Analisis Deskriptif Rancangan Analisis

Tabel 3.6 Standar Penilaian Untuk Reliabiltas Criteria Reliability Good 0,80 Acceptable 0,70 Marginal 0,60 Poor 0,50 Sumber: Barker et al, 2002:70 Selain valid instrumen penelitian juga harus andal, keandalan instrument menjadi indikasi bahwa responden konsisten dalam memberikan tanggapan atas pernyataan yang diajukan. Seperti yang dikemukakan Barker et al 2007:70 sekumpulan butir pernyataan yang mengukur variabel dapat diterima jika memilki koefisien reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,60.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.2.5.1 Rancangan Analisis

Berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.

1. Analisis Deskriptif

Penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana masing-masing variable penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian deskriptif adalah: a. Setelah semua kuesioner terkumpul data terpilih dan dikelompokkan menurut kelompok variable masing-masing diteruskan dengan memberi skor untuk jawaban dari setiap item pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. b. Menyusun data yang sudah diberi skor ke dalam table tabulasi data. c. Dihitung besarnya tingkat variable laten dengan melihat jumlah total skor jawaban variable laten skor aktual yang dibandingkan dengan skor tertinggi yang dicapai dikalikan dengan jumlah responden skor ideal Keterangan: a. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yangtelah diajukan. b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. d. Untuk mengetahui gambaran mengenai variable laten, dilakukan melalui kategorisasi kualitas menjadi empat kategori dengan teknik kuartil adalah: � � � �� = Skor aktual Skor ideal x Sumber: Umi Narimawati, 2010:45 Tabel 3.7 Kriteria Skor Jawaban Responden Berdasarkan Persentase Skor Aktual No Presentase Skor Kategori Skor 1 20,00 - 36,00 Sangat RendahTidak Baik 2 36,01 – 52,00 RendahKurang Baik 3 52,01 – 68,00 Cukup TinggiCukup Baik 4 68,01 – 84,00 TinggiBaik 5 84,01 – 100 Sangat TinggiSangat Baik Sumber: Umi Narimawati 2007 Berdasarkan kriteria persentase kualitas tanggapan responden, masalah dari penelitian ini dapat diukur dari keseluruhan persentase 100 dikurangi dengan persentase tanggapan responden. Hasil dari pengurangan tersebut adalah persentase kesenjangan gap yang menjadi masalah yang akan diteliti.

2. Analisis Verifikatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemeriksaan Interim Dan Audit Judgement Terhadap Pertimbangan Pemberian Opini Auditor (Studi Kasus Pada Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat)

8 51 57

Pengaruh Profesionalisme Dan Due Professional Care Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan provinsi Jawa Barat)

2 13 69

Pengaruh Skeptisme Profesional Auditor Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat)

0 8 40

PENGARUH ETIKA PROFESI TERHADAP PENDETEKSIAN TINDAKAN KORUPSI : Studi pada Auditor Senior dan Junior Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat.

3 14 41

PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PENYELESAIAN DILEMA ETIK PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KANTOR PERWAKILAN JAWA BARAT.

1 4 85

PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PENYELESAIAN DILEMA ETIK PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KANTOR PERWAKILAN JAWA BARAT.

0 1 40

PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PENYELESAIAN DILEMA ETIK PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KANTOR PERWAKILAN JAWA BARAT.

0 0 40

Pengaruh Integritas, Independensi, dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara.

2 7 27

Pengaruh Fee Audit terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat).

2 7 28

Pengaruh independensi, kompetensi, dan etika auditor terhadap kualitas audit badan pemeriksa keuangan Republik Indonesia AWAL

0 0 17