KERANGKA BERPIKIR KAJIAN PUSTAKA

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Berdasarkan observasi awal dan wawancara yang telah dilakukan di SD Negeri Gugus Joko Tingkir Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, ditemukan masalah yang berkaitan dengan implementasi pembelajaran tematik pada kelas rendah yang belum optimal. Hal ini terbukti dengan ditemukannya beberapa masalah diantaranya, guru kelas rendah sudah membuat RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan pendekatan tematik namun pada pelaksanaan pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan pendekatan tematik. Pada saat pembelajaran sangat terlihat pengotakan mata pelajaran sehingga antar mata pelajaran tidak tematik. Selain masalah tersebut, penilaian pembelajaran hanya dilihat dari hasil belajar peserta didik dan guru lebih mementingkan ranah pengetahuan kognitif dan belum melihat ranah lain yakni ranah sikap afektif dan ranah keterampilan psikomotor dalam penilaian pembelajaran. Menurut Peraturan Menteri No. 22 tahun 2006 mengenai standar isi, pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, dengan demikian sejak diberlakukannya KTSP, pelaksanaan pembelajaran pada kelas awal kelas 1, 2, 3 MISD lebih tepat jika dikelola dengan pembelajaran terpaduterintegrasi melalui pendekatan pembelajaran tematik untuk semua mata pelajaran. Pada dasarnya pembelajaran tematik diimplementasikan pada kelas awal kelas 1-3 sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah dengan titik tolak pencapaian kompetensi membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral. Implementasi pembelajaran tematik meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran tematik. Perencanaan pembelajaran tematik yakni pembuatan tema, silabus, dan RPP yang mengacu pada standar isi dan standar proses. Pelaksanaan pembelajaran tematik mengacu pada karakteristik pembelajaran tematik meliputi pendahuluan, inti, dan penutup. Sedangkan evaluasi pembelajaran tematik mengacu pada standar penilaian. Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris pada implementasi pembelajaran tematik berbasis KTSP pada kelas rendah, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut Satori dan Komariah, 2014. Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

1. Konsep

a. UU No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi b. UU No 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses meliputi silabus dan RPP c. BSNP Tahun 2006 tentang Panduan Penyusunan KTSP meliputi langkah-langkah pengembangan silabus d. UU No 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian meliputi penilaian proses dan hasil

2. Teori

Diambil dari berbagai sumber yang relevan mengenai. a. Perencanaan pembelajaran tematik meliputi tema, silabus, dan RPP b. Pelaksanaan pembelajaran tematik meliputi pendahuluan, inti, dan penutup sesuai dengan karakteristik c. Evaluasi pembelajaran tematik Tema Sentral Masalah : 1. Implementasi pembelajaran tematik berbasis KTSP di kelas rendah 2. Hambatan dalam implementasi pembelajaran tematik berbasis KTSP di kelas rendah Fenomena Empiris: 1. Implementasi KTSP khususnya di kelas rendah belum optimal 2. Pendekatan yang digunakan oleh guru pada kelas rendah belum sepenuhnya menggunakan pendekatan tematik 3. Guru lebih sering menyebut pergantian mata pelajaran sehingga terlihat mata pelajaran masih terpisah satu dengan lainnya pada kelas rendah 4. Penilaian masih dominan untuk hasil belajar peserta didik tes dan belum menggunakan teknik non tes 5. Penilaian hasil belajar masih terpisah antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain 73

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini dipilih berdasarkan masalah yang muncul dalam studi pendahuluan. Menurut Sugiyono 2015:15 penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci. Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengambilan data kualitatif dengan triangulasi, analisis data kualitatif bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Satori dan Komariah 2014:22 menyebutkan penelitian kualitatif dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, formula suatu resep, pengertian-pengertian tentang suatu konsep yang beragam, karakteristik suatu barang dan jasa, gambar-gambar, gaya-gaya, tata cara suatu budaya, model fisik suatu artifak, dan lain sebagainya. Alasan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu didasarkan pada rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi pembelajaran tematik berbasis