Pengembangan Layanan Perpustakaan Penelitian Terdahulu

28 4.2 Lokasi Perpustakaan. a. Berada pada lokasi yang mudah dilihat, dikenal, dan di jangkau masyarakat. b. Di bawah kepemilikan atau kekuasaan pihak pemerintah daerah. c. Memiliki status hukum yang jelas. d. Jauh dari lokasi rawan bencana. 4.3 Ruang Perpustakaan Ruang perpustakaan sekurang-kurangnya terdiri dari ruang koleksi, ruang baca, ruang kepala,ruang staf, ruang pengolahan, ruang serba guna, area publik mushola dan toilet tidak berada didalam ruang koleksi. 4.4 Sarana Layanan dan Sarana Kerja a. Setiap 10.000 jumlah penduduk, sekurang-kurangnya disediakan 1 unit komputer yang terkoneksi dengan internet. b. Perpustakaan memanfaatkan dan mendayagunakan sarana komputer untuk mengembangkan e-library perpustakaan digital dan kepentingan pelayanan akses informasi.

C. Pengembangan Layanan Perpustakaan

. Melihat begitu pentingnya fungsi dari perpustakaan oleh sebab itu diperlukan perhatian yang lebih dari Pustakawan ataupun pemustakanya sendiri bahwa perpustakaan harus mampu mengimbangi perkembangan 29 ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, serta berbagai aspek lainya. Oleh karnanya perpustakaan perlu membangun diri untuk menciptakan layanan yang berorientasi pengguna. Layanan perpustakaan secara teknis terbagi menjadi 3 kategori: 1. Layanan teknis, layanan ini biasanya berupa pengadaan, dan pengolahan bahan pustaka. 2. Layanan pemakai, layanan ini biasanya yang berhubungan langsung dengan pengguna perpustakaan, yaitu; sirkulasi, referensi, reserve, OPAC, internet, multi media dan sebagainya. 3. Layanan administrasi, layanan administrasi ini terdiri dari dua kategori, yaitu Layanan administrasi perpustakaan dan administrasi pengguna. Jenis layananya berupa surat menyurat dan pengarsipan dokumen. 40

