Injeksi Ranitidin diindikasikan untuk pengobatan dan pemeliharaan terhadap ulkus duodenal, pengobatan jangka pendek, pengobatan pada kondisi
hipersekretori patologik dan hipersekresi pasca bedah Tatro, 2003; Depkes RI, 2007; Hardjosaputra, 2008.Injeksi Ranitidin tepat indikasi dengan keadaan
hipersekresi asam lambung pada pasien. Parasetamol diindikasikan untuk menghilangkan demam dan nyeri.
Parasetamol nyeri ringan sampai sedang dan pengobatan demam Sweetman, 2007. Parasetamol dianggap sebagai antipiretik dan analgetik yang paling aman.
Maka pemberian paracetamol sudah tepat indikasi.
4.1.2.3 Pengkajian Tepat Obat
Pemberian IVFD RL tepat obat untuk menyeimbangkan elektrolit pasien dan digunakan untuk membantu masuknya obat kedalam tubuh. IVFD RL
mengandung Natrium lactate, Natrium Klorida, Kalsium Klorida dan air untuk injeksi Kasim, 2008.
Ceftriaxone adalah antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga yang mempunyai aktifitas menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan berikatan
dengan satu atau lebih ikatan protein yang selanjutnya akan menghambat tahap transpeptidasi sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri sehingga menghambat
biosintesis dinding sel. Bakteri akan mengalami lisis karena aktivitas enzim autolitik autosilin dan murein hidrolase saat dinding sel bakteri terhambat
Mycek, 2001. Tes hasil laboratorium pasien pada tanggal 9 Oktober 2013 menunjukkan kadar leukosit diatas normal, artinya pasien mengalami infeksi.
Penggunaan ceftriaxon sudah tepat karena merupakan antibiotik empirik.
Pemberian injeksi Ketorolak sudah tepat karena pasien mengalami nyeri, sehingga perlu diberikan ketorolak untuk mengobati rasa nyeri.
Pemberian Injeksi Ranitidin sudah tepat obat karena bekerja dengan menghambat reseptor H
2
yang merangsang sekresi asam lambung. Ranitidin bekerja cepat, spesifik dan reversibel melalui pengurangan kadar ion hidrogen
cairan lambung Hardjosaputra, 2008. Pemberian paracetamol tepat obat karena pasien mengalami demam,
sehingga perlu diberikan paracetamol untuk menurunkan demamnya.
4.1.2.4 Pengkajian Tepat Dosis
Sesuai dengan tanggung jawabnya untuk menjamin tercapainya penggunaan dan pengelolaan obat secara rasional maka seorang apoteker perlu
melakukan pengkajian obat dalam hal ketepatan dosis. Ketepatan dosis meliputi ketepatan cara pemberian, lama pemberian, saat pemberian dan interval dosis.
Tabel 4.6 Pengkajian Tepat Dosis Tangal 12 Oktober 2013
Jenis obat
Sediaan Rejimen
Dosis Rute
Pemberian Interval
pemberian Lama
Pemberian Saat
Pemberian
Bentuk Kekuatan
IVFD RL
Infus 500
mLbotol Pramudi-
anto, 2011
2,5 mLkg BBjam
Pramudia nto, 2011
i.v Karena
digunakan sebagai
jalan obat maka tetap
digunakan selama
penggunaan obat iv
lainnya Tergantung
dosis indivi- dual
Pramudiant o, 2011
Sebelum pengguna-
an obat i.v lainnya
Ceftria- xon
Injeksi 1000mg
Dosis lazim
BB50 kg 1 – 2g
hari i.v
12 jam Anderson,
et al,2002 7-14 hari
Depkes RI, 2007
Pagi hari pukul 07
AM;03 PM Tatro,
IVFD Ringer Laktat berbentuk infus dengan kekuatan sediaan 500 mLbotol. Menurut MIMS 2008, dosis Infus Ringer Laktat adalah 2,5 mLkg
BBjam. Perhitungan dosis ini berlaku bila pasien menjalani puasa sehingga untuk mencegah terjadinya dehidrasi maka dosis perlu disesuaikan. Dalam hal ini, infus
RL hanya digunakan sebagai pelengkap elektrolit pasien dan jalan obat sehingga tidak diperlukan perhitungan dosis. Dosis yang diberikan dianggap tepat.
Ceftriaxon berbentuk injeksi dengan kekuatan sediaan 1000 mgvial. Dosis lazim untuk anak12 tahun = 1-2 ghari setiap 12 jamMartin, 2009. Dosis yang
diberikan dokter = 1000 mg12 jam.Pemberian ceftriaxon sudah tepat dosis karena masih berada pada batas dosis maksimum.
Ketorolak berbentuk injeksi dengan kekuatan sediaan 30 mgampul. Dosis lazim untukanak 16 tahun dan dewasa: 90 mghari Depkes, 2007.Dosis injeksi
ketorolak yang diberikan untuk pasien yaitu 30 mg setiap 8 jam 90 mghari, jadi
Anderson , et
al.,2002 2003
Ketoro- lac
Injeksi 30 mg
ampul Dosis
lazim untuk
anak 16 tahun dan
dewasa 90 mg hari
i.v Setiap 4
sampai 6 jam
Tidak lebih dari 5 hari
Sesudah makan
Raniti- din
Injeksi 50 mg
ampul Dosis
lazim untuk
dewasa 50 mg setiap
12 jam Mehta,
2006. i.v
12 jam Lama
pemberian 2 minggu
Anderson, et al., 2002;
Mehta, 2006
Setiap 12 jam
Anderson, et al., 2002;
Mehta, 2006
Parace- tamol
Tablet 500 mg
3x500 mghari
selama 5- 10 hari
p.o 5-10 hari
5-10 hari Kalau perlu
saja
pemberian ketorolak pada pasien sudah tepat dosis karena masih berada pada batasdosis maksimum.
Ranitidin berbentuk injeksi dengan kekuatan sediaan 50mgampul. Dosis lazim untuk dewasa 50 mg setiap 12 jam. Dosis pemberian pada pasien 50mg12
jam sudah tepat sesuai dengan dosis lazim. Dosis lazim paracetamol untuk anak 12 tahun dan dewasa: 500-1500 mg
tiap 4-6 jam, maksimal 4 ghari. Dosis yang diberikan dokter = 500 mg8 jam.Jadi sudah tepat dosis karena masih berada dalam range dosis lazim.
4.1.2.5 Pengkajian waspada efek samping