g. Menghargai Pluralisme teman sejawat
Partisipan menyatakan bahwa menghargai pluralisme teman sejawat merupakan nilai profesional yang mereka laksanakan dalam memberikan
perawatan. Dalam memberikan perawatan partisipan mengatakan bahwa tidak boleh membeda-bedakan kebudayaan teman kerja. Bukan hanya kebudayaan
saja, perawat juga tidak boleh melihat latar belakang teman kerja dan agamanya. Partisipan mengungkapkan dengan beragamnya suku dan agama
antar perawat itu lebih baik, karena saling mengenal perbedaan masing- masing dan harus saling menerima perbedaan tersebut. Hal ini sesuai
pernyataan partisipan.
“Kami tidak ada membeda-bedakan itu. Mau islam, nasrani mau suku apapun itu tidak ada perbedaan apapun.”
Partisipan 4
“Justru yang membedakan suku itu yang lebih baik ya jadi kita tau bagaimana suku dia dan dia tau bagaimana suku kita ya intinya tidak ada
membeda-bedakan suku.” Partisipan 7
1.4 Hasil Observasi
Hasil observasi peneliti mendapatkan berdasarkan Potter dan Perry 2005 tentang ”American Association of Colleges of Nursing AACN” yang menetapkan
tujun nilai dan perilaku keperawatan esensial yaitu alturisme, persamaan, estetika, kebebasan, martabat manusia, keadilan, dan kebenaran,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Hasil observasi peneliti mendapatkan bahwa nilai personal yang dominan yang dilakukan perawat IRNA D RSUD Dumai yaitu memiliki sikap perhatian
dan keramahan. Dimana peneliti melihat ada enam partisipan telah perhatian baik dengan teman kerja maupun dengan maupun. Seperti terlihat pada partisipan
kedua sering mananyakan keadaan kabar teman sejawatnya. Dan partisipan enam yang menanyakan keadaan kehamilan teman sejawatnya. Berikutnya peneliti
melihat enam partisipan memiliki sikap yang ramah. Terlihat ketika peneliti datang keruangan, partisipan dengan ramah menanyakan, ingin berkenalan, dan
bertegur sapa dengan peneliti. Sedangkan hasil observasi peneliti terhadap nilai profesional yang dominan
yang dilakukan perawat IRNA D RSUD Dumai yaitu memberikan perhatian terhadap pasien dan mempertahankan kerahasiaan pasien dan pegawai. Ketujuh
partisipan telah merahasiakan status pasien HIVAIDS. Dimana terlihat partisipan tidak mau bercerita mengenai pasien HIVAIDS kepada peneliti. Dikarenakan hal
tersebut sangat dijunjung partisipan, dan apabila partisipan mengingkarinya maka peraturan di RSUD Dumai akan mendapatkan hukuman dari pihak rumah sakit.
Dengan memiliki sikap perhatian terhadap pasien tersebut perawat telah melaksanakan nilai alturisme seorang perawat. Dan dengan keramahan dan
menjaga kerahasiaan pasien dan prawat, telah terlaksanakannya nilai martabat manusia dalam memberikan perawatan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 2 Hasil observasi terhadap nilai personal dan profesional perawat di ruangan
IRNA D RSUD Dumai Perilaku yang diobservasi
Frekuensi Jumlah
Partisipan 1. Nilai Alturisme
a. Nilai personal :
- Memiliki sikap perhatian
- Kemurahan hati
- Bertanggung jawab
b. Nilai Profesional
- Memberikan perhatian terhadap pasien
- Membantu teman sejawat ketika mereka tidak
dapat melakukn perawatan 6
4 2
7 5
2. Nilai Persamaan
a. Nilai Personal
- Sikap menerima
- Tidak sepihak
b. Nilai Profesional
- Dapat memberikan asuhan keperawatan
berdasarkan kebutuhan individu, bukan pada karakter pribadi
- Melakukan interaksi dengan perawat yang lain
3
5 6
3. Nilai Estetika
a. Nilai Personal
- Memiliki penghargaan
- Kreativitas
b. Nilai Profesional
- Dapat beradaptasi dengan lingkungan sehingga
bisa memuaskan pasien -
Menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan bagi diri sendiri dan orang lain
2 5
3 6
4. Nilai Kebebasan
a. Nilai Personal
- Keterbukaan
- Disiplin
b. Nilai Profesional
- Bisa menghargai hak pasien untuk menolak
keperawatan -
Mendukung hak teman sejawat untuk memberikan berbagai alternatif pada rencana perawatan
3 5
5 6
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara