Jenis Pondasi Pengenalan Pondasi .1 Pengertian

b. Anggapan bahwa penyebaran tegangan pada struktur pondasi ke tanah di bawahnya yang berupa lapisan penyangga bearing stratum lebih kecil atau sama dengan lebar pondasi, Df ≤ B lihat gambar 2.11. Gambar 2.11 Penampang pondasi dangkal Keterangan : D : kedalaman pondasi dari permukaan tanah. B : lebar pondasi Yang termasuk dalam golongan pondasi dangkal antara lain: 1. Pondasi staal atau pondasi lajur Pondasi ini terbuat dari pasangan bata atau batu kali, dengan kedalaman tanah kuat sampai 1,5 meter di bawah permukaan tanah. Jika kedalaman tanah kuat sampai 2 meter, dapat pula digunakan pondasi staal yang diletakkan di atas timbunan pasir yang dipadatkan secara berlapis setiap kurang lebih 20 cm. Bentuk pondasi staal dapat dilihat pada gambar 2.12. 2. Pondasi telapak foot plate Pondasi telapak terbuat dari beton bertulang, dengan kedalaman tanah kuat mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah. Bentuk pondasi telapak dapat dilihat pada gambar 2.12. 3. Pondasi Pyler Pondasi ini terbuat dari pasangan batu kali, berbentuk piramida terpancung. Pondasi ini biasanya dipasang pada sudut-sudut bangunan dan pada pertemuan tembok-tembok dengan jarak kurang lebih 2,5 meter sampai dengan 3,5 meter, dengan kedalaman tanah kuat 2,5 meter sampai dengan 3 meter di bawah permukaan tanah. Di atas pondasi pyler ini dipasang balok sloof. Bentuk pondasi pyler dapat dilihat pada gambar 2.12. Gambar 2.12 Pondasi Staal, Telapak, dan Pyler b. Pondasi sedang Kedalaman tanah kuat untuk pondasi jenis ini diperkirakan mencapai 4 meter di bawah permukaan tanah. Pondasi yang cocok pada kedalaman ini ialah pondasi sumuran. Pondasi sumuran terbuat dari pipa beton biasa atau pipa beton bertulang dengan tebal dinding berkisar antara 8 cm sampai 12 cm dimasukkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan campuran beton. Ukuran diameter pipa bagian dalam berkisar antara 65 cm sampai 150 cm tergantung dari hasil perhitungan. Pondasi sumuran biasanya dipasang pada sudut-sudut bangunan seperti pondasi pyler. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.13. c. Pondasi dalam Kedalaman tanah kuat untuk pondasi jenis ini minimal 4,5 meter di bawah permukaan tanah atau D 4 sampai 5B. Pondasi yang cocok pada kedalaman ini ialah pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang dibuat dari bahan kayu, besi profil, pipa baja, maupun beton bertulang, yang dapat dipancang sampai kedalaman kurang lebih 60 m di bawah permukaan tanah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.14. mmmmP Gambar 2.13 Pondasi sumuran Gambar 2.14 Pondasi tiang pancang

2.6.1.3 Kriteria Perancangan Pondasi

Struktur pondasi dari suatu bangunan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga proses pemindahan beban bangunan ke tanah dasar dapat berlangsung dengan baik dan aman. Dalam perancangan pondasi, terdapat dua kriteria yang digunakan : 1. Kapasitas daya dukung beban luar yang ditransfer lewat sistem pondasi tegangan kontak. Q ult Q SF = QultTe keterangan : SF : Faktor keamanan Safety Factor Qult : Kapasitas daya dukung maksimum Te : Tegangan kontak 2. Deformasi yang terjadi harus lebih kecil dari deformasi ijin . DWL D ijin Keterangan : DWL : Deformasi akibat beban kerja Dijin : Deformasi yang diijinkan Gaya aksial D ijin : Penurunan seragam : 5 cm – 10 cm Penurunan tak seragam : 2 cm – 5 cm Gaya lateral D ijin : 0,25 – 0,5 D ijin aksial Untuk deskripsi selengkapnya lihat ilustrasi gambar 2.15. Gambar 2.15 Tegangan kontak pada pondasi

2.6.2 Pondasi Telapak

2.6.2.1 Macam-Macam Pondasi Telapak Secara garis besar dalam pengelompokannnya, pondasi telapak dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu: 1. Pondasi dinding Pondasi ini sering disebut pondasi lajur lihat gambar 2.16 2. Pondasi telapak tunggal