Identifikasi Variabel Managemen dan Analisis Data

pada kelompok usia 46-55 tahun yaitu sebanyak 34,4 dari 32 subjek non perokok. Dilihat dari hasil IMT yang diukur saat penelitian, didapatkan rata-rata IMT pada kelompok perokok adalah 25,2 dan non perokok adalah 24,4 yang keduanya termasuk dalam kategori berat badan berlebih. Berdasarkan riwayat penyakit 92,7 subjek perokok dan 81,3 subjek non perokok memiliki kesehatan yang baik dan tidak menderita penyakit tertentu, walaupun terdapat subjek yang menderita penyakit-penyakit tertentu seperti Tuberkulosis, Hipertensi dan yang lainnya. Kelompok perokok sebanyak 32,7 lebih sering mengalami keluhan mulut kering jika dibandingkan dengan non-perokok yang hanya 9,7 dari seluruh subjek non-perokok.

4.1.2. Karakteristik Perokok Subjek Penelitian

Subjek penelitian perokok dalam penelitian ini terdapat 55 orang, dan didapatkan karakteristik perokok tersebut dilihat dari jenis rokok, lama merokok, jumlah batang per hari dan indeks brinkman seperti yang tercantum dalam tabel 4.2 Tabel 4.2. Karakteristik Perokok Karakteristik Perokok n=55 Jumlah n Persentase Jenis Rokok Non-Kretek Kretek 37 17 69,1 30,9 Jumlah Rokok Perhari 10 10-20 21-30 30 11 29 9 6 20 52,7 16,4 10,9 Rerata ± SD 122-40 Lama Merokok 10 tahun 10-30 tahun 30 tahun 8 36 11 14,5 65,5 20 Rerata ± SD 21,8 ± 1,42 Indeks Brinkman Perokok Ringan Sedang Berat 21 21 13 38,2 38,2 23,6 Median Minimum-maximum Dari hasil penelitian pada tabel 4.2, sebagian besar perokok mengkonsumsi rokok non kretek 67,3 termasuk filter atau herbal. Rokok yang dikonsumsi subjek perokok dalam satu hari memang bervariasi, nilai median konsumsi rokok dalam satu hari adalah 12 batang setara dengan satu bungkus rokok dan rata-rata subjek perokok telah merokok selama 21,8 tahun. Penggolongan perokok dapat dilihat dari jumlah batang rokok yang dikonsumsi dalam satu hari dan lamanya merokok dalam tahun sampai didapatkan hasil indeks brinkman yang membagi perokok ke dalam perokok ringan sebanyak 38,2, perokok sedang 38,2 dan perokok berat 23,6.

4.1.3. Status Kebersihan Gigi dan Mulut Subjek Penelitian

Kebersihan gigi dan mulut dapat dinilai dengan cara melakukan pemeriksaan fisik gigi dan mulut menggunakan beberapa indeks penilaian. Pada subjek penelitian baik perokok maupun non perokok dilakukan pemeriksaan fisik gigi dan mulut dengan menilai debris index, calculus index, ginggival index, dan OHIS. Sehingga didapatkan hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut seperti pada tabel 4.3 Tabel 4.3. Status Kesehatan Gigi dan Mulut Karakteristik Perokok Non Perokok p value n = 55 n = 31 Debris Index 1,00 0,33-1,67 0,83 0,17-1,5 0,083 0,048 0,960 0,014 Calculus Index 1,67 0,83-2,83 1,67 0,33-2,33 Gingival Index 1,17 0,33-2,33 1,17 0,17-2,17 OHIS 2,64 ± 0,65 2,26 ± 0,80 Median minimum-maximum p value signifikan Dari hasil pemeriksaan debris index, calculus index, gingival index, dan OHIS pada tabel 4.3 yang dapat menilai status kebersihan gigi dan mulut didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara subjek perokok dan non-perokok hanya pada nilai calculus index U=634,000 Z=- 1,980 p=0,048 r=-0,023 dan OHIS T-test independent p=0,014 yang mengartikan bahwa status kebersihan gigi dan mulut pada perokok lebih rendah dari pada non-perokok dilihat dari calculus index dan OHIS,