14
b. Destilasi uap
Destilasi uap adalah ekstraksi kandungan senyawa mudah menguap minyak atsiri dari bahan segar atau simplisisa dengan
uap air. Cara ini didasarkan pristiwa tekanan parsial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara berlanjut
sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran menjadi destilat air bersama senyawa kandungan yang memisah
sempurna sebagian.
2.4. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus, penyakit gula atau kencing manis adalah suatu gangguan kronis yang khususnya menyangkut mabolisme hidrat arang
glukosa di dalam tubuh. Penyebabnya adalah kekurangan hormon insulin, yang berfungsi memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi dan
mensintesis lemak. Akibatnya ialah glukosa bertumpuk didalam darah hiperglikemia dan akhirnya diekskresikan lewat kemih tanpa digunakan
glycosuria. Oleh karena itu produksi kemih sangat meningkat dan pasien selalu buang air kecil, merasa selalu haus, berat badan menurun dan berasa
lelah. Penyebab lain ialah menurunnya kepekaan reseptor sel bagi insulin resistensi insulin yang di kibatkan makan terlalu banyak dan kegemukan
overweigh.
2.4.1. Diabetes melitus Tipe-1 IDDM
Pada tipe ini terdapat destruksi dari sel – sel beta pankreas, sehingga tidak memproduksi insulin lagi dengan akibat sel – sel tidak
menyerap glukosa dari darah. Karena itu kadar glukosa darah meningkat di
15
atas 10 mmoll, yakni nilai ambang ginjal, sehingga glukosa glukosa berlebihan dikeluarkan lewat urin bersama banyak air glycosuria Di
bawah kadar tersebut glukosa ditahan oleh tubuli ginjal.Tipe-1 mengghinggapi orang-orang di bawah usia 30 tahun.
Penyebab diabetes tipe-1 ini belum begitu jelas, tetapi terdapat indikasi kuat bahwa jenis ini disebabkan oleh suatu infeksi virus yang
menimbulkan reaksi auto imun berlebihan untuk menanggulangi virus. Akibatnya sel-sel pertahanan tubuh tidak tidak hanya membasmi viru,
melainkan juga turut merusak atau memusnahkan sel-sel langerhans. Dalam waktu satu tahun sesudah diagnosa, 80-90 penderita tipe-1
memperlihatkan antibodi sel-sel beta di dalam darahnya. Pada tipe ini faktor keturunan juga memegang peranan. Virus yang dicurigai adalah
virus Coxsackie-B Epstein-Barr, morbill dan virus parotitis. Pengobatan tipe ini satu- satunya adalah pemberian insulin seumur hidup. Tjay dan
Rahardja, 2002
2.4.2. Diabetes melitus Tipe-2 NIDDM
Pada tipe ini lazimnya mulai diatas 40 tahun dengan inssiden lebih besar pada orang gemuk dan pada usia lebih lanjut. Orang – orang yang
hidupnya makmur, culas dan kurang gerak badan lebih besar resiko terkena gejala ini. Penyebab gejala ini adalah akibat menua, banyak pasien
jenis ini mengalami penyusutan sel – sel beta yang progresif serta serta penumpukan amiloid sekitar sel – sel beta. Sel beta yang tersisa pada
umumnya masih aktif tetapi sekresi insulinnya semakin berkurang. Selain itu kepekaan reseptornya menurun. Hipofunsi sel beta ini bersama
16
resistensi insulin yang meningkat mengakibatkan gula darah meningkat hiperglikemia. Pada tipe ini tidak tergantung pada insulin dan dapat
diobati dengan antidiabetik oral. Diagnosa tipe-2 umumnya baru di diagnosa pada stadium
terlambat, padahal diagnosa dini adalah penting sekali untuk menghindarkan komplikasi lambat. Maka bila terdapat gejala seperti haus
yang hebat, sering buang air kecil dan turunnya berat badan serta rasa leti, maka sebaiknya segera konsultasi ke dokteruntuk di periksa penyakit
gula.Tjay dan Rahardja, 2002
2.4.3. Diabetes Gestional