan. Lahan yang digunakan merupakan tanah milik beberapa warga yang ada di Kelurahan Titipapan yang dibeli oleh pemerintah. Masyarakat Kelurahan Titipapan menyadari pentingnya membangun tempat pasar yang baru, karena pasar yang baru pastilah menyediakan sarana dan prasarana yang lebih baik. Hal itu akan memberikan kenyamanan bagi meraka untuk melakukan transaksi ekonomi. Universitas Sumatera Utara

3.1 Faktor Pendukung Terjadinya Relokasi