Uji Interdependensi Variabel-variabel Analisis Faktor

fungsi kemasan untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melalui aspek artistik, warna, bentuk maupun desainnya. Sehingga kemasan menjadi sangat efektif untuk mendorong konsumen membeli suatu produk. Hal ini berdampak pada eksistensi pemutih wajah Pond’s saat ini masih menjadi pilihan konsumen. Variabel kualitas produk memiliki rata-rata jawaban reponden adalah setuju dengan presentase sebesar 48,8. Rata-rata responden yang menjawab sangat setuju sebesar 21,2, ragu-ragu 23,8 dan tidak setuju 6,2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa Pond’s dapat mencerahkan kulit wajah, aroma yang menyegarkan, meresap kedalam kulit wajah sehingga tahan lama, mempercantik penampilan dan kualitas telah sesuai dengan harapan. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja suatu produk, oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Sehingga sebagian besar konsumen Pond’s merasa puas dengan kualitas produk dan merupakan konsumen dengan tingkat loyalitas yang tinggi.

C. Analisis Faktor

Langkah-langkah Analisis Faktor adalah sebagai berikut:

1. Uji Interdependensi Variabel-variabel

Pada tahap ini dilakukan pengujian keterkaitan antar variabel. Variabel-variabel tertentu yang tidak mempunyai korelasi dengan variabel yang lain dikeluarkan dari analisis. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0. Analisis dilakukan melalui pengamatan terhadap, matriks korelasi, nilai determinasi, nilai Kaiser-Mayer-Olkin KMO, dan hasil uji Barlett’s. a. Ukuran Kecukupan Sampling Pengujian interdependensi variabel-variabel adalah pengukuran kecukupan sampling Measure Of Sampling Adequacy atau MSA melalui korelasi anti image. MSA merupakan indeks yang dimiliki setiap variabel yang menjelaskan apakah sampel yang diambil dalam penelitian cukup untuk membuat variabel-variabel yang ada saling terkait secara parsial. Variabel- variabel yang memiliki MSA kecil 0,5 dikeluarkan dari analisis. Pada matriks korelasi anti image pada lampiran 7 menunjukkan semua indikator memiliki MSA 0.5, dengan demikian tidak ada indikator yang harus dikeluarkan sehingga proses dapat dilanjutkan dengan analisis faktor. Nilai MSA pada matriks korelasi anti image dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 27. Anti Image Matriks Indikator MSA X1.1 = Harga produk 0,688 X1.2 = Kesesuaian harga dengan manfaat 0,695 X1.3 = Harga pesaing 0,700 X1.4 = Kesesuaian harga dengan kualitas 0,772 X2.1 = Bentuk kemasan 0,760 X2.2 = Warna kemasan 0,785 X2.3 = Segel kemasan 0,754 X2.4 = Desain kemasan 0,758 X2.5 = Citra kesan kemasan 0,851 X3.1 = Fungsi utama performance 0,792 X3.2 = Estetika aesthetics 0,857 X3.3 = Daya tahan durability 0,830 X3.4 = Dapat dipercaya 0,785 X3.5 = Ketepatan precision 0,835 Sumber: Lampiran 7 data diolah b. Nilai Determinan Nilai determinan matriks korelasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,004 Lampiran 8. Nilai tersebut mendekati 0, sehingga matriks korelasi dapat dikatakan memiliki tingkat saling keterkaitan yang mencukupi. c. Nilai Kaiser-Mayer-Olkin KMO Nilai KMO yang dihasilkan adalah sebesar 0,782 Lampiran 8. Nilai tersebut lebih dari 0,5 sehingga nilai ini dianggap mencukupi karena KMO0,5 memberikan informasi bahwa analisis faktor merupakan pilihan yang tepat, maka proses analisis dapat dilanjutkan. d. Uji Barlett’s Pada lampiran 8 diperoleh hasil nilai Barlett’s Test Of Spherecity adalah 399,272 dengan taraf signifikansi 0,0000,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel saling berkorelasi. Disamping itu, hasil Barlett’s Test Of Spherecity memiliki keakuratan signifikansi yang tinggi 0,000 memberi implikasi bahwa matriks korelasi cocok untuk analisis faktor.

2. Ekstraksi Faktor