Menjaga Rahasia Pasien Tidak Membeda-bedakan Pasien

perawat, perawat dengan pasien dan perawat dengan tim kesehatan lainnya. Hal ini sesuai pernyataan partisipan. “Karena kita kan ada komunikasi terapeutik jadi kita dalam berkomunikasi lancar dan dapat melakukan kerja sama dalam tim.” Partisipan 3 “Harus...ya komunikasi kita itu antara kita antara perawat dan pasien itu harus berjalan dengan baiklah.” Partisipan 7

b. Menjaga Rahasia Pasien

Partisipan mengemukakan bahwa menjaga rahasia pasien merupakan nilai profesional yang mereka lakukan dalam memberikan perawatan. Partisipan mengatakan ruang IRNA D merupakan ruangan isolasi, maka harus menjaga rahasia pasien-pasien HIV AIDS untuk meningkatkan kepercayaan pasien terhadap perawat-perawat di ruangan IRNA D. Dan untuk terjalinnya kerjasama yang baik antara perawat dan pasien dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Hal ini sesuai pernyataan partisipan. “Yang terutama di IRNA D ini sebenarnya yang paling penting adalah menjaga kode etik perawat sebagai contoh menjaga privasi pasien karena disini ada pasien-pasie yang HIV AIDS.” Partisipan 1 “Dalam menjaga kerahasiaan status pasien. Nah, disini terutama pasien- pasien HIVAIDS maka disini bagaimana kepercayaan mereka ini kita pupuk Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sehingga mereka mau dekat dengan kita dan menjaga status mereka agar tidak tahu orang lain.” Partisipan 2

c. Tidak Membeda-bedakan Pasien

Partisipan menyatakan bahwa tidak membeda-bedakan pasien merupakan nilai profesional yang mereka laksanakan dalam memberikan perawatan. Berdasarkan pernyataan partisipan bahwa meskipun di ruangan IRNA D memiliki pasien-pasien kelas tiga, namun perawat tetap memperlakukannya sama seperti kelas satu demikian juga terhadap kelas dua. Seorang perawat harus memperlakukan pasien-pasien selayaknya orang yang sedang berobat dan tidak membedakan dalam memberikan perawatan. Hal ini sesuai pernyataan partisipan. “Karena disini saya melakukan yang terbaik buat pasien walaupun mereka berbeda-beda baik itu kelas satu, dua dan tiga tapi yang nama pasien itu tetap sama. Saya perlakukan mereka itu selayaknya orang yang sedang berobat. Saya tidak pikirkan dia kaya, maupun miskin bagi saya pasien itu tetap sama.” Partisipan 2 “Terus satu hal lagi tidak boleh membeda-bedakan pasien. Maka disitu kita tidak boleh membeda-bedakan apakah itu kelas satu terus kita harus baik, ramah sedang dikelas tiga karena dia menggunakan KK dan KTP dengan gratis maka kita supercuek sama dia, itu tidak. Intinya kita tidak boleh membeda-bedakan antara kelas satu dan kelas tiga.” Partisipan 7 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

d. Saling Menolong antar Teman Sejawat