KAJIAN EMPIRIS KAJIAN PUSTAKA

pada para guru SD yang mengajar di kelas rendah. Hal ini penting dilakukan agar guru benar-benar paham akan seluk beluk pembelajaran tematik, dapat menerapkan pembelajaran tematik itu dalam kegiatan pembelajaran sehingga mampu menghasilkan pengalaman belajar yang holistik, efektif, dan bermakna bagi peserta didik SD kelas rendah Jurnal Magistra:2012

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan tentang implementasi pembelajaran tematik berbasis KTSP pada kelas rendah di SD memperkuat peneliti melakukan penelitian serupa. Hasil penelitian tersebut antara lain: Penelitian yang pertama dilaksanakan oleh Amram Rede 2012 yang berjudul “Peningkatan Kecakapan Sosial Siswa SD melalui Pembelajaran Tematik” memaparkan bahwa kelompok siswa yang mengalami proses pembelajaran tematik memiliki kecakapan sosial yang tinggi dalam pemahaman materi dalam penelitian ini yakni konteks tentang adaptasi dan mitigasi akibat Pemanasan Global. Selain itu, peneliti dapat mengembangkan perangkat pembelajaran tematik dan dapat dipergunakan untuk membantu para guru SD dalam membelajarkan materi Pemanasan Global. Perangkat tersebut melputi RPP, LKS, buku ajar, dan softmedia pembelajaran simulatif. Penelitian yang dilaksanakan oleh Ebrahim Ja fari 2012 dengan judul “Holistic Education: An Approach for 21 Century International Education Studies” memaparkan bahwa: pembelajaran holistic atau tematik adah suatu pendekatan pedagogis yang dapat memenuhi kebutuhan peserta didik yang sesuai dengan pendidikan dan lingkungan global dengan prinsip keterhubungan dan ketergantungan. Pendidikan tematik dipercaya memiliki visi untuk pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan secara garis besar bahwa pembelajaran tematik memiliki karakteristik 1 mengembangkan kepribadian peserta didik, 2 bercerita mengenai hubungan, 3 terkait dengan pengalaman hidup bukan keterampilan dasar, 4 bahwa budaya dibentuk dan diubah oleh manusia, dan 5 dibentuk untuk menghormati kehidupan. Penelitian ketiga dilaksanakan oleh Muhamad Abduh pada tahun 2014 dengan judul “Evaluasi Pembelajaran Tematik Dilihat dari Hasil Belajar Siswa”. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan sistem pembelajaran tematik di SD Negeri Wonosari 2 Semarang telah mencakup sebagian besar standar pelaksanaan yang ada dan memenuhi kriteria pelaksanaan yang baik. Pengelolaan sistem pembelajaran tematik di SD Negeri Wonosari 2 Semarang sudah cukup memenuhi standar pengelolaan pembelajaran tematik yang ada. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari tingkat efektivitas pembelajaran tematik berdasarkan semua indikator baik dari guru maupun dari peserta didik. Semua indikator yang ada tersebut ditemukan tingkat efektivitas yang tinggi yaitu mencapai lebih dari 75. SD Negeri Wonosari 2 Semarang mengalami kendala dalam pengelolaan sarana-prasarana penunjang pembelajaran tematik yang meliputi, kurangnya sarana dan prasarana pendukung, alat-alat pembelajaran di dalam kelas terbatas. Penelitian selanjutnya dilaksanakan oleh Masdiana pada tahun 2014 dengan judul “Penerapan Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pada Lingkungan Siswa Kelas I SDN 018 Letawa Kecamatan Sarjo Kabupaten Mamuju Utara”. Hasil penelitian menunjukkan penerapan pembelajaran tematik dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di SD Negeri 018 Letawa pada kelas I dengan tema lingkungan. Hal ini di tunjukkan oleh hasil analisa data, pada siklus I diperoleh Daya Serap Individu 69 dan Ketuntasan Belajar Klasikal 75. Sedangkan Pada siklus II meningkat dengan Daya Serap Individu rata-rata 75 dan Ketuntasan Belajar Klasikal 81, serta hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan secara klasikal dari siklus I ke siklus II yaitu 75,00 ke 81,25. Penelitian yang dilakukan oleh Kon Chon Min tahun 2012 dengan judul “Teachers Understanding and Practice towards Thematic Approach in Teaching Integrated Living Skills ILS in Malaysia ” menyatakan bahwa pemahaman guru ILS terhadap pembelajaran tematik sudah baik dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru ILS sudah memahami karakteristik pembelajaran tematik dengan baik baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran tematik. Dengan demikian perlu adanya dorongan semua pihak supaya pembelajaran tematik dapat bertahan dengan baik atau dapat meningkat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian selanjutnya dengan judul “The Thematic Curriculum: An Introduction ” yang dilaksanakan oleh Curtis R. Finch pada tahun 1997 mendapatkan hasil meskipun pembelajaran tematik sudah lama ada, namun sekolah belum sepenuhnya melaksanakan dengan baik. Banyak hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik sehingga sekolah belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran tematik. Namun, banyak manfaat yang akan diperoleh peserta didik, salah satunya adalah memfasilitasi peserta didik bertransisi dari sekolah ke bekerja untuk menyediakan lingkungan yang diperkaya untuk belajar. Penelitian terakhir yang sesuai dengan penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Octavia Christie tahun 2015 dengan judul “Keefektifan Pendekatan Pembelajaran Tematik Terpadu Di Sekolah Dasar”. Hasil penelitian ini adalah 1 efektivitas pembelajaran tematik terpadu kelas IV SDN Tompomulyo 02 dilihat dari aktivitas perencanaan pembelajaran, pelaksa-naan pembelajaran, dan penilaian hasil be-lajar masih kurang efektif. Hal ini dapat dili-hat dari tolok ukur keefektifan pembelajaran tematik terpadu yang sudah peneliti kem-bangkan dan diperoleh hasil akhir: kurang efektif. Pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian tidak semua dijalankan dengan baik dan sesuai dengan syarat keefektivan pembelajaran tematik terpadu dan 2 pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, yakni tujuan pembelajaran tematik terpadu dilak-sanakan sesuai tujuan pembelajaran yang te-lah ditentukan, namun belum semua tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Hal ini disebabkan karena dalam pelaksanaannya masih banyak kendala dalam mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik belum terlaksana dengan optimal meskipun memberi dampak yang baik bagi peserta didik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah, peneliti memfokuskan penelitian pada aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran tematik berbasis KTSP.

2.3 KERANGKA BERPIKIR