Debt to Equity Ratio Penelitian Terdahulu

nj : Jumlah kriteria pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR untuk perusahaan j, nj ≤ 91 Xij : 1 = Jika kriteria diungkapkan; 0 = Jika kriteria tidak diungkapkan Ide yang muncul dari pengintegrasian informasi terkait keberlanjutan strategis dengan informasi keuangan material lainnya adalah pengembangan yang positif dan signifikan. Keberlanjutan kini dan seterusnya akan berkembang menjadi pusat bagi perubahan yang akan dilalui oleh perusahaan, pasar, dan masyarakat. Oleh karena itu, informasi keberlanjutan yang relevan bagi prospek nilai perusahaan harus menjadi inti dari laporan terintegrasi Sumber : www.globalreporting.org.

2.2 Debt to Equity Ratio

Leverage adalah penggunaan sumber dana sources of funds oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial perusahaan dan pemegang saham. Sartono 2010 menyatakan bahwa leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk mebiayai investasinya. Rasio leverage yang di gunakan dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio. Debt equity ratio menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasi terhadap modal yang dimiliki dan besarnya proporsi utang dibanding ekuitas dapat meningkatkan risiko terkait kesulitan keuangan. Secara sistematis DER dapat dirumuskan sebagai berikut: DER = Universitas Sumatera Utara 2.3 Kinerja Keuangan Perusahaan 2.3.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan Manajemen keuangan mempunyai peran yang penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan, sehingga manajemen keuangan dituntut untuk menjalankan fungsinya secara efektif. Pihak manajemen perusahaan dalam melaksanakan usahanya memerlukan suatu alat pengukur kinerja keuangan untuk mengevaluasi perusahaannya. Menurut Munawir 2002:50, kinerja keuangan adalah “Kemampuan dari suatu perusahaan dalam menggunakan modal yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mendapatkan hasil yang ma ksimal”. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan timbul sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen. Hal ini merupakan pekerjaan yang lebih kompleks karena akan menyangkut efektivitas pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari perusahaan. Dalam melakukan pengukuran kinerja keuangan, setiap perusahaan memiliki ukuran yang bervariasi sehingga antara perusahaan yang satu dan perusahaan yang lainnya berbeda. Ukuran yang sering digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Menurut Munawir 2007:64, rasio keuang an adalah “suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standart”. Universitas Sumatera Utara

1. ROA Return nn Asset

Return on Asset digunakan digunakan untuk meegtahui tingkat profitabilitas perusahaan. Selain merupakan sebagai tolak ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan, rasio Return on Asset juga menunjukkan tingkat efisiensi investasi yang nampak pada perputaran aktiva. Secara sistematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut: ROA = x 100

2. ROE Return on Equity

Penelitian ini menggunakan rasio tingkat pengembalian modal usaha sendiri ekuitas yang merupakan rasio keuntungan bersih sesudah pajak terhadap modal sendiri, yang mengukur tingkat hasil pengembalian dari modal pemegang saham modal sendiri yang diinvestasikan ke dalam perusahaan. Secara sistematis ROE dapat dirumuskan sebagai berikut: ROE =

3. NPM Net Profit Margin

Net Profit Margin sendiri didapat dari laba dibagi dengan nilai penjualan selama satu tahun. Net Profit Margin merupakan nilai sisa dari dana operasional yang digunakan oleh perusahaan. Semakin tinggi profit margin suatu perusahaan maka akan semakin tinggi pula ROE perusahaan. Net Profit Margin juga Universitas Sumatera Utara merupakan suatu gambaran kompetisi yang terjadi di perusahaan. Secara sistematis NPM dapat dirumuskan sebagai berikut: NPM = Dari pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan perusahaan merupakan faktor terpenting untuk menilai keseluruhan kinerja perusahaan itu sendiri dan hasil keputusan yang dibuat secara terus- menerus oleh pihak manajemen perusahaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Mulai dari penilaian aset, utang, likuidasi, dan lain sebagainya Munawir, 2002:50.

2.3.2 Manfaat Penilaian Kinerja

Adapun manfaat dari penilaian kinerja menurut Wirnani dan Sugiyarso 2005:111 adalah sebagai berikut: 1 Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. 2 Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara menyeluruh, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. 3 Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 4 Memberikan petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umunya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya. 5 Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

2.2.3 Tujuan Penilaian Kinerja

Adapun tujuan penilaian kinerja perusahaan menurut Munawir 2002:31 adalah sebagai berikut: 1 Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya pada saat ditagih. 2 Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. 3 Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu 4 Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar kembali pokok hutangnya tepat pada waktunya serta kemampuan membayar deviden Universitas Sumatera Utara secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dituntut untuk selalu melakukan evaluasi dan tindakan perbaikan atas kinerja keuangan perusahaan yang kurang sehat. Apabila kinerja keuangan perusahaan baik maka nilai usaha juga akan tinggi sehingga target dapat dicapai sesuai dengan tujuan tertentu secara efektif dan efisien Munawir, 2002:50. 2.4 Laporan Keuangan Untuk membahas manajemen keuangan tidak bisa terlepas dari laporan keuangan. Kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu perlu pembahasan singkat mengenai laporan keuangan. Kasmir 2008:7 berpendapat bahwa “Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”. Menurut Munawir 2002:50, dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan menyatakan bahwa laporan keuangan adalah bersifat historis dan menyeluruh sebagai suatu laporan kemajuan progress report. Selain itu, dikatakan bahwa laporan keuangan terdiri dari data- data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara fakta-fakta yang telah dicatat recoerded fact, prinsip-prinsip, dan kebiasaan-kebiasaan didalam akuntansi accounting convention and postulale, serta pendapat pribadi personal judgement. Universitas Sumatera Utara ”Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan perusahaan merupakan faktor penting untuk menilai keseluruhan kinerja perusahaan itu sendiri. Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan informasi yang penting bagi berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yang bersangkutan, dan merupakan suatu produk akhir dari proses kegiatan-kegiatan akuntansi dalam suatu usaha serta dapat dijadikan sebagai bahan penguji dalam pengerjaan menganalisis pembukuan dan menilai posisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu, karena berisi semua informasi tentang keadaan keuangan serta hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan melalui Annual Report ” Kasmir, 2008:7. Annual report digunakan sebagai salah satu media untuk mengungkapkan penerapan tanggung jawab sosial perusahaan. Annual report merupakan sarana komunikasi perusahaan dengan pihak eksternal.

2.5 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik ini adalah sebagai berikut : Chandrayanthi dan Saputra 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE perusahaan pertambangan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011. Hal berarti dengan mengungkapkan CSR kinerja perusahaan yang Universitas Sumatera Utara diukur dengan ROA dan ROE akan meningkat. Sedangkan terhadap NPM hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif terhadap NPM perusahaan pertambangan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011. Ini berarti dengan mengungkapkan CSR kinerja perusahaan yang diukur dengan NPM akan mengalami penurunan. Ekadjaja dan Bunadi 2012 dalam pene litiannya yang berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Public dan Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008- 2011”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibilty Index CSRI mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan ROE perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011. Yaparto, et.al 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2010- 2011”. Hasil penelitiannya adalah penelitian ini mencoba untuk menguji pengaruh signifikan antara Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan yang diproksikan melalui rasio keuangan ROA, ROE, dan EPS. Berdasarkan hasil penelitian, analisa serta pembahasan yang dilakukan, maka kesimpulan dari hasil penelitian dari hasil uji t menunjukkan bahwa CSR tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap semua rasio keuangan yang digunakan. Lindrawati, et.al 2008 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Universitas Sumatera Utara Terdaftar Sebagai 100 Best Corporate Citizens Oleh KLD Research And Analytics, serta Business Ethics Magazine 2000- 2006”. Berdasarkan analisis dan pembahasan ditemukan bukti empiris bahwa CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE, namun CSR berpengaruh secara signifikan terhadap ROI. Ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan CSR tetap dapat menampilkan kinerja keuangannya ROI dengan baik, meskipun dilihat dari ROE tidak signifikan. Hal ini dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan bagi investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki komitmen CSR dan mengurangi anggapan bahwa penerapan CSR yang berbiaya besar justru mengurangi return yang diharapkan investor. Almar, et.al 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR Terhadap Profitabilitas Perusahaan Periode 2008 – 2010”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dengan Return on Asset ROA dan Net Profit Margin NPM dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keduanya. Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu No . Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian 1 Candrayanthi dan Saputra 2013 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia. Variabel Dependen: ROA, ROE, dan NPM. Variabel Independen: Corporate Social Reponsibility. Regresi Linear Sederhana Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE perusahaan pertambangan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2010- 2011. Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian 2 Ekadjaja dan Bunadi 2012 Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Variabel Dependen: ROA dan ROE Variabel Independen: Corporate Social Responsibility Regresi Linear Sederhana Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibilty Index CSRI mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan ROE perusahaan manufaktur. 3 Yaparto, et.al 2013 Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2010- 2011. Variabel Dependen: ROA, ROE, dan EPS Variabel Independen: Corporate Sosial Responsibility Regresi Linear Berganda Hasil uji t menunjukkan bahwa CSR tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap semua rasio keuangan yang digunakan. 4 Lindrawati, et.al 2008 Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar Sebagai 100 Best Corporate Citizens Variabel Dependen: ROE dan ROI Variabel independen: Corporate Social Responsibility Regresi Linear Sederhana Berdasarkan analisis dan pembahasan ditemukan bukti empiris bahwa CSR berpengaruh secara signifikan terhadap ROI. 5 Almar, et.al 2012 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR Terhadap Profitabilitas Perusahaan Variabel Dependen: ROA dan ROE Variabel Independen: Corporate Social Responsibility Regresi Linear Berganda Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dengan ROA dan NPM dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keduanya. Sumber: Data Diolah Penelitian terdahulu itu dilakukan untuk membuktikan kebenaran teori- teori tersebut apakah masih layak atau tidak. Kemudian perbedaannya terletak pada objek yang diteliti dan waktu penelitian. Adapun kerangka konseptual dari uraian-uraian tersebut adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Hubungan Corporate Social Responsibility Dengan Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Pertanian Dan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia

3 13 76

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 15

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 12

ANALISIS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 101

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, RETURN ON ASSET, DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS BISNIS 27 DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 165

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Corporate Social Responsibility 2.1.1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) - Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Debt to Equity Ratio Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pertambangan Batubara Di Bursa Efek

0 1 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Debt to Equity Ratio Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pertambangan Batubara Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Debt to Equity Ratio Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pertambangan Batubara Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

ANALISIS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 24