Apakah penting bagi Bapak Ibu

102 mengajarkannya. Jika ada waktu tersisa setelah semua materi tersampaikan, maka guru lebih memilih menggunakan waktu setelah ulangan untuk menonton film atau dengan mendengarkan musik bersama di kelas di laboratorium, hal ini dilakukan untuk memberikan penyegaran terhadap siswa. 6. Bagaimana cara menilai siswa? Para guru menyatakan bahwa di setiap Kegiatan Belajar Mengajar KBM guru memberikan tugas kepada siswa baik individu, berpasangan, maupun secara kelompok. Penilaian terhadap siswa bisa dilihat dari aspek afektif sikap, cognitif tugas dan psikomotor keaktifan.

7. Kapan Bapak Ibu memberikan PR

kepada siswa, ketika materi yang disampaikan susah atau mudah? Apakah Bapak Ibu membahas kembali PR yang sudah diberikan di dalam kelas? Ketiga guru yang diwawancarai oleh peneliti menyatakan bahwa mereka tidak selalu memberikan PR terhadap siswa, melihat tingkat kesulitan materi yang disampaikan, jika materi tersebut susah, maka siswa diberikan beberapa PR untuk melatih kemampuan mereka dalam memahami materi tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika materi tersebut mudah, maka guru tidak perlu memberikan PR terhadap siswa.

8. Bagaimana cara menghadapi jenis

siswa yang kurang aktif ketika di kelas? Guru mengetahui jenis siswa yang kurang aktif dengan melihat peta siswa, kelas mana yang aktif dan mana yang pasif, bagaimana cara guru mencampurkan kekurangan dan kelebihan mereka. Jika ada anak yg kurang aktif, caranya dengan diberikan motivasi dengan memberikan nilai yang bagus jika ia mampu menjawab soal dari guru. Menurut pendapat lain, dengan cara membentuk kelompok belajar di 103 dalam dan atau di luar jam belajar. Jika guru memberikan tugas kelompok di dalam kelas, maka guru membentuk kelompok dengan menggabungkan siswa yang mempunyai kemampuan rendah dengan siswa yang kemampuannya bagus. Pendapat lain, dengan cara membentuk kelas tamba han yang disebut dengan “English Clinic”, aktifitas ini dilakukan di luar jam pelajaran yang dikhususkan bagi siswa i yang kemampuannya masih kurang dengan cara mendapat bimbingan secara intensif dari guru yang bersangkutan. 9. Apakah Bapak Ibu sering mengetes siswa di akhir pembelajaran untuk mengetahui apakah mereka mengerti materi yang disampaikan? Seberapa penting hal itu dilakukan? Dari wawancara yang dilakukan terhadap tiga guru, peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan ini penting untuk dilakukan, karena terkadang siswa akan mempersepsikan hal yang berbeda terhadap penjelasan guru, karena kemampuan daya tangkap siswa tidaklah sama. Jika guru mengetes siswa di akhir pembelajaran, maka guru akan mengetahui sejauh mana pemahaman mereka. Tetapi dilihat dari waktu yang ada, jika waktunya masih mecukupi maka hal ini sangat penting untuk dilakukan. 10. Apakah Bapak Ibu membagikan kembali tugas – tugas yang sudah Bapak Ibu berikan? Seberapa penting hal ini untuk dilakukan? Semua tugas yang telah guru berikan, akan dikembalikan kepada siswa, sehingga mereka akan mendapatkan kembali feedback dari guru terkait dengan tugas – tugas yang telah diberikan. Kecuali ada beberapa siswa yang tugasnya ditahan sementara waktu oleh guru karena digunakan untuk menganalisa butir soal. Tetapi di akhir semester,guru akan mengembalikan semua pekerjaan yang sudah dikumpulkan oleh siswa.

Dokumen yang terkait

An Analysis On High School Students’ Ability To Master Passive Voice A Study Case : The Second Year Students At SMK Negeri 2 Pematangsiantar

1 73 52

The Implementation Of English Teaching At ODD Semester Of Some Private Junior High Schools In Ciputat Subdistrict Based On 2006 School Level Syllabus

0 6 59

The effectiveness of using jigsaw technique in teaching speaking

0 7 0

THE IMPLEMENTATION OF INQUIRY-BASED APPROACH FOR THE TEACHING OF ENGLISH AT STATE ISLAMIC HIGH SCHOOL 2 The Implementation Of Inquiry-Based Approach For The Teaching Of English At State Islamic High School 2 Boyolali: A Micro-Ethnography Study.

0 4 19

THE IMPLEMENTATION OF INQUIRY-BASED APPROACH FOR THE TEACHING OF ENGLISH AT STATE ISLAMIC HIGH SCHOOL 2 The Implementation Of Inquiry-Based Approach For The Teaching Of English At State Islamic High School 2 Boyolali: A Micro-Ethnography Study.

0 2 14

DEVELOPING THE VALUE OF CREATIVITY THROUGH MATHEMATICS TEACHING LEARNING BASED ON PROBLEM SOLVING: A Developmental Study in Junior High Schools in Banjarmasin.

0 4 73

AN INVESTIGATION OF THE TEACHING OF READING : A Case Study at Three Level Classes: Acceleration, International and Regular Class at an International Standard State Senior High School in Sumedang Regency.

0 0 42

AN INVESTIGATION ON THE IMPLEMENTATION OF A GENRE-BASED APPROACH (A Case Study at Two Senior High Schools in Natuna Islands, Kepulauan Riau Province).

0 0 37

EFL TEACHERS’ PERCEPTIONS ON THE CHANGES IN THE 2013 CURRICULUM AT JUNIOR HIGH SCHOOLS IN MARTAPURA

0 1 6

THE DESCRIPTIVE STUDY OF IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH IN ENGLISH TEACHING IN STATE JUNIOR HIGH SCHOOLS IN PURWOKERTO

0 0 15