18
j. Kegiatan  mengadakan  darmawisata,  misalnya  ke  kebun
binatang,  untuk  melihat  binatang  yang  pernah  dibaca  dari buku.
20
B. Perpustakaan Umum
1.  Pengertian Perpustakaan Umum Kata  perpustakaan  berasal  dari  kata  Pustaka,    yang  berarti:  kitab
buku-buku,  kitab  primbon.  Kemudian  kata  pustaka  mendapat  awalan  per dan  akhiran  an,  menjadi  Perpustakaan.  Kata  perpustakaan  mempunyai
pengertian  yang  lebih  umum  dan  luas  yaitu  mencakup  suatu  ruangan, bagian  dari  gedung    bangunan,  atau  gedung  tersendiri,  yang  berisi  buku-
buku  koleksi,  yang  disusun  dan  diatur  demikian  rupa,  sehingga  mudah untuk  dicari  dan  dipergunakan  apabila  sewaktu-waktu  diperlukan  oleh
pembaca.
21
Di  indonesia  sekarang  ini  terdapat bebagai  jenis  perpustakaan meliputi: Perpustakaan Nasional  Republik  Indonesia, Badan Perpustakaan
Provinsi, Perpustakaan
Perguruan Tinggi,
Perpustakaan KhususKedinasan,
Perpustakaan Sekolah,
Perpustakaan Keliling,
Perpustakaan Lembaga Keagamaan, dan Taman Baca Masyarakat.
22
Sedangkan  pengertian  Perpustakaan  umum  ialah  perpustakaan yang  diselenggarakan  dipemukiman  penduduk  desakota  diperuntukan
bagi  semua  lapisan  dan  golongan  masyarakat  penduduk  pemukiman
20
Murti bunanta, “Peningkatan Minat Dan Budaya Baca Anak Remaja; Sebuah Tantangan Untuk Perpustakaan Dan Pustakawan Menyongsong Abad XXI”, Majalah Ikatan Pustakawan
Indonesia 13 1-4 Januari – Desember 1991 h. 3-10
21
Sutarno NS, Perpustakaan dan masyarakat,  Jakarta: Sagung Seto, 2006 h. 11-12
22
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Sagung Seto, 2006 h.  32- 43
19
tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan.
23
Jadi  dapat  disimpulkan  perpustakaan  umum  ialah    tempat  yang menyediakan  buku-buku  cetak  maupun  non  cetak  untuk  memenuhi
kebutuhan  informasi  masyarakat  umum  tanpa  membedakan  status  sosial, suku, agama dan sebagainya.
Di  Indonesia  perpustakaan  umum  mencakup  perpustakaan kabupaten,  kota,  kecamatan,  desa  serta  perpustakaan  yang  didirikan  oleh
komunitas  maupun  lembaga  swadaya  masyarakat  LSM.  Berdasarkan koleksi,  penganggaran  serta  jasa  layanan,  maka  Badan  Perpustakaan
Provinsi  ataupun  nama  lainnya,  dapat  dimasukkan  ke  kelompok perpustakaan umum.
24
Perpustakaan  umum  Kabupatenkota  adalah  perpustakaan  yang lazimnya  didirikan  oleh  pemerintah  daerah  ada  juga  yang  mula-mula
didirikan  oleh  pihak  swasta,  kemudian  diserahkan  kepada  pemerintah serta  dikelola  oleh  pemerintah  daerah.  Dalam  hal  ini  adalah  pemerintah
kabupatenkota.  Karena  dikelola  oleh  pemerintah  daerah,  maka  perangkat personalia,  gedung,  koleksi,  serta  anggaran  lainya  dimasukan  kedalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN.
