35
Tabel 2. Pembagian Kelompok Hewan Uji Toleransi Glukosa
4.3.5. Pembuatan Sediaan Uji dan Dosis a
Dosis ekstrak biji jinten hitam
Dosis dipakai berdasarkan penelitian Al-awdi dan Guma tahun 1987 bahwa dengan dosis 41 mghari biji jinten hitam tidak
3 6
Kontrol positif, dibuat diabetes, diberi suspensi glibenklamid 0,1 mg200 g bb
4 6
Dibuat diabetes, diberi sediaan uji ekstrak kental biji jinten hitam 41 mg200 g bb
5 6
Dibuat diabetes, diberi sediaan uji ekstrak kental biji jinten hitam 82 mg200 g bb
6 6
Dibuat diabetes, diberi sediaan uji ekstrak kental biji jinten hitam 164 mg200 g bb
Kel Jml Tikus Perlakuan
1 8
Kontrol normal, diberi aqudest 1 ml200 g bb
2 8
Kontrol negatif, diberi glukosa, diberi air suling 1 ml200 g bb
3 8
Kontrol positif, diberi glukosa, diberi suspensi akarbosa 1,0 mg200 g bb
4 8
Diberi glukosa, diberi sediaan uji fraksi etil asetat biji jinten hitam dosis potensial pada metode
induksi aloksan.
36
memberikan efek yang signifikan terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus dengan metode induksi streptotozin. Dalam penelitian ini
dilakukan percobaan dengan dosis fraksi etil asetat biji jinten hitam yang digunakan adalah :
Dosis rendah 41 mg 200 g bb Dosis sedang 82 mg 200 g bb
Dosis tinggi 164 mg 200 g bb Volume larutan uji yang di berikan kepada setiap kelompok uji
dan kontrol pembanding sama dengan volume air suling yang diberikan kepada kontrol normal dan kontrol perlakuan yaitu sebanyak 1 ml 200
g.
b Dosis glibenklamid
Glibenklamid diberikan dalam bentuk suspensi dengan CMC sesuai dosis oral efektif pada manusia 5 mg60 kg bb yang
dikonversikan berdasarkan rumus HED, yaitu dosis untuk setiap 200 g bb tikus adalah 0,1 mg200 g bb tikus.
c Dosis akarbosa
Akarbosa diberikan dalam bentuk suspensi dengan CMC sesuai dosis oral efektif pada manusia 50 mg60 kg bb yang dikonversikan
berdasarkan rmus HED, yaitu dosis untuk setiap 200 g bb tikus adalah 1,0 mg200 g bb tikus.
d Dosis aloksan
Dosis aloksan ditetapkan berdasarkan hasil uji pendahuluan dan penelitian sebelumnya. Diambil dosis yang pada hari ke-7
37
menyebabkan hiperglikemia tetapi belum menyebabkan kematian pada tikus. Dosis aloksan yang digunakan dalam percobaan ini adalah 13
mg200g bb maria, 2001.
e Dosis glukosa
Dosis glukosa ditetapkan berdasarkan hasil uji pendahuluan dan penelitian sebelumnya. Diambil dosis yang setelah pemberian
menyebabkan hiperglikemia tetapi belum menyebabkan kematian pada tikus.Dosis glukosa yang digunakan pada percobaan ini adalah adalah
200 mg 200 g bb pemberianya secara oral.
4.3.6. Cara Pengambilan Darah dan Pengkuran Kadar Glukosa Darah