Pengertian Linkage Program Linkage Program
33
“Maka menjawab: “Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada disini. Maka suruhlah salah seorang diantara kamu
untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka
hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu
kepada seorangpun
”. Al Kahfi 18:19
Sedangkan akad antara LKM dan UMK disesuaikan dengan kebutuhan UMK:
Gambar 2.2. Pola Channeling Linkage Program
Dalam pola joint financing pembiayaan dilakukan bersama antara Bank Konvensional atau Bank Syariah dan LKM dalam membiayai UMK,
dimana risiko ditanggung bersama oleh kedua belah pihak sesuai porsinya masing-masing sehingga kewenangan memutus pembiayaan ada pada bank
umum dan LKM, dan untuk pencatatan di bank umum sebagai pembiayaan ke UMK, sedangkan pencatatan di LKM pada off balance sheet.
14
Akad yang digunakan antara bank syariah dan LKM adalah musyarakah, dengan
landasan hukum:
14
Ibid.
Bank Umum
LKM
UMK
34
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah dan jangan melanggar kehormatan
bulan-bulan haram, jangan menggangu binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan pula mengganggu
orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurma dan kerodhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah
menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu kepada sesuatu kaum karena mereka
menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya kepada mereka. Dan tolong-menolonglah kamu
dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong- menolong dalam berbuat dosa dari pelanggaran. Dan bertakwalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya
”. Al Maidah 5:2
Sedangkan akad antara LKM dengan UMK disesuaikan dengan kebutuhan UMK:
Gambar 2.3. Pola Joint Financing Linkage Program Linkage program merupakan kerjasama yang saling menguntungkan
bagi semua pihak. Bagi bank yang memiliki keterbatasan jaringan dan infrastruktur, dengan adanya linkage program dapat menjangkau Usaha
Mikro dan Kecil yang terbukti tahan terhadap krisis ekonomi dan bagi Lembaga Keuangan Mikro yang memiliki dana terbatas akan sangat terbantu
dengan adanya linkage program ini sehingga LKM dapat menyalurkan pembiayaan kepada Usaha Mikro dan Kecil, dan juga menguntungkan bagi
Bank Umum LKM
UMK
35
Usaha Mikro Kecil yang umumnya kesulitan dalam mendapatkan dukungan dana dari bank umum karena termasuk dalam kategori unbankable. Dari
uraian tadi terlihat keterkaitan satu sama lain yang menguntungkan. Dalam hal ini agar pelaksanaan linkage program dapat terus berjalan sesuai dengan
ketentuan yang ada, terdapat kode etik yang harus dipatuhi oleh lembaga yang menjalankan linkage program, yaitu:
15
1. Bank Umum Syariah BUS Unit Usaha Syariah UUS yang
melakukan kerjasama linkage program dengan BPRS, tidak diprbolehkan mengambil alih pembiayaan terhadap nasabah BPRS yang sedang
dibiayai melaui linkage program dan atau masih menjadi nasabah BPRS. 2.
Bagi nasabah BPRS yang telah naik kelas dari nasabah mikro menjadi kecil dan memerlukan dana pembiayaan yang lebih besar, namun BPRS
tidak mampu membiayai karena kendala BMPK maka BUSUUS dapat membiayai nasabah BPRS tersebut.
3. BUSUUS yang melakukan linkage program dengan BPRS, tidak
diperbolehkan mengambil sumber daya manusia BPRS. 4.
BUSUUS dan BPRS harus transparan dalam memberikan dan menyampaikan informasi yang terkait dengan linkage program sejauh
tidak melanggar ketentuan yang berlaku seperti: laporan keuangan struktur pendanaan dan company profile.
5. Bagi BPRS, satu jaminan hanya untuk dijaminkan kepada satu shohibul
maal mitra pembiayaan BUSUUS.
15
Ibid., h. 10.
36
6. BUSUUS tidak diperkenankan untuk memanfaatkan data nasabah
pembiayaan dan BPRS untuk kepentingan diluar linkage program. 7.
BUSUUS dan BPRS yang melaksanakan linkage program dengan pola joint financing dan channeling, tidak diperkenankan membenani nasabah
pembiayaan dengan marginnisbah bagi hasil yang lebih tinggi dari harga pasar untuk sektor usaha UMK yang dibiayai.
8. BUSUUS yang melakukan linkage program dengan BPRS, tidak
diperkenankan meminta laporan hasil pemeriksaan BPRS yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
9. BPRS yang mengikuti linkage program harus memlihara tingkat
kesehatannya. 10.
Setiap pelanggaran kode etik diatas oleh BUSUUSBPRS dilaporkan kepada Bank Indonesia oleh pihak yang merasa dirugikan.
Bank umum tidak selalu menjalankan gagasan atau usulan mengaenai produk baru perbankan dari pemerintah maupun Bank Indonesia. Bank umum
harus mempelajari dulu gagasan tersebut dan mempertimbangkan keuntungan serta kerugian yang mungkin timbul akibat program tersebut. Sama halnya
dalam melaksanakan linkage program yang dicanangkan oleh Bank Indonesia, sebelumnya bank konvensional maupun bank syariah melakukan
langkah-langkah atau proses pengembangan produk baru sebagai berikut:
16
16
Kasmir, Pemasaran Bank Jakarta: Kencana, 2005, h. 143
37
1. Pembangkit gagasan, yaitu pencarian gagasan produk baru secara
sistematis melalui berbagai sumber seperti sumber dari intern, pelanggan, pesaing, penyalur, pemerintah, dan sumber-sumber lainnya.
2. Penyaringan gagasan, bertujuan untuk memilih yang trbaik dari sejumlah
gagasan yang ada sehingga menghasilkan gagasan yang menguntungkan. 3.
Pengembangan dan pengujian konsep, hal ini dilakukan kepada sekelompok konsumen melalui beberapa pertanyaan konsep yang
ditawarkan. 4.
Strategi Pemasaran, yang meliputi pengembangan mutu ukuran, model, penjualan, market share, dan laba yang diinginkan, kemudian strategi
pemasaran yang menyangkut pula tentang harga yang layak di masyarakat.
5. Analisis bisnis, yaitu melakukan analisis terhadap strategi pemasaran
yang akan dijalankan nantinya dengan membeli berbagai alternatif yang ada.
6. Pengembangan produk, dapat berupa gambar, contoh sampai kepada
uraian kata-kata. 7.
Pengujian pasar, tujuannya untuk menguji penerimaan pasar yang sesungguhnya.
8. Komersialisasi, merupakan tahap akhir setelah pengujian positif
mendapat tanggapan pasar.
38