14
merupakan aturan-aturan mengenai pelaksanaan linkage program antara bank umum dan Lembaga Keuangan Mikro, sehingga penerapan linkage program semakin jelas
dan terarah. Terdapat tiga skim dalam melaksanakan linkage program, yaitu terdiri dari executing, joint financing, dan channeling.
Lembaga Keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan, menarik uang dari dan menyalurkannya ke dalam
masyarakat.
9
Sedangkan Lembaga Keuangan Mikro atau Micro Finance Institution merupakan lembaga yang melakukan kegiatan penyediaan jasa keuangan kepada
pengusaha kecil dan mikro serta masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak terlayani oleh Lembaga Keuangan formal dan yang telah berorientasi pasar untuk
tujuan bisnis.
10
Dari teori-teori tersebut maka penulis membuat skema rancangan penelitian skripsi sebagai berikut:
9
Ketut Ridjin. Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2000, h. 13.
10
Rudjito, “Peran Lembaga Keuangan Mikro Dalam Otonomi Daerah Guna menggerakkan Ekonomi Rakyat dan Menanggulangi Kemiskinan: Studi kasus: Bank Rakyat Indonesia BRI”, artikel
ini diakses pada 12 Januari 2014, dari www.Indonesiaindonesia.com.
15
Gambar 1.1. Skema Rancangan Penelitian
Laporan Keuangan BMT UMJ
Sebelum Linkage Program Setelah Linkage program
Analisa
Baik Tidak Baik
Kinerja Keuangan BMT UMJ
16
BAB II KERANGKA TEORI
A. Kinerja
Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan
dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran
organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar
perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran.
1
1. Kinerja Keuangan
Pengertian kinerja keuangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah merupakan kata benda yang artinya sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, atau kemampuan kerja. Sedangkan penilaian kinerja
adalah penetuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria
yang ditetapkan sebelumnya.
2
Organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia sehingga penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas
1
Anita Febryani dan Rahadian Zulfadin, Analisis Kinerja Keuangan Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Di Indonesia, Kajian Ekonomi dan Keuangan vol. 7 no. 4 Jakarta: 2003, h. 27.
2
Sucipto, “Penilaian Kinerja Keuangan”, Jurnal Universitas Sumatera Utara, diakses pada 18 Desember 2014, dari http:digilib.usu.ac.iddownloadfeakuntansi-sucipto.pdf
17
perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi.
Pengertian kinerja keuangan menurut Sucipto adalah penentuan ukuran-ukuran yang dapat mengukur keberhasilan suatu prusahaan dalam
menghasilkan laba. Pengukuran kinerja keuangan perlu dikaitkan antara organisasi perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat
organisasi perusahaan dapat diketahui besarnya tanggung jawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian
mengatur besarnya tanggung jawab sekaligus mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah sebab ada yang dapat diukur dengan mudah dan ada pula
yang sukar untuk diukur.
3
Kinerja keuangan perusahaan adalah sesuatu yang sulit diukur secara eksak dan lebih menyerupai suatu seni karena didalamnya terkandung aspek
subjektif dan objektif dari si penilai. Terlepas dari hal tersebut, terdapat beberapa cara yang harus ditempuh agar analisis kinerja keuangan yang
dilakukan dapat menjadi suatu tolak ukur yang dapat diandalkan dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan strategik.
4
Selanjutnya dikatakan bahwa, secara khusus para pemimpin strategik memilih sasaran keuangan financial goals yang ingin mereka capai antara
lain: sasaran pertumbuhan growth, keuntungan profitability dan return to shareholder. Salah satu alasan atas penggunaan kinerja keuangan adalah
karena ukuran kinerja keuangan dianggap obyektif untuk mengukur apakah
3
Ibid.
4
Amir, “Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Penerbit Pers”, Tesis Universitas Negeri Makassar Makassar, 2002, h. 12.
18
sasaran tercapai atau tidak. Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam
mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar perilaku dapat
berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk
menganalisis laporan keuangan.
5
Untuk mengukur variable kinerja keuangan digunakan dimensi rasio permodalan, rasio rentabilitas, dan rasio esensi yang diukur melalui indicator
capital adequacy ratio CAR, debt to equity ratio DER, return on asset ROA, return on equity ROE, dan rasio biaya operasional terhadap
pendapatan operasional BOPO.
6
2. Tujuan Penilaian Kinerja