12
3. Minat dan kebiasaan membaca
Minat dan kebiasaan membaca merupakan keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan dan bukan merupakan
keterampilan bawaan. Oleh karena itu minat dan kebiasaan membaca perlu dipupuk, dibina, dan dikembangkan.
14
Memaknai minat baca perlu dilakukan setidaknya untuk keperluan praktis: sebagai landasan dalam melancarkan upaya promosi
kebiasaan membaca. Definisi minat adalah dorongan hati yang tinggi untuk melakukan sesuatu, maka minat baca adalah dorongan hati yang
tinggi untuk membaca. Keinginan membaca bukan karena faktor eksternal sebagai pemaksa untuk membaca, melainkan karena ada faktor internal
sebagai pendorong untuk membaca. Faktor internalnya adalah keinginan untuk mendapat pengalaman yang mengasyikkan dari kegiatan membaca.
Minat baca reading interest tidak sama dengan kebiasaan membaca reading habits dan berbeda pula dari budaya membaca reading culture.
Minat baca akan menjadi kebiasaan membaca jika tersedia bahan bacaan yang sesuai untuk dibaca dan ada cukup waktu untuk membaca.
15
Sedangkan minat dan kebiasaan membaca merupakan perilaku dimana kegiatan membaca menjadi bagian dari aktifitas sehari-hari.
Meskipun demikian, antara kemampuan membaca dan minat atau kebiasaan membaca tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainya.
16
14
Idris Kamah, dkk., Pedoman Pembinaan Minat baca, Jakarta: PNRI, 2002 h. 31
15
Melling Simanjuntak, “Memaknai Hakikat Membaca Untuk Tujuan Praktis,” Visi Pustaka Vol. 13 No. 3 Desember 2011: h. 47.
16
Sudarnoto Abdul Hakim, dkk., Perpustakaan Sebagai Center for Lerning Society, Jakarta: Fak Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2005 hal 34
13
Pada kebiasaan membaca, motifnya bukan lagi hanya untuk mendapat pengalaman emosional yang mengasyikan tetapi juga untuk
mendapat informasi atau pengetahuan baru. Motif kebiasaan membaca ada dua, pertama pengalaman mengasyikkan dari membaca itu sendiri dan
kedua pengetahuan dan pembelajaran untuk memenuhi tuntutan pendidikan, tuntutan pekerjaan dan tuntutan hidup. Jika motif dominannya
adalah untuk pemenuhan tuntutan pendidikan, maka kebiasaan membaca akan berkurang drastis kuantitasnya sesaat setelah tamat sekolah atau ujian
skripsi. 4. Faktor yang mempengaruhi minat baca
Menurut Kosam Rimbarawa dalam tulisanya berpendapat bahwa, Minat baca jika dikaitkan dengan perpustakaan maka akan terlihat
beberapa faktor yang akan mempengaruhinya antara lain: a. Koleksi yang sesuai dengan pemakai pembaca.
b. Tingkat pelayanan dari petugas perpustakaan. c. Sikap petugas perpustakaan keramahan.
d. Pengaturan tata letak yang nyaman. e. Tentu saja faktor dana juga mempengaruhi.
17
Sedangkan menurut Mudjito dalam bukunya pembinaan minat baca menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat
baca diantaranya:
17
Sudarnoto Abdul Hakim, dkk., Perpustakaan Sebagai Center for Lerning Society, h. 27.
14
Faktor internal yang dapat mempengaruhi minat baca diperpustakaan antara lain:
a. Kurangnya tenaga pengelola perpustakaan. Jumlah tenaga pengelola perpustakaan, baik yang berpredikat
pustakawan, yang berpendidikan jurusan ilmu perpustakaan, maupun tenaga struktural yang masih jauh dari yang diharapkan.
b. Kurangnya dana pembinaan minat baca. Meskipun para pengelola perpustakaan menyadari bahwa pembinaan
minat baca merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab, namun banyak diantaranya yang terbentur pada keterbatasan dana.
c. Terbatasnya bahan pustaka. Keterbatasan bahan pustaka ini bukan hanya sekedar jumlah dan
varianya yang belum memenuhi kebutuhan pengguna jasa perpustakaan, tetapi juga terbatasnya mutu bahan pustaka ynag
dilayankan diperpustakaan. d. Kurang berfariasinya jenis layanan perpustakaan.
