63
Rumus yang digunakan adalah: Kas + Bank
Cash Ratio = X 100
Hutang Lancar
Tabel. 4.4 Daftar perhitungan análisis rasio kas BMT UMJ tahun 2011-2014
Tahun Kas+Bank
Total Hutang Lancar
Rasio Nilai
Kriteria
2011 198,133,355
472,329,508 41,94
Buruk 2012
175,066,288 643,854,834
27,19 Buruk
2013 354,664,029
1,304,814,551 27,18
Buruk 2014
284,442,059 1,517,722,00
18,74 Buruk
Sumber: Data yang diolah Pada tahun 2011 dihasilkan rasio 41,94, ini menunjukkan bahwa setiap Rp.
100,00,- hutang lancar dijamin dengan Rp. 41,94,- kas untuk memenuhi kewajibannya.
Pada tahun 2012 dihasilkan rasio 27,19, ini menunjukkan bahwa setiap Rp. 100,00,- hutang lancar dijamin dengan Rp. 27,19,- kas untuk memenuhi
kewajibannya. Pada tahun 2013 dihasilkan rasio 27,18, ini menunjukkan bahwa setiap Rp.
100,00,- hutang lancar dijamin dengan Rp. 27,18,- kas untuk memenuhi kewajibannya.
64
Pada tahun 2014 dihasilkan rasio 18,74, ini menunjukkan bahwa setiap Rp. 100,00,- hutang lancar dijamin dengan Rp. 18,74,- kas untuk memenuhi
kewajibannya.
2. Analisis Rasio Solvabilitas
Yang termasuk Rasio Solvabilitas, antara lain: 1.
Rasio Total Hutang terhadap Total Asset Total Debt to Total Assets Ratio Rasio ini membandingkan jumlah total utang dengan aktiva total yang dimiliki
perusahaan. Dari rasio ini, kita dapat mengetahui beberapa bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.
Tabel. 4.5 Standar perhitungan rasio TH terhadap TA
Komponen Standar
Nilai Kriteria
a. Total Debt to Total Assets Ratio
ч40 100
Sangat Baik 50 - 39
75 Baik
60 - 49 50
Cukup Baik 80 - 59
25 Kurang Baik
80 Buruk
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM RI Rumus yang digunakan adalah:
Total Hutang Total Debt to Total Assets Ratio =
X 100 Total Aktiva
65
Tabel. 4.6 Daftar perhitungan análisis rasio TH terhadap TA BMT UMJ 2011- 2014
Tahun Total Hutang
Total Asset Rasio
Nilai Kriteria
2011 472,322,508
1,200,511,422 39.34
75 Baik
2012 643,854,834
1,391,339,347 46.27
75 Baik
2013 1,304,814,551
1,687,049,662 77.34
25 Kurang Baik
2014 1,517,722,000
1,964,817,622 77.24
25 Kurang Baik
Sumber: Data yang diolah Pada tahun 2011 rasio yang dihasilkan adalah sebesar 39,34, ini menunjukkan
bahwa setiap Rp. 39,34,- hutang dijamin dengan Rp. 100,00,- asset. Pada tahun 2012 rasio yang dihasilkan adalah sebesar 46,27, ini menunjukkan
bahwa setiap Rp. 46,27,- hutang dijamin dengan Rp. 100,00,- asset. Pada tahun 2013 rasio yang dihasilkan adalah sebesar 77,34, ini menunjukkan
bahwa setiap Rp. 77,24,- hutang dijamin dengan Rp. 100,00,- asset. Pada tahun 2014 rasio yang dihasilkan adalah sebesar 77,24, ini menunjukkan
bahwa setiap Rp. 77,24,- hutang dijamin dengan Rp. 100,00,- asset. 2.
Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Total Ekuitas Long Term Debt to Equity Ratio
Rasio ini membandingkan jumlah total utang dengan aktova total yang dimiliki oleh perusahaan. Dari rasio ini, dapat diketahui beberapa bagian
aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.
66
Tabel. 4.7 Standar perhitungan rasio Total Hutang Jangka Panjang terhadap Modal Sendiri.
Komponen Standar
Nilai Kriteria
b. Long Term Debt To Equity Ratio
ч40 100
Sangat Baik 50 - 39
75 Baik
60 - 49 50
Cukup Baik 80 - 59
25 Kurang Baik
80 Buruk
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM RI Rumus yang digunakan adalah:
Hutang Jangka Panjang Long Term Debt to Equity Ratio =
X 100 Modal Sendiri
Tabel. 4.8 Daftar perhitungan analisis rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Modal Sendiri BMT UMJ 2011-2014.
Tahun Hutang Jangka
Panjang Modal Sendiri
Rasio Nilai
Kriteria
2011 173,000,000
202,254,708 85,53
Buruk 2012
194,000,000 279,246,005
69,47 25
Kurang Baik 2013
241,500,000 311,150,883
77,61 25
Kuranga Baik 2014
248,100,000 343,041,647
72,32 25
Kurang Baik Sumber: Data yang diolah
Pada tahun 2011 dihasilkan rasio sebesar 85,53, ini menunjukkan bahwa setiap Rp. 85,53,- hutang jangka panjang dijamin dengan Rp. 100,00,- modal yang
ditanamkan.