2.2.5.8 Pengkajian Penggunaan Obat
Merupakan program evaluasi penggunaan obat yang terstruktur dan berkesinambungan untuk menjamin obat-obat yang digunakan sesuai indikasi.
2.2.5.9 Dispensing sediaan khusus
Dispensing sediaan khusus steril dilakukan di instalasi farmasi rumah sakit dengan tekhnik aseptik untuk menjamin sterilitas dan stabilitas produk dan
melindungi petugas dari paparan zat berbahaya serta menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat.Tujuan dilakukan dispensing sediaan khusus adalah
untuk menjamin sterilitas dan stabilitas produk, melindungi petugas dari paparan zat berbahaya, dan menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat.Dispensing
sediaan khusus terdiri atas pencampuran obat suntik, penyiapan nutrisi parenteral dan penanganan sediaan sitotoksik.
Faktor yang perlu diperhatikan: tim yang terdiri dari dokter, apoteker, perawat dan ahli gizi, sarana dan prasarana, ruangan khusus, lemari pencampuran
biological safety cabinet dan kantong khusus untuk nutrisi parenteral. Penanganan obat sitotoksik kanker secara aseptis dalam kemasan siap
pakai sesuai kebutuhan pasien oleh tenaga farmasi yang terlatih dengan pengendalian pada keamanan terhadap lingkungan, petugas maupun sediaan
obatnya dari efek toksik dan kontaminasi, dengan menggunakan alat pelindung diri, mengamankan pada saat pencampuran, distribusi, maupun pemberian kepada
pasien sampai kepada pembuangan limbahnya. Secara operasional dalam mempersiapkan dan melakukan harus sesuai prosedur yang ditetapkan dengan alat
pelindung diri yang memadai. Kegiatan yang dilakukan meliputi: i.
Melakukan perhitungan dosis secara akurat
ii. Melarutkan sediaan obat kanker dengan pelarut yang sesuai
iii. Mencampur sediaan obat kanker sesuai dengan protokol pengobatan
iv. Mengemas dalam pengemas tertentu
v. Membuang limbah sesuai prosedur yang berlaku
Faktor yang perlu diperhatikan pada penanganan obat kanker adalah: i.
Ruangan khusus yang dirancang dengan kondisi yang sesuai ii.
Lemari pencampuran biological safety cabinet iii.
HEPA filter iv.
Alat pelindung diri v.
Sumber daya manusia yang terlatih vi.
Cara pemberian obat kanker.
2.3 Instalasi Central Sterile Supply Department CSSD
Instalasi CSSD atau pusat sterilisasi adalah unit pelayanan non structural yang berfungsi memberikan pelayanan sterilisasi yang sesuai dengan
standarpedoman dan memenuhi kebutuhan barang steril di rumah sakit Depkes, 2009.
1. Tujuan CSSD: a.
Membantu unit lain dirumah sakit yang membutuhkan kondisi steril, untuk mencegah terjadinya infeksi
b. Menurunkan angka kejadian infeksi
c. Efisiensi tenaga medisparamedis untuk kegiatan yang berorientasi pada
pelayanan terhadap pasien. d.
Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan.
2. Tugas utama CSSD adalah:
a. Menyiapkan peralatan medis untuk perawatan pasien
b. Melakukan proses sterilisasi alat bahan.
c. Mendistribusikan alat yang dibutuhkan oleh ruang perawatan, kamar
operasi maupun ruangan lain. d.
Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman dan bermutu.
e. Mempertahankan stock inventory yang memadai untuk keperluan
perawatan pasien. f.
Mempertahankan standar yang telah ditetapkan. g.
Mendokumentasikan setiap kegiatan yang dilakukan sebagai bagian dari upaya pengendalian mutu.
h. Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka pencegahan
dan pengendalian infeksi bersama dengan pengendalian infeksi nosokomial.
i. Memberi penyuluhan tentang hal – hal yang berkaitan dengan masalah
sterilisasi. j.
menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf instalasi pusat sterilisasi.
k. Mengevaluasi hasil sterilisasi.
l. Alur aktivitas fungsional CSSD dimulai dari ruang dekontaminasi, ruang
pengemasan alat, ruang produksi dan prossesing, ruang sterilisasi, dan ruang penyimpanan barang steril Depkes RI, 2009.
2.4 Instalasi Gas Medis
Definisi istilah mengenai gas medis dan instalasinya terdapat dalam pasal 1 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1439MenkesSKXI2002
tentang penggunaan gas medis pada sarana pelayanan kesehatan. Dalam pasal ini disebutkan bahwa :
a. Gas medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk
pelayanan medis pada sarana kesehatan b.
Instalasi Pipa Gas Medis adalah seperangkat prasarana perpipaan beserta peralatan yang menyediakan gas medis tertentu yang dibutuhkan untuk
menyalurkan gas medis ketitik outlet diruang tindakan dan perawatan c.
Sentral gas medis adalah seperangkat prasarana beserta peralatan dan atau tabung gasliquid yang menyimpan beberapa gas medis tertentu yang dapat
disalurkan melalui pipa instalasi gas medis d.
Instalasi Gas Medis selanjutnya disingkat IGM adalah seperangkat sentral gas medis, instalasi pipa gas medis sampai outlet.
Berdasarkan definisi istilah diatas maka dapat disimpulkan bahwa gas medis maupun instalasinya harus memiliki spesifikasi yang khusus atau memiliki
standar-standar keamanan yang lebih tinggi dari gas maupun instalasi gas lainnya. Hal ini disebabkan karena penggunaan dan penyaluran gas medis di sarana
pelayanan kesehatan digunakan untuk tujuan pelayanan kesehatan.
2.4.1 Jenis gas medis