Ceftriaxon berbentuk injeksi dengan kekuatan sediaan 1000 mgvial. Dosis lazim untuk anak12 tahun = 1-2 ghari setiap 12 jamMartin, 2009. Dosis yang
diberikan dokter = 1000 mg12 jam.Pemberian ceftriaxon sudah tepat dosis karena masih berada pada batas dosis maksimum.
Ketorolak berbentuk injeksi dengan kekuatan sediaan 30 mgampul. Dosis lazim untukanak 16 tahun dan dewasa: 90 mghari Depkes, 2007.Dosis injeksi
ketorolak yang diberikan untuk pasien yaitu 30 mg setiap 8 jam 90 mghari, jadi pemberian ketorolak pada pasien sudah tepat dosis karena masih berada pada
batasdosis maksimum. Ranitidin berbentuk injeksi dengan kekuatan sediaan 50mgampul. Dosis
lazim untuk dewasa 50 mg setiap 12 jam. Dosis pemberian pada pasien 50mg12 jam sudah tepat sesuai dengan dosis lazim.
4.1.1.5 Pengkajian waspada efek samping
Setiap obat memiliki efek sampingdan interaksi obat yang tidak diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi obat oleh
apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam mengoptimalkan terapi pasien. Efek samping dan interaksi obat dari obat yang digunakan dalam terapi
dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Efek samping dan interaksi obat tanggal 10-11 Oktober 2013 di Rindu
B Ruang Bedah Digestif.
Jenis Obat Efek Samping
Interaksi obat Ceftriaxon
Sakit pada tempat suntikan Depkes R.I.,
2007
Obat-Hasil lab: • Ceftriaxone dapat
meningkatkan nilai SGOT dan SGPT Depkes RI,
Ranitidin
Sakit kepala, fatigue, pusing, insomnia Tatro,
2003
2007
Obat-Obat: a.
CeftriaksonKetorolac Ceftriakson akan
meningkatkan level atau efek ketorolac karena
kompetisi obat yg bersifat asam secara anionik.
Ketorolac
nistagmus, bingung,bicara tidak
lancar
Tatro, 2003
4.1.1.6 Kesimpulan
a. Lembar PPOSR terlampir
b. Rekomendasi untuk Dokter
Rekomendasi untuk dokter mengenai terapi pasien yang dipantau meliputi pengkajian dan perencanaan.
Diagnosa : Liver abses + sepsis
Subjektif : Nyeri perut kanan atas +
Objektif : Abdomen peristaltik +, Sensorium: compos mentis
Tekanan darah TD : 12080 mmHg Heart Rate HR
: 86xmenit Respiration Rate RR: 22xmenit
Temperatur : 36,9
o
C
AssessmentPengkajian: Masalah 1.
Ceftriaxone dapat meningkatkan nilai SGOT dan SGPT Depkes RI,
2007. PlanningPerencanaan:
1. Dilakukan pemantauan terhadap fungsi hati SGOT dan SGPT.
4.1.1.7 Rekomendasi untuk perawat
Rekomendasi untuk perawat oleh apoteker dimaksudkan untuk memberikan obat dengan tepat baik jenis obat maupun waktu pemberiannya
kepada pasien, kemudian menjaga kestabilan obat-obat yang digunakan dalam terapi, dan menjaga kebersihan lingkungan ruangan pasien dari wadahsisa obat-
obatan. Saran yang diberikan pada perawat adalah: a.
Injeksi ceftriaxon: Serbuk disimpan pada suhu kamar 25º. Larutkan 1 gram serbuk dalam 9,6 ml aqua pro injeksi untuk mengurangi rasa nyeri di
tempat suntikan Depkes R.I, 2009. Jangan diberikan apabila larutan menjadi keruh atau mengendap Tatro, 2003. Setelah dilarutkan disimpan
pada suhu kurang dari 20º, hindari cahaya matahari langsung Depkes R.I, 2007.
b. Pemakaian jarum suntik obat hanya untuk sekali pakai.
4.1.1.8 Pelayanan Konseling, Informasi dan Edukasi Pasien
Pemahaman dan kepatuhan pasien dalam menggunakan obat menjadi hal yang penting dalam mengoptimalkan terapi pasien. Seorang apoteker secara
sistematik mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat melalui konseling, informasi obat dan edukasi kepada
pasien saat visite. Konseling, informasi dan edukasi kepada pasien dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Konseling, Informasi dan Edukasi Pasien Tanggal 10-11 Oktober 2013
No Nama Obat
PIO
1 IVFD RL
Segera hubungi dokter jika terjadi pembengkakan pada tempat pemberian cairan intra vena Philips,
2005
2 Ceftriaxone
Segera hubungi dokter jika terjadi reaksi efek samping seperti diare, mual dan muntah, sakit pada
tempat suntikan Tatro, 2003; Depkes RI, 2007
3 Ketorolac
Instruksikan agar tidak meminum aspirin atau obat gol. AINS yang lain Tatro, 2003
4 Ranitidin
Segera hubungi dokter jika terjadi reaksi efek samping
4.1.2 Pembahasan Tanggal 12 Oktober 2013