Kebanyakan perpustakaan menyediakan layanan baru pada tingkah pemberian layanan peminjaman. Layanan-layanan lainya sepert
layanan referensi, layanan pemutaran film, layanan bercerita, layanan penelusuran informasi, dan lain-lain banyak yna belum
disajikan di perpustakaan. e. Terbatasnya ruangan perpustakaan
Banyak perpustakaan yang ruangannya belum dilengkapi dengan ruangan seperti: raung baca, ruang pemutaran film audio-visual,
15
ruang cerita, ruang serbaguna, ruangan anakremajadewasa, serta lainya. Bahkan banyak perpustakaan yang menempati ruangan
sempit, khusus hanya menyimpan koleksi bahan pustaka. f.
Terbatasnya perabotan dan peralatan perpustakaan. Banyak perpustakaan yang belum memiliki peralatan mendukung
pembinaan minat baca, seperti berbagai macam proyektor, mesin fotocopy, komputer, mesin pembaca micro film micro reader, dan
lain-lain. g. Kurang sentralnya lokasi perpustakaan.
Banyak perpustakaan yang kurang menarik pengunjung karena letaknya yang tidak strategis.
h. Kurangnya promosi pemasyarakatan perpustakaan. Kurangnya promosi pemasyarakatan perpustakaan menyebabkan
tidak banyak
anggota masyarakat
memanfaatkan layanan
perpustakaan.
18
Faktor Eksternal yang dapat mempengaruhi minat baca di perpustakaan antara lain:
a. Kurangnya partisipasi dari pihak-pihak terkait dengan pembinaan minat baca, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
demikian juga lingkungan kantor yang kurang memperhatikan pengembangan minat baca.
18
Mudjito, Pembinaan Minat Baca Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2001 h.87-89
16
b. Kurang terbinanya jaringan kerjasama pembinaan minat baca antar perpustakaan.
c. Sektor swasta belum banyak menunjang pembinaan minat baca. seperti industri, perusahaan serta bisnis lainya belum banyak
berpartisipasi dan melibatkan diri dalam pembinaan minat baca. d. Belum semua penerbit berpartisipasi dalam pembinaan minat baca.
e. Belum semua penulis berpartisipasi dalam pembinaan minat baca.
19
5. Usaha Untuk Menarik Minat Baca Ada beberapa cara untuk menarik minat baca pada umumnya diantaranya:
5.1. Mengadakan acara yang tidak berkaitan langsung dengan buku. Karna diadakanya di perpustakaan diharapkan anak-anak akan tertarik
melihat-lihat dan akhirnya membaca buku, misalnya: a. Pemutaran film video untuk remaja di perpustakaan.
b. Menyelenggarakan lomba, permainan catur, kuis dan lainya. c. Menyelenggarakan
kelas kerajinan tangan,
membuat berbagai prakarya.
d. Menyelenggarakan kelas seni: musik, tari, drama, dan nyanyi.
e. Menyelenggarakan kelas lukis, pameran dan lain-lain.
19
Mudjito,Pembinaan Minat Baca, h. 94
17
5.2. Menyelengarakan acara yang langsung berhubungan dengan buku. a. Mengumumkan
kepada siswa
buku-buku yang
memungkinkan menarik perhatian mereka. b. Buat daftar buku-buku yang dianjurkan kepada siswa untuk
daftar bacaaan. c. Membaca cerita, dimulai dari guru atau kita undang ahli
cerita pendongeng untuk bercerita yang asal sumber cerita tersebut bersumber dari buku.
d. Kegiatan membicarakan buku yang menyangkut buku pelajaran.
e. Belajar bersama. f.
Mengadakan kegiatan
penelitian kecil-kecilan
untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan menyalurkan kreatifitas
mereka. g. Mengundang ahli untuk berceramah ringan dengan topik
yang menarik tentang kehidupan para tokoh misalnya. h. Mengadakan pameran buku secara teratur misalnya bila ada
buku-buku baru. i.
Mengadakan lomba membuat buku sendiri mengenai suatu topik tertentu yang bersumber dari koran, majalah, buku,
sejenis kliping, dan sebagainya.
18
j. Kegiatan mengadakan darmawisata, misalnya ke kebun
binatang, untuk melihat binatang yang pernah dibaca dari buku.
20
B. Perpustakaan Umum