D. Penelitian Terdahulu

1. Andrea Dorea Masa, Minat dan kebiasaan membaca mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Skripsi: Universitas Indonesia, 1994. Penelitian ini membahas jenis bahan bacaan yang paling banyak dibaca meliputi buku, koran, majalah, dan tabloid, waktu dan alasan membaca bahan bacaan. Skripsi ini memiliki persamaan dengan yang akan diteliti oleh penulis dalam hal minat dan kebiasaan membaca tetapi penelitian ini mempunyai perbedaan pada objek dan tempat yang akan diteliti. 40 Universitas Lambung Mangkurat, “Pelayanan Perpustakaan Berorientasi Pengguna,” diakses pada 21 Januari 2015 dari http:si.unlam.ac.id:81gtsdmfoindex.php?mod=beritasub=beritaact=viewtyp=htmlid=19 30 2. Ujiani Windy Lestari, Minat baca siswa Sekolah Dasar swasta suatu tinjauan di SDN 12 Pondok Pinang dan SD Pembangunan Jaya , Skripsi: Universitas Indonesia, 2002. Penelitian ini membahas mengenai apa yang membedakan minat baca antara SD 12 Pondok pinang dengan SD Pembangunan Jaya. Skripsi ini memiliki persamaan dengan yang akan diteliti oleh penulis dalam hal minat baca tetapi penelitian ini mempunyai perbedaan pada sasaran yang dituju dan tempat yang akan diteliti. 3. Susiana Hutagalung, Unsur-unsur yang menarik minat baca anak pada seri Snelle Jelle, Skripsi: Universitas Indonesia, 2005. Penelitian ini membahas mengenai unsur – unsur yang menarik minat baca anak laki- laki pada buku serial yang diterbitkan pada tahun 1984 yang berjudul Snelle Jelle. Skripsi ini memiliki persamaan dengan yang akan diteliti oleh penulis dalam hal minat baca tetapi penelitian ini mempunyai perbedaan pada objek yang akan diteliti. 4. Mia Larasati, Peranan perpustakaan sekolah dalam membina minat dan kebiasaan membaca siswa sd Al Azhar Pondok Labu Jakarta, Skripsi: Universitas Indonesia, 2002. Penelitian ini membahas minat dan kebiasaan membaca siswa, faktor yang mempengaruhi dan menghambat upaya perpustakaan membina minat baca siswa. Skripsi ini memiliki persamaan dengan yang akan diteliti oleh penulis dalam hal minat baca tetapi penelitian ini mempunyai perbedaan pada sasaran yang dituju dan tempat yang akan diteliti. 31 5. Dewi Handayani Riastuti, Peran rumah cahaya sebagai media pengembangan minat baca anak. Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010 Penelitian ini membahas bagaimana rumah cahaya dalam mengembangkan minat baca anak melalui dua aspek yaitu koleksi dan kegiatan apa saja yang dilakukan rumah cahaya yang terletak di daerah Depok Timur. Penelitian ini mempunyai kesamaan dalam hal topik yang diteliti tetapi penelitian ini mempunyai perbedaan dalam hal topik dan tempat yang dituju. 6. Kinan, Pengaruh layanan perpustakaan umum kabupaten bekasi terhadap minat baca pemakainya. Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005. Penelitian ini membahasa tentang layanan apa saja yang dapat mempengaruhi minat baca para pemakainya serta layanan seperti apa yang pemakai inginkan. Penelitian ini mempunyai kesamaan dalam hal topik yang akan dibahas dalam hal minat baca tetapi penelitian ini mempunyai perbedaan dengan peneliti lakukan dalam hal lokasi yang dijadikan penelitian. 7. Putri Yulianti, Peran storytelling terhadap pembinaan minat baca di taman bacaan yayasan wakaf khadijah isyah kampung gagak tangerang. Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Penelitian ini membahas bagaimana taman baca yayasan Khadijah Aisyah dalam memanfaatkan Storytelling untuk membina minat baca anak-anak. Penelitian ini mempunyai kesamaan dalam hal topik yang akan dibahasa yaitu dalam hal minat baca. Tetapi penelitian ini mempunyai 32 perbedaan dengan yang akan peneliti lakukan dalam hal objek yang akan ditelitinya serta lokasi yang dijadikan penelitian. 8. Nur Al Karim, Kelayakan Gedung Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Penelitian ini membahas mengenai kelayakan fisik gedung Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan sebagai perpustakaan umum setingkat kabupatenkota. Adapun standar yang digunakan dalam penilaian pada penelitian ini adalah SNP 2011 Standar Nasional Perpustakaan tentang perpustakaan umum kabupatenkota yang diterbitkan oleh Perpusnas RI tahun 2011. Penelitian ini mempunyai kesamaan dalam hal tempat lokasi yang menjadi objek penelitian yaitu Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan. 33

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam rangka mengkaji permasalahan penelitian pengembangan minat baca pemustaka Pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan, maka dalam bab ini akan dijelaskan metode yang digunakan dalam penelitian ini dari mulai jenis dan pedekatan penelitian, sumber data, penentuan lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data hingga menganalisis data. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif, yakni penulis menjelaskan sesuatu seperti apa adanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian dengan menganalisis objek alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci dan menyajikan apa adanya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dimaksudkan untuk mengetahui lebih mendalam bagaimana Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan dalam mengembangkan minat baca pemustaka. Dengan Pendekatan Kualitatif ini peneliti diharapkan mampu menggali fakta-fakta yang ada dilapangan secara apa adanya alamiah. Melalui penelitian model ini, peneliti nantinya akan melakukan eksploratif terhadap suatu objek yang dituju dengan memahami makna dibalik data yang tampak sehingga nantinya dapat langsung berinteraksi sosial serta memahami perasaan informan untuk dapat mengembangkan teori dan memastikan kebenaran data. 41 41 Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2009, h. 22