25
Pengertian  Perpustakaan  Daerah  yaitu  perpustakaan  yang berkedudukan  di  ibukota  provinsi  yang  diberi  tugas  untuk  menghimpun,
23
Sukarman dan Natajumena, Pedoman umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000 h. 4
24
Sulistyo Basuki, “Konsep Pengembangan Perpustakaan Umum Menuju Perpustakaan Digital,” Visi Pustaka Vol. 9 No. 2 Agustus 2007
25
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, jakarta: Universitas Terbuka- depdikbud,1993 h. 9
20
menyimpan,  melestarikan,  dan  mendayagunakan  semua  karya  cetak  dan karya rekam yang dihasilkan didaerah.
26
2.  Tujuan, Fungsi, dan Tugas Perpustakaan Umum KabupatenKota Tujuan  perpustakaan  Daerah  pada  dasarnya    untuk  membina  dan
mendidik masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan  dan memanfaatkan bahan  pustaka  yang  dimiliki  oleh  perpustakaan  tersebut.  Disamping  itu
perpustakaan    Daerah juga  berperan  untuk  meningkatkan  dan
mengembangkan  kebiasaan  membaca  dan  belajar  dengan  mempergunakan bahan pustaka yang tersedia.
Sedangkan  menurut  Sulistyo  Basuki  perpustakaan  umum mempunyai  empat  tujuan  utama,  yaitu:  Pertama,  memberikan  kesempatan
bagi  umum  untuk  membaca  materi  perpustakaan  yang  dapat  membantu meningkatkan  mereka  ke  arah  kehidupan  yang  lebih  baik.  Kedua,
menyediakan  sumber  informasi  yang  cepat,  tepat  dan  murah  bagi masyarakat,  terutama  informasi  mengenai  topik  yang  berguna  bagi  mereka
dan  yang  sedang  hangat  dalam  kalangan  masyarakat.  Ketiga,  membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, sehingga yang
bersangkutan  akan  bermanfaat  bagi  masyarakat  sekitarnya,  sejauh kemampuan  tersebut  dapat  dikembangkan  dengan  bantuan  materi
perpustakaan.  Fungsi  ini  sering  disebut  sebagai  fungsi  pendidikan perpustakaan
umum, lebih
tepat disebut
sebagai pendidikan
berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup. Pendidikan sejenis ini
26
Presiden Republik Indonesia, Undang – undang Republik Indonesia nomor 4 tahun 1990 tentang  serah simpan karya cetak dan karya rekam, Jakarta: Perpusnas, 2002, h. 6
21
hanya  dapat  dilakukan  oleh  perpustakaan  umum,  karena  perpustakaan umum  merupakan  satu-satunya  pranata  kepustakawanan  yang  terbuka  bagi
umum.  Perpustakaan  Nasional  juga  terbuka  bagi  umum,  namum  untuk memanfaatkannya  tidak  selalu  terbuka  langsung  bagi  perorangan,  ada
kalanya  harus  melalui  agen  perpustakaan  lain.  Keempat,  bertindak  selaku agen  kultural  artinya  perpustakaan  umum  merupakan  pusat  utama
kehidupan  budaya  bagi  masyarakat  sekitarnya.  Perpustakaan  umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara
menyelenggarakan  pameran  budaya,  ceramah,  pemutaran  film,  penyediaan informasi  yang  dapat meningkatkan  keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi
masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.
27
Keberadaan  perpustakaan  ini  menjadi  begitu  penting  dengan dikeluarkanya  undang-undang  no.  43  tahun  2007,  dalam  pasal  3  dikatakan
bahwa  perpustakaan  berfungsi  sebagai  wahana  pendidikan,  penelitian, pelestarian,  informasi,  dan  rekreasi  untuk  meningkatkan  kecerdasan  dan
keberdayaan bangsa. Fungsi Perpustakaan Umum kabupatenkota adalah:
28
a.  Mengembangkan koleksi. b.  Menghimpun koleksi muatan lokal.
c.  Mengorganisasi materi perpustakaan. d.  Mendayagunakan koleksi.
e.  Menyelenggarakan pendidikan pengguna.
