Perencanaan Pondasi Telapak Pondasi
d. Menghitung tulangan pondasi Beban yang bekerja pada pondasi berupa beban vertical dengan arah ke atas yang
disebabkan oleh tekanan tanah di bawah pondasi. Tulangan pondasi dihitung berdasarkan besar momen maksimal yang terjadi pada pondasi, dengan asumsi bahwa
pondasi dianggap sebagai pelat jepit oleh bagian tepi kolom lihat gambar 2.21.
Gambar 2.21 Tekanan tanah pada pondasi Menurut pasal 17.4.3 SNI 03-2847-2002, untuk pondasi berbentuk bujur
sangkar, tulangan harus dipasang tersebar merata pada seluruh lebar pondasi telapak. Jika pondasi berbentuk persegi panjang, pemasangan tulangan diatur berdasarkan
pasal 17.4.4 SNI 03-2847-2002 lihat gambar 2.22. 1.
Untuk tulangan sejajar sisi panjang pasal 17.4.4.1 tulangan harus tersebar merata pada seluruh lebar pondasi telapak.
Gambar 2.22 Pemasangan tulangan pondasi 2.
Untuk tulangan sejajar sisi pendek pasal 17.4.4.2 ditentukan jalur pusat jalur bujur sangkar yang berpusat di sumbu kolom dengan sisi = lebar pondasi dan
jalur tepi di luar jalur pusat, kemudian dipasang tulangan pada jalur pusat lebih rapat daripada jalur tepi, dengan luas tulangan yaitu :
As, pusat = 2.B.As,u L+B
2.36 As,tepi
= As,u – As,pusat
2.37
e. Mengontrol kuat dukung pondasi
Pondasi harus mampu mendukung semua beban yang bekerja pada bangunan di atasnya. Oleh karena itu disyaratkan bahwa beban aksial terfaktor pada kolom Pu
tidak boleh melampaui kuat dukung dar i pondasi Pu᾽ yang dirumuskan seperti
persamaan 2.38. ≤ Pu’
2.38 Pu’ = θ. 0,85.fc’.A
1
dengan: Pu
= gaya aksial terfaktor pada kolom, N. Pu’ = kuat dukung pondasi yang dibebani, N.
fc’ = mutu beton yang disyaratkan, MPa.
A
1
= luas daerah yang dibebani, mm
2
. θ
= 0,7 pasal 12.17.1