Tempat Dan Waktu Penelitian Identifikasi golongan flavonoid Identifikasi golongan saponin Identifikasi golongan steroid dan triterpenoid Identifikasi golongan tanin

29

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Berlangsung mulai dari bulan April 2009 sampai Agustus 2009. 4.2. Alat dan Bahan 4.2.1. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Timbangan hewan, kandang tikus beserta tempat makanan dan minum, sonde oral, jarum suntik, hot plate, blender, magnetic stirer, destiller, oven, timbangan analitik, holder, glukometer dan tes strip, vacum rotavapor, kertas saring, kapas, dan alat-alat gelas.

4.2.2. Bahan

Bahan yang digunakan adalah biji jinten hitam Nigella sativa linn, dengan spesifikasi warna hitam, bau aromatik, dan rasa agak pedas yang diperoleh dari toko Isykarima yang di impor dari Mesir, gibenklamid sebagai obat pebanding induksi aloksan dan akarbose sebagai obat pebanding uji toleransi glukosa. 30 4.3. Prosedur Kerja 4.3.1. Pembuatan Simplisia Pembuatan simplisia yang baik dan memenuhi syarat terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut : sortasi, pencucian, perajangan, pengeringan, penggilingan dan pengayakan.

4.3.2. Ekstraksi Harbone, 1996

Simplisia biji jinten hitam Nigella sativa L diekstraksi dengan metode maserasi secara bertingkat dengan menggunakan pelarut etanol 70 sehingga didapat ekstrak, lalu ekstrak tersebut dievaporasi dengan vacuum evaporator sehingga didapat ekstrak kental kemudian di tambahkan pelarut etil asetat kemudian partisi hingga terbentuk 2 lapisan, lapisan ekstrak etil asetat tersebut diuji aktivitas penurunan kadar glukosa darah. a. Ditimbang serbuk simplisia 2000 gram , kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, ditambahkan pelarut etanol 70 sampai serbuk simplisia terendam dan terdapat lapisan pelarut setebal 3 cm di atas serbuk simplisia. b. Erlenmeyer ditutup maserasi selama satu hari sambil sesekali diaduk. c. Disaring hasil maserasi dengan menggunakan kapas di atas corong sehingga didapatkan filtrate, selanjutnya filtrate yang dihasilkan disaring lagi dengan menggunakan kertas saring. Kemudian dimaserasi kembali sampai nampak warna pucat. 31 d. Filtrat yang didapatkan kemudian diuapkan pelarutnya dengan menggunakan rotary evaporator vakum sampai didapatkan ektrak kental. e. Ekstrak kental ditambahkan air aquadest sebanyak 100 – 150 lalu pindahkan pada corong pisah kemudian masukan etil asetat sebanyak 100 ml kemudian di kocok, lakukan partisi sampai warna pelarut menjadi jernih kembali kemudian ambil lapisan fraksi etil asetat. f. Fraksi etil asetat yang didapat kemudian di murnikan dengan penambahan tragakan, kocok kuat lalu disaring menggunakan kertas saring. g. Fraksi etil asetat murni kemudian diuapkan dengan rotary evaporator hingga didapatkan fraksi kental etil asetat. Kemudian di buat larutan uji dan diberikan kepada hewan uji.

4.3.3. Uji Penapisan Fitokimia a.

Identifikasi golongan alkaloid Sebanyak + 5 gram serbuk dilembabkan dengan 5 ml ammoniak 25 digerus dalam mortir, kemudian ditambahkan 20 ml kloroform dan digerus kembali dengan kuat, campuran tersebut disaring dengan kertas saring, filtrat berupa larutan organik diambil sebagai larutan A, sebagai larutan A 10 ml diekstraksi dengan 10 ml larutan HCl 1:10 dengan pengocokan dalam tabung reaksi, diambil larutan bagian atasnya larutan B. Larutam A diteteskan beberapa tetes pada kertas saring dan disemprot atau ditetesi dengan pereaksi Dragendroff, terbentuk warna merah atau jingga pada kertas saring 32 menunjukkan adanya senyawa alkaloid. Larutan B dibagi dalam 2 tabung reaksi, ditambahkan masing-masing pereaksi Dragendroff dan pereaksi Mayer, terbentuk endapan merah bata dengan pereaksi Dragendroff atau endapan putih dengan pereaksi Mayer menunjukkan adanya senyawa alkaloid.

b. Identifikasi golongan flavonoid

Sebanyak + 10 gram serbuk ditambah 100 ml air panas, didihkan selama 5 menit, saring. Ambil 5 ml filtratnya dalam tabung reaksi, ditambahkan serbuk Mg secukupnya dan 1 ml asam klorida pekat dan 2 ml amil alkohol, kocok kuat dan biarkan memisah. Terbentuknya warna merah, kunig, atau jingga pada lapisan amil alkohol menunjukkan adanya flavonoid.

c. Identifikasi golongan saponin

Serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambah 10 ml air panas. Setelah dingin kocok kuat secara vertikal selama 10 detik. Terbentuknya busa yang stabil, menunjukkan adanya saponin, bila ditambahkan 1 tetes HCl 1 busa tetap stabil.

d. Identifikasi golongan steroid dan triterpenoid

Sebanyak + 5 gram serbuk dimaserasi dalam 20 ml eter selama 2 jam kemudian disaring. Diuapkan dalam cawan penguap sampai kering. Ditambahkan 2 tetes asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat ke dalam residu. Terbetuknya warna hijau atau merah menunjukkan adanya steroidtriterpenoid. 33

e. Identifikasi golongan tanin

Sebanyak + 10 gram serbuk ditambah 10 ml air, didihkan selama 15 menit, setelah dingin kemudian di saring dengan kertas saring. Filtrat ditambah 1-2 tetes FeCl 3 1 , terbentuknya warna biru, hijau atau hitam menunjukkan adanya seyawa golongan tanin. f. Identifikasi golongan kuinon Sebanyak + 1 gram serbuk dipanaskan dalam air selama 5 menit, disaring. Sebanyak ml filtat ditambah 5 ml NaOH 1 N, terbentuk warna merah menunjukkan adanya kuinon.

g. Identifikasi golongan minyak atsiri

Dokumen yang terkait

Uji efek hipoglikkemik ekstrak etanol gambir (uncaria gambir, roxb) pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

1 11 136

Uji efek penurunan glukosa darah ekstrak etanol ganggang (Gracilaria verrucosa) dan (Kappaphycus alvarezii) dengan metode toleransi glukosa oral dan metode induksi aloksan

0 11 135

Uji Efek Antihiperglikemia Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados Dengan Metode Induksi Aloksan

2 16 75

Uji efek antiinflamasi fraksi etil asetat ekstrak alfalfa (medicago sativa) pada tikus putih jantan yang diinduksi karagenin.

0 0 8

AKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI N-HEKSAN, ETIL ASETAT, DAN AIR DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.) PADA MENCIT JANTAN DENGAN METODE UJI TOLERANSI GLUKOSA.

0 0 3

UJI EFEK ANTIDIABETES OLEUM AZADIRACHTAE SEMEN PADA TIKUS PUTIH JANTAN DENGAN INDUKSI ALOKSAN

0 0 18

PENGARUH FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (PIPER CROCATUM LINN.) TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN DENGAN METODE UJI TOLERANSI GLUKOSA

0 0 14

PENGARUH FRAKSI KLOROFORM EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN DENGAN METODE UJI TOLERANSI GLUKOSA

0 0 13

PENGARUH FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN DENGAN METODE UJI TOLERANSI GLUKOSA

0 0 16

Pengaruh fraksi etil asetat ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana mill.) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan dengan metode uji toleransi glukosa [CD-ROM] - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 24