27
Sulistyo Basuki, Konsep Pengembangan Perpustakaan Umum Menuju Perpustakaan Digital. h. 7
28
Badan Standarisasi Nasional BSN, Perpustakaan umum kabupatenkota Jakarta: BSN, 2009 h. 3
22
f.  Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. g.  Melestarikan materi perpustakaan.
h.  Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya. Tugas  pokok  Perpustakaan  adalah  menghimpun,  menyediakan,
mengolah,  memelihara,  dan  mendayagunakan,  semua  koleksi  bahan pustaka,  menyediakan  sarana  pemanfaatanya,  dan  melayani  masyarakat
pengguna, yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.
29
Berikut  tugas  perpustakaan  umum  kabupatenkota  menurut  Badan Standarisasi Nasional adalah:
a.  Menyediakan sarana pengembangan kebiasaan membaca sejak usia dini.
b.  Menyediakan sarana pendidikan seumur hidup. c.  Menunjang sistem pendidikan formal, non formal dan informal.
d.  Menyediakan  sarana  pengembangan  kreativitas  diri  anggota masyarakat.
e.  Menunjang  terselenggaranya  pusat  budaya  masyarakat  setempat sehingga  aspirasi  budaya  lokal  dapat  terpelihara  dan  berkembang
dengan baik. f.  Mendayagunakan  koleksi  termasuk  akases  informasi  koleksi
perpustakaan lain serta berbagai situs web. g.  Menyelenggarakan kerja sama dan membentuk jaringan informasi.
h.  Menyediakan fasilitas belajar dan membaca.
29
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan; Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Sagung Seto, 2006 h. 53
23
i.  Memfasilitasi pengembangan literasi informasi dan komputer. j.  Menyelenggarakan  perluasan  layanan  antara  lain  melalui
perpustakaan keliling.
30
3.  Koleksi dan Layanan Perpustakaan Koleksi  menjadi  salah  satu  elemen  penting  dalam  eksistensi  sebuah
perpustakaan.  Koleksi  dapat  menjadi  motivasi  bagi  pemustaka  untuk  datang ke  perpustakaan.  Kualitas  koleksi  menjadi  salah  faktor  penentu  apakah
perpustakaan  akan  diakses  oleh  banyak  pemustaka  atau  tidak.  Perpustakaan nasional sebagai rujukan tertinggi perpustakaan di Indonesia memiliki sebuah
ketetapan  standar  koleksi  yang  dimiliki  oleh  perpustakaan  daerah  sekurang kurangnya  0,025  per  kapita  dikalikan  jumlah  penduduk  diwilayah
kabupatenkota yang bersangkutan.
31
Koleksi  perpustakaan  adalah  semua  informasi  dalam  bentuk  karya tulis,  karya  cetak,  danatau  karya  rekam  dalam  berbagai  media  yang
mempunyai  nilai  pendidikan,  yang  dihimpun,  diolah,  dan  dilayankan.
32
Sedangkan  menurut  kamus  istilah  perpustakaan  Koleksi  adalah  sejumlah buku  atau  bahan  lain  mengenai  satu  subjek  atau  merupakan  satu  jenis  yang
dihimpun  oleh  seseorang  atau  satu badan.
33
Perpustakaan  umum,  koleksinya bersifat  umum,  artinya  mencakup  semua  ilmu  pengetahuan  yang  sesuai
30
Badan Standarisasi Nasional, h. 7
31
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan, Jakarta: Perpusnas RI, 2011 h. 33
32
Presiden Republik Indonesia, Undang – undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 tentang  perpustakaan, Jakarta: Pemerintah RI, 2007, h. 2
33
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Kamus Istilah Perpustakaan, di akses pada hari selasa tanggal 17 Juni 2014 dari
http:www.pnri.go.idIstilahPerpustakaanAdd.aspx?id=709
24
dengan  kebutuhan  seluruh  lapisan  masyarakat
34
.  Koleksi  yang  terdapat  pada perpustakaan terbagi menjadi dua yaitu:
a.  Buku  Fiksi  adalah  buku  yang  ditulis  berdasarkan  rekaan  atau khayalan  pengarang  walaupun  kadang-kadang  cerita  tersebut ditulis
dengan fakta-fakta yang nyata dan logis. b.  Buku non fiksi merupakan buku yang ditulis berdasarkan fakta-fakta
yang  nyata.  Topik  pada  buku  non  fiksi  mencakup  ilmu  yang diajarkan  dimadrasah  yaitu;  ilmu  biologi,  ilmu  alam,  ilmu  sosial,
ilmu terapan, dan humaniora.
35
Layanan  perpustakaan    merupakan  suatu  kegiatan  melayani  para pemustaka dengan cara memberikan apa yang dimiliki oleh perpustakaan baik
itu  koleksi  ataupun  fasilitas  yang  dimiliki.  Selanjutnya  sistem  layanan perpustakaan  terbagi  menjadi  dua  yaitu  Sistem  Layanan  Terbuka  open
access dan Sistem Layanan Tertutup closed access. Sistem  terbuka  open  access  adalah  layanan  yang  memungkinkan
pengguna  masuk  keruangan  koleksi  untuk  memilih  dan  mengambil  sendiri koleksi  yang diinginkan dari jajaran koleksi perpustakaan. Sedangkan Sistem
tertutup  closed  access  adalah  sistem  layanan  perpustakaan  yang  tidak memungkinkan  pengguna  mengambil  sendiri  koleksi  yang  dibutuhkan,
34
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan; Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Sagung Seto, 2006 h. 85
35
Pungki Purnomo dan Ida Farida, Manajemen Pengembangan Koleksi Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010 h.  18
25
pengguna  bisa  memilih  koleksi  melalui  katalog  dan  selanjutnya  petugas perpustakaan yang akan mengambilkan.
36
Berikut  ini  beberapa  jenis  layanan  yang  disedikan  oleh  Perpustakaan Daerah diataranya:
a.  Pelayanan  sirkulasi  atau  peminjaman  merupakan  kegiatan peminjaman  bahan  pustaka  kepada  anggota  perpustakaan  yang
memang sudah diizinkan meminjam. b.  Pelayanan  Referensi  merupakan  kesatuan  dari  pelayanan
perpustakaan secarqa keseluruhan di perpustakaan. c.  Layanan  membaca  bagi  pengunjung  yang  tidak  bermaksud  untuk
meminjam buku namun hanya ingin membaca saja. d.  Layanan  bercerita  bermaksud  untuk  mengenalkan  bahan  pustaka
yang ada di perpustakaan dengan menyajikan cerita. e.  Layanan  pemutaran  film  berupa  pemutaran  film  atau  slide  atau
filmstrip  yang  berupa  film-film  cerita,  film  ilmu  pengetahuan, maupun film hiburan.
f. Layanan  jasa  dokumentasi  berupa  penyediaan  bahan-bahan
dokumentasi  seperti  peraturan  pemerintah,  serta  peraturan perundang undangan.
g.  Layanan  jasa  informasi  disedikan  untuk  pengunjung  yang  ingin mengetahui  berbagai  informasi  yang  dibutuhkan  ini  dapat
dilakukan secara tatap muka maupun dengan media lain
36
F. Rahayuningsih,  Pengelolaan Perpustakaan Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007 h. 93- 94
26
h.  Layanan  jasa  terjemah  disediakan  bagi  para  pengunjung  yang membutuhkan jasa penerjemah.
i. Layanan  pembuat  sari  karangan  dapat  pula  disediakan  oleh
perpustakaan  bagi  pengunjung  ang  memerlukan  dan  nantinya  sari karangan tersebut dapat dibuat dalam berbentuk buku.
j. Layanan  silang  layan  layanan  ini  berguna  agar  pengunjung  yang
tidak  memiliki  izin  meminjam  buku  pada  perpustakaan  lain  dapat dibantu oleh perpustakaan yang bersangkutan.
k.  Layanan  ekstensi  berupa  penyajian  layanan  bahan  pustaka  kepada masyarakat  terpencil,  para  pasien  rumah  sakit,  orang  yang  berada
dilembaga  pemasyarakatan  atau  sekolah-sekolah  terpencil.  Dapat melalui perpustakaan keliling
l. Layanan  bentuk  paket  layanan  ini  berupa  peminjaman  satu  set
buku perpustakaan untuki periode waktu tertentu.
37
4.  Sarana dan Pra Sarana Perpustakaan Sebagai  sebuah  instansi  perpustakaan  tidak  berbeda  dengan
instansi  yang  lain  tentu  saja  membutuhkan  sebuah  sarana  dan  pra  sarana untuk  menunjang  keberlangsungan  perpustakaan.  Yang  membedakan
perpustakaan  dengan  instansi  lainya  yaitu  bahwa  perpustakaan  harus memiliki  fungsi  pendidikan,  pelestarian,  informasi,  dan  rekreasi  bagi
pemustaka.  Pra  sarana  adalah  fasilitas  yang  mendasarpenunjang  utama terselengaranya  perpustakaan  antara  lain  berupa  bangunan  atau  ruang
37
Mudjito, Pembinaan Minat Baca Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2001 h. 40-41
27
perpustakaan.  Sedangkan  sarana  perpustakaan  adalah  peralatan  dan perabotan  yang  diperlukan  untuk  mempermudah  pelaksanaan  tugas
perpustakaan  antara  lain  ruang  pengolahan,  peralatan  ruang  koleksi, peralatan ruang pelayanan, akses informasi, dll.
38
Berikut  ini  beberapa  hal  yang  perlu  diperhatikan  sebuah perpustakaan  dalam  menyediakan  sarana  dan  pra  sarana  berdasarkan
Standarisasi Nasional Perpustakaan diantaranya:
39
4.1  Gedung a.  Luas gedung sekurang-kurangnya 0,008 m2 per kapita dikalikan
jumlah penduduk. b.  Memenuhi standar kesehatan, keselamatan, kenyamanan,
ketenangan, keindahan, pencahayaan, keamanan, dan sirkulasi udara. c.  Perencanaan gedung memungkinkan pengembangan fisik.
d.  Memenuhi aspek teknologi, ergonomik, konstruksi, lingkungan, efektifitas, efisiensi dan kecukupan.
e.  Berbentuk permanen. f.  Memperhatikan kekuatan dan memenuhi persyaratan konstruksi
lantai untuk ruang koleksi perpustakaan minimal 400 kgm². g.  Dilengkapi atau difasilitasi sarana kepentingan umum seperti toilet,
dan area parkir.
38
Tulus Widodo, “Sarana dan Pra Sarana Perpustakaan,” artikel diakses pada 22 Januari 2015 dari
https:semasajogja.wordpress.com20091010sarana-dan-prasarana-perpustakaan
39
Perpustakaan Nasional RI, h.  34 - 35
28
4.2  Lokasi Perpustakaan. a.  Berada  pada  lokasi  yang  mudah  dilihat,  dikenal,  dan  di  jangkau
masyarakat. b.  Di bawah kepemilikan atau kekuasaan pihak pemerintah daerah.
c.  Memiliki status hukum yang jelas. d.  Jauh dari lokasi rawan bencana.
4.3  Ruang Perpustakaan Ruang  perpustakaan  sekurang-kurangnya  terdiri  dari  ruang  koleksi,
ruang  baca,  ruang  kepala,ruang  staf,  ruang  pengolahan,  ruang  serba guna,  area  publik  mushola  dan  toilet  tidak  berada  didalam  ruang
koleksi. 4.4  Sarana Layanan dan Sarana Kerja
a.  Setiap  10.000  jumlah  penduduk,  sekurang-kurangnya  disediakan  1 unit komputer yang terkoneksi dengan internet.
b.  Perpustakaan  memanfaatkan  dan  mendayagunakan  sarana  komputer untuk  mengembangkan  e-library  perpustakaan  digital  dan
kepentingan pelayanan akses informasi.
C. Pengembangan Layanan Perpustakaan