Perbesaran Momen Untuk Struktur Tak Bergoyang Perbesaran Momen Untuk Struktur Bergoyang

Rasio M 1 M 2 bernilai negatif untuk kelengkungan tunggal, dan bernilai positif untuk kelengkungan ganda. Gambar 2.10 Variasi nilai C m pada berbagai pembebanan

2.5.3 Perbesaran Momen Untuk Struktur Bergoyang

Untuk komponen struktur bergoyang, maka besarnya momen lentur terfaktor harus diperhitungkan seperti persamaan 2.30. Mu = b .M ntu + s .M ltu 2.30 M ltu adalah momen lentur terfaktor orde pertama yang diakibatkan oleh beban- beban yang dapat menimbulkan goyangan. Faktor perbesaran momen, s , ditentukan seperti persamaan 2.31 dan 2.32. s = atau s = dengan: ∑ N u : jumlah gaya aksial tekan terfaktor akibat beban gravitasi untuk seluruh kolom pada satu tingkat yang ditinjau N e2 : sama dengan N e1 namun dengan menggunakan k untuk komponen struktur bergoyang, k ≥ 1,0 Δ₀h : simpangan antar lantai pada tingkat yang sedang ditinjau 2.31 2.32 ∑ H : jumlah gaya horizontal yang menghasilkan Δ₀h pada tingkat yang ditinjau. L : tinggi tingkat

2.5.4 Tekuk Lokal Web Pada Komponen Struktur Balok-Kolom

Untuk menentukan tahanan lentur rencana dari suatu profil, maka terlebih dahulu harus diperiksa kekompakan dari penampang tersebut. Dengan notasi λ = h.tw, maka kelangsingan dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Jika λ ≤ λp, maka penampang kompak 2. Jika λp λ ≤ λr, maka penampang tak kompak 3. Jika λ λr, maka penampang langsing Tabel 7.5.1 SNI 03-1729- 2002 memberikan batasan nilai untuk λp dan λr, seperti persamaan 2.33, 2.34, dan 2.35. Dengan N y = A g f y adalah gaya aksial yang diperlukan untuk mencapai kondisi batas leleh. 2.33 2.34 2.35

2.6 Pondasi

2.6.1 Pengenalan Pondasi 2.6.1.1 Pengertian Pondasi adalah suatu konstruksi dasar strukturbangunan sub structure yang berfungsi menyalurkan beban dari struktur bagian atas upper structure ke lapisan tanah di bawahnya guna antisipasi terhadap keruntuhan geser dan penurunan settlement tanah yang berlebihan. Dengan fungsi yang demikian, maka dalam perencanaan pondasi harus diperhitungkan dengan cermat terhadap dua beban, yaitu beban gravitasi dan beban lateral. Beban gravitasi berhubungan dengan beban vertikal yang berasal dari dalam struktur, baik beban mati maupun beban hidup. Sedangkan untuk beban lateral berhubungan dengan beban horizontal yang berasal dari luar struktur bangunan, biasanya berupa beban akibat angin maupun gempa. Sangat pentingnya fungsi pondasi dalam suatu struktur bangunan, maka perhitungan mendetail mengenai unsur-unsur penyusun maupun yang berpengaruh pada pondasi haruslah teliti. Karena jika terjadi kegagalan pada pondasi, maka dapat berakibat fatal pada bangunan di atasnya.

2.6.1.2 Jenis Pondasi

Berdasarkan letak kedalaman tanah kuat yang digunakan sebagai pendukung pondasi, maka klasifikasi pondasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu pondasi dangkal, pondasi sedang, dan pondasi dalam. a. Pondasi dangkal Kedalaman tanah kuat untuk pondasi dangkal diperkirakan mencapai 3 meter di bawah permukaan tanah. Kedalaman pondas i dangkal umumnya adalah D ≤ B. Pada pendefinisian pondasi dangkal sangat tergantung dari masing-masing ahli tanah yang mengintepretasikan. Terzaghi mendefiniskan pondasi dangkal dengan anggapan: a. Apabila kedalaman pondasi lebih kecil atau sama dengan lebar pondasi, D ≤ B.