Reducer merupakan seseorang yang pernah merokok setiap hari namun sekarang mengurangi konsumsi tembakau nya dan tidak
merokok setiap hari lagi.
39,40
Continuing occasional smoker yaitu seseorang yang telah merokok 100 rokok atau lebih namun tidak mengkonsumsi rokok
setiap hari baik dulu ataupun sekarang.
39,40
Experimenter adalah seseorang yang merokok kurang dari 100 batang per hari dan saat ini merokok sesekali.
39,40
Seseorang disebut sebagai non perokok yaitu apabila saat dilakukan survey sedang tidak merokok. Non perokok dapat dikategorikan antara
lain sebagai: a.
Ex-smoker adalah seseorang yang dulu mengkonsumsi produk tembakau setiap hari perokok harian, namun sekarang sudah tidak
mengkonsumsi rokok lagi.
39,40
b. Never smoker merupakan seseorang yang tidak pernah mengkonsumsi
produk tembakau sama sekali, atau tidak pernah menjadi perokok harian yang mengkonsumsi rokok setiap hari, atau pernah
mengkonsumsi rokok kurang dari 100 buah dalam hidupnya.
35,39,40
c. An ex-occasional smoker adalah seseorang yang dulunya menjadi
perokok sesekali atau mengkonsumsi rokok namun tidak setiap hari, atau seseorang yang telah mengkonsumsi rokok 100 buah atau lebih
dalam hidupnya.
39,40
Selain itu, perokok juga dapat dikategorikan sesuai dengan riwayat lama nya merokok dan jumlah rata-rata batang rokok yang dikonsumsi
setiap harinya. Pengelompokan perokok Indeks Brinkman dilakukan dengan cara mengalikan jumlah rata-rata batang rokok yang dikonsumsi
setiap harinya qdengan riwayat lamanya merokok dalam tahun, sehingga dapat dikategorikan menjadi berikut:
41
Perokok ringan memiliki Indeks Brinkman 0-199 Perokok sedang memiliki Indeks Brinkman 200-600
Perokok berat memiliki Indeks Brinkman lebih dari 600
2.1.2.4. Tahapan Perokok
Menurut Leventhal dan Clearly untuk menjadi seorang perokok ada beberapa tahapan yang dapat dilalui dalam waktu satu tahun atau lebih,
yaitu sebagai berikut:
40,42
a. Tahap preparation
Tahap ini merupakan tahapan dimana seseorang yang akan merokok menyakinkan diri untuk menjadi perokok dan meyakini manfaat-
manfaat yang akan diberikan oleh rokok.
40,42
b. Tahap initiation
Pada tahap ini seseorang tersebut mulai mencoba untuk mengkonsumsi rokok.
40,42
c. Tahap become smoker
Tahapan dimana konsumsi rokok mulai ditingkatkan secara bertahap di berbagai situasi.
40,42
d. Tahap maintenance of smoking
Pada tahap ini, perokok tersebut sudah mulai menjadikan merokok sebagai rutinitas yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesenangan
atau menghilangkan kecemasan.
40,42
2.1.3. Kesehatan dan Kebersihan Gigi dan Mulut
Status kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut dapat dilihat dengan menggunakan beberapa indeks penilaian diantaranya adalah OHIS
Oral higiene index simplified yang didapatkan dari pengukuran debris index, calculus index, dan gingival index. Debris index digunakan untuk
melihat adanya debris atau sisa-sisa makanan yang ada pada permukaan gigi, sedangkan calculus index untuk melihat karang gigi pada permukaan
gigi. Gingival index digunakan untuk menilai keadaan gusi seseorang dengan melihat kondisi warna, konsistensi dan kecenderungan gusi
berdarah. Dari akumulasi nilai calculus index dan debris index didapatkan nilai OHIS yang dapat menginterpretasikan status kebersihan gigi dan
mulut seseorang. Hasil nilai OHIS 0-1,2 menunjukkan bahwa tingkat kebersihan gigi dan mulut baik, nilai OHIS 1,3-3,0 menandakan tingkat
kebersihan gigi
dan mulut
sedang, sedangkan
nilai 3,1-6,0
diinterpretasikan bahwa tingkat kebersihan gigi dan mulut buruk.
43,44
Pemeriksaan DI Debris Index bertujuan untuk melihat adanya sisa makanandebris yang menempel pada permukaan gigi, dengan kriteria
penilaian debris sebagai berikut:
43,44
- 0 : tidak ada debrissisa makanan yang menempel pada gigi.
- 1: debris lunak menutupi tidak lebih dari 13 permukaan gigi.
- 2 : debris lunak menutupi lebih dari 13 permukaan, tetapi tidak
lebih dari 23 permukaan gigi. -
3 : debris lunak menutupi lebih dari 23 permukaan gigi. Nilai DI skor diperoleh dari penjumlahan hasil penilaian debris dibagi
dengan jumlah gigi yang diperiksa. DI skor =
Jumlah nilai debris Jumlah gigi yang diperiksa
Pemeriksaan CI Calculus Index bertujuan untuk melihat adanya kalkulus atau karang gigi yang terdapat pada permukaan gigi. Kriteria
untuk penilaian CI yaitu: -
0 : tidak terdapat kalkulus. -
1 : kalkulus supragingival menutupi tidak lebih dari 13 permukaan gigi.
- 2 : kalkulus supragingival lebih dari 13 tetapi tidak lebih dari
23permukaan gigi. -
3 : kalkulus supragingival menutupi lebih dari 23 permukaan gigi. Nilai CI skor didapatkan dengan menjumlahkan hasil penilaian calculus
dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa CI skor =
Jumlah nilai calculus Jumlah gigi yang diperiksa
Pemeriksaan GI Gingival index dinilai dengan keberadaan inflamasi gingival, dan perdarahan pada gigi yang diperiksa. Kriteria skor GI adalah:
- 0 : gingiva normal.
- 1 : inflamasi ringan pada gingiva yang ditandai perubahan warna,
sedikit edema, palpasi tidak terjadi perdarahan.