Dekomposisi kimia dari obatakibat Hidrolisis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta faktor-faktor luar, seperti suhu, cahaya, kelembaban, dan udara, yang mampu menginduksi atau mempercepat reaksi degradasi bahan. Skala kualitas yang penting untuk menilai kestabilan suatu bahan obat adalah kandungan bahan aktif, keadaan galenik, termasuk sifat yang terlihat secara sensorik, secara miktobiologis, toksikologis, dan aktivitas terapetis bahan itu sendiri. Skala perubahan yang diijinkan ditetapkan untuk obat yang terdaftar dalam farmakope. Kandungan bahan aktif yang bersangkutan secara internasional ditolerir suatu penurunan sebanyak 10 dari kandungan sebenarnya Voight,1994.

2.3.1 Dekomposisi kimia dari obatakibat Hidrolisis

Berikut terdapat beberapa gugus kimia yang rentan terhadap hidrolisis. Gambar 2.2 Contoh gugus kimia yang rentan terhadap hidrolisis T Florence et al ., 2006 Obat yang yang mengandung ikatan ester diantaranya adalah asam asetilsalisilat aspirin, physostigmine, methyldopate, tetrakain dan prokain. Hidrolisis ester biasanya reaksi biomolekuler yang melibatkan pemecahan asil-oksigen. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk dapat mengontrol hidrolisis obat dalam larutanT Florence et al., 2006 a. Optimalisasi Formulasi Hidrolisis sering dikatalisis oleh ion hidrogen katalis asam tertentu atau ion hidroksil katalis basa tertentu dan juga dengan jenis asam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atau basa lainnya yang biasa ditemui sebagai komponen buffer. Beberapa metode tersedia untuk menstabilkan larutan obat yang rentan terhadap hidrolisis katalis asam basa. Metode yang biasa digunakan adalah menentukan pH stabilitas maksimum dari percobaan kinetik pada rentang nilai pH dan memformulasikannya pada pH tersebut. Perubahan konstanta dielektrik dengan penambahan pelarut bukan air seperti alkohol, gliserin atau propilen glikol dalam banyak kasus dapat mengurangi hidrolisis. Karena hanya bagian dari obat yang dalam larutan akan dihidrolisis, untuk menekan degradasi dapat dilakukan dengan membuat obat kurang larut. Stabilitas penisilin prokain dalam suspensi penisilin meningkat secara signifikan dengan mengurangi kelarutan dan menggunakan aditif seperti sitrat, dekstrosa, sorbitol dan glukonat. Menambahkan senyawa yang membentuk kompleks dengan obat dapat meningkatkan stabilitas. Penambahan kafein untuk larutan air dari benzokain, prokain dan tetrakain telah terbukti menurunkan hidrolisis yang dikatalisis oleh basa dari anestesi lokal dengan cara ini. Dalam banyak kