60
semakin kecil. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 :
f. Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi BOPO
Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya
operasional terhadap
pendapatan operasional
Almilia dan
Herdiningtyas,2005.Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha utamanya seperti
biaya bunga, biaya pemasaran, biaya tenaga kerja dan biaya operasi lainnya Sedangkan pendapatan operasi merupakan pendapatan utama
bank yaitu pendapatan yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya Prasnanugraha, 2007.
Riyadi dalam Mulyaningrum, 2008 mengatakan semakin rendah rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut,
karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada diperusahaan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut Surat Edaran Bank
Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 :
61
g. Loans to Deposit Ratio LDR
Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap
dana pihak ketiga. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan,
simpanan berjangka, sertifikat deposito Almilia dan Herdiningtyas, 2005.
Disimpulkan bahwa rasio LDR memiliki hubungan dengan tingkat kesehatan bank disebabkan karena kemampuan memasarkan dana
belum maksimal sehingga bank menginvestasikan dana yang dihimpun dalam
bentuk aktiva
produktif lain
yang tidak
beresiko. Mulyaningrum, 2008. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut SE BI
No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004
62
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Penelitian
Pada penelitian ini pengelohan data dilakukan dengan menggunakan fasilitas elektronik dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS
19.0. Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan teknik penentuan sampel, yaitu dengan menggunakan judgement sampling atau
sering disebut juga dengan purposive sampling. Sampel penelitian ini di peroleh dari majalah infobank dan juga Bank Indonesia, dengan kriteria
sampel yang telah ditentukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 51 bank yang peringkatnya di terbitkan oleh majalah
infobank. Langkah berikutnya adalah meneliti laporan keuangan tahunan bank sampel, untuk memperoleh data yang diperlukan sehubung dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Selain itu juga diperlukan data yang menunjukkan peringkat tingkat kesehatan pada bank sampel melalui hasil
analisis riset majalah infobank. Berikut ini akan dijelaskan statistic deskriptif yaitu menjelaskan deskripsi
data dari seluruh variabel yang akan dimasukkan dalam model penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen
yaitu berupa peringkat bank, serta variabel independen berupa Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Return On Asset
ROA, Return On Equity ROE, Net Interest Margin NIM, Beban
63
Operasional dan Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit Ratio LDR.
Tabel 4.1 Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation TKS
255 1
4 3.37
.836 CAR
255 .0000
3.7768 .269434 .3077839
NPL 255
-.3390 .3200 .019538
.0440932 ROA
255 -.1229
.1504 .014419 .0226448
ROE 255
-1.6751 .7495 .069699
.2066453 NIM
255 -.0999
.1397 .058376 .0263239
BOPO 255
.0000 2.5373 .876516
.2186155 LDR
255 .0000
2.2097 .800849 .2185191
Valid N listwise
255 Sumber : data diolah
Berdasarkan tabel diatas diketahui masing-masing variabel independen memiliki 255 data dalam periode 2007-2011.
Pada variabel CAR nilai terkecil minimum adalah 0,00 dan nilai terbesar maximum adalah 3,7768 Sedangkan nilai rata-ratanya mean adalah 0,2694
dengan standar deviasi 0,307. Dilihat dari hasil statistik deskriptif ini terdapat bank yang mempunyai permodalan rendah dan ada yang mempunyai
permodalan tertinggi diantara bank tersebut. Rata-rata bank swasta nasional devisa mempunyai permodalan yang baik yaitu di atas 0.008.
Pada variabel NPL nilai terkecil minimum adalah -0,3390 dan nilai terbesar maximum adalah 0,3200 sedangkan nilai rata-ratanya mean adalah
0,0195 dengan standar deviasi 0,0440. Pada hasil ini rata-rata bank NPL nya kurang baik karena lebih dari 0,005 berarti rata-rata bank dalam menyalurkan
kreditnya masih kurang baik sehingga banyak terjadi kredit macet. Hai ini
64
terjadi karena bank dalam menjalankan prinsip kehati-hatian masih kurang sehingga membuat rata-rata bank dalam NPL ini lebih besar dari standar yang
di tentukan. Di lihat dari nilai minimum NPL ini menilai ada bank yang dalam menjalani aktivitas kredit nya baik dan hati-hati dalam memberikan
kredit sehingga tidak terjadi kredit macet. Pada variabel ROA nilai terkecil minimum adalah -0.1229 dan nilai
terbesar maximum adalah 0.1504 sedangkan nilai rata-ratanya mean adalah -0,0144 dengan standar deviasi 0,0226. Pada hasil ini rata-rata bank ROA nya
tidak baik karena kurang dari 0,005 berarti rata-rata bank dalam memperoleh keuntungan yang dihasilkan oleh aset kurang baik. Di lihat dari nilai
maksimal ROA terdapat bank yang dalam menjalani aktivitas dalam mengelola asetnya baik sehingga membuat bank dalam mendapatkan
keuntungan semakin besar. Pada variabel ROE nilai terkecil minimum adalah -1.6751 dan nilai
terbesar maximum adalah 0,7495 sedangkan nilai rata-ratanya mean adalah -0,6969 dengan standar deviasi 0.2066. Pada hasil ini rata-rata bank ROA nya
tidak baik karena kurang dari 0,005 berarti rata-rata bank dalam memperoleh keuntungan yang dihasilkan oleh modal inti setelah pajak kurang baik. Di
lihat dari nilai maksimal ROE terdapat bank yang dalam menjalani aktivitas dalam mengelola ROE nya baik sehingga mendapatkan keuntungan yang
besar dan dapat menghindari dari terjadinya status tidak sehat. Pada variabel NIM nilai terkecil minimum adalah 0,0999 dan nilai
terbesar maximum adalah 0,1397 sedangkan nilai rata-ratanya mean adalah
65
0,0583 dengan standar deviasi 0,0263. Di lihat dari nilai maksimal NIM terdapat bank yang dalam menjalani aktivitas dalam mendapatkan
keuntungan dari bunga baik sehingga membuat bank dalam mendapatkan keuntungan semakin besar. Dari hasil minimal statistik deskriptif yang di
hasil kan oleh bank-bank devisa untuk rasio NIM minimal nya diatas standar yang di tetapkan oleh BI 0,015, sehingga membuat rata-rata bank nasional
devisa dalam menghasilkan pendapatan dari bunga sangat bagus Pada variabel BOPO nilai terkecil minimum adalah 0,0000 dan nilai
terbesar maximum adalah 2,5373 sedangkan nilai rata-ratanya mean adalah 0,8765 dengan standar deviasi 0,2186. Hasil yang di peroleh dari statistik
deskriptif ini rata-rata bank swasta nasional devisa dalam mengelola sumber daya yang ada di perusahaan sangat baik. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata
bank yang nilainya di bawah 0,94. Terdapat bank yang dalam mengelola sumber daya di perusahaan masih kurang maksimal sehingga terdapat hasil
yang melebihi standar dari BI. Pada variabel LDR nilai terkecil minimum adalah 0,0000 dan nilai
terbesar maximum adalah 2.2097 sedangkan nilai rata-ratanya mean adalah 0,8008 dengan standar deviasi 0,2185. Rata-rata bank dalam mengelola rasio
ini masih kurang baik, sehingga membuat bank dalam mendapatkan keuntungan di rasio ini masih belum baik. Dengan dilihat dari standar Bank
Indonesia nilai minimum dan maksimum hasil dari aktivitas yang dilakukan bank swasta nasional devisa masih belum baik. Belum ada yang sesuai
dengan standar Bank Indonesia
66
1. Peringkat Bank
Data peringkat tingkat kesehatan bank diperoleh dari majalah infobank selama kurun waktu 2007-2011. Data tingkat kesehatan bank
ini mencakup Kategori Sangat Baik SB, Baik B, Cukup BaikCB, Tidak Baik TB. Adapun data tingkat kesehatan bank sebagai berikut :
Tabel 4.2 Peringkat Kesehatan
Lanjutan Tabel 4.2 No
Nama Perusahaan Tingkat Kesehatan Bank
2007 2008
2009 2010
2011 1
PT. Bank Andara, TB
CB TB
CB B
2 PT. Anglomas International Bank
B B
B B
B 3
PT. Bank Artos Indonesia B
B B
B B
4 PT. Bank Bisnis International
SB SB
SB SB
SB 5
PT. Bank Dipo International SB
SB SB
SB SB
6 PT. Bank Eksekutif Internasional
CB TB
CB TB
TB 7
PT. Bank Fama International SB
SB SB
SB SB
8 PT. Bank Harda International
CB CB
B B
B 9
PT. Bank Ina Perdana SB
SB SB
SB SB
10 PT. Bank Jasa Jakarta
SB SB
SB SB
SB 11
PT. Bank kesejahteraan Ekonomi SB
SB SB
SB SB
12 PT. Bank Liman International
SB B
SB SB
SB 13
PT. Bank Mayora B
B B
B B
14 PT. Bank Mitra Niaga
CB B
B B
B 15
PT. bank Multi Arta Sentosa SB
SB B
B SB
16 PT. Prima Master Bank
SB B
SB B
SB 17
PT. Bank Royal Indonesia B
SB B
B CB
18 PT. Bank Sahabat Putra Danarta
B SB
SB B
B 19
PT. Bank Sinar Harapan Bali SB
SB SB
SB SB
20 PT.
Bank Tabungan
Pensiunan National
SB SB
SB SB
SB 21
PT. Bank Victoria International SB
B B
B B
22 PT. Bank Yudha Bakti
B B
B B
B 23
PT. Bank Agroniaga CB
CB CB
CB B
24 PT. Bank Antar Daerah
B B
B B
B 25
PT. Bank Arta Graha Internasional CB
B B
B B