dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
penggangggu pada periode t-1 sebelumnya. Cara mengetahui adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Hasil dari uji
autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut ini:
Tabel 4.17 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .473
a
.224 .170
.87999 1.556
a. Predictors: Constant, LNDER, LNCSR b. Dependent Variable: LNROE
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data diolah
Berdasarkan uji autokorelasi pada Tabel 4.17 diperoleh hasil bahwa nilai Durbin Watson DW sebesar 1,556. Penelitian ini diantara 1,5 sampai 2,5. Hal ini
berarti dalam penellitian ini tidak terdapat autokorelasi.
4.2.5 Analisis Regresi Berganda pada Regresi yang Kedua
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Persamaan
regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients terhadap keempat variabel
Universitas Sumatera Utara
independen yaitu CSR, DER, terhadap Return on Asset ditunjukkan pada Tabel 4.18 berikut:
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.316 .322
7.201 .000
LNCSR .249
.110 .379
2.255 .032
LNDER .200
.160 .209
1.246 .223
a. Dependent Variable: LNROE
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data diolah
Dari Tabel 4.18 dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 2,316 + 0,249 X
1
+ 0,200 X
2
Berdasarkan persamaan regresi linear berganda pada regresi yang kedua diperoleh
koefisien regresi
CSR sebesar
0,249. Koefisen
tersebut mengindikasikan adanya hubungan positif antara CSR terhadap Return on Equity.
Koefisien regresi DER sebesar 0,200. Koefisen tersebut mengindikasikan adanya hubungan positif antara DER terhadap Return on Equity. Dari persamaan regresi
linear berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Nilai konstanta persamaan diatas adalah sebesar 2,316. Artinya apabila nilai CSR X
1
, DER X
2
dianggap konstan, maka Return on Equity sebesar 2,316.
2. CSR memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu sebsar 0,249. Nilai
koefisien positif menunjukkan bahwa CSR berpengaruh positif terhadap
Universitas Sumatera Utara
Return on Equity. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan CSR sebesar 1, maka Return on Equity akan mengalami kenaikan sebesar
24,9, dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan. 3.
DER memiliki nilai koefisien regresi yang negatif yaitu sebesar 0,200. Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif
terhadap Return on Equity. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan DER sebesar 1x, maka Return on Equity akan mengalami
kenaikan sebesar 20, dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
4.2.6 Pengujian Hipotesis pada Regresi yang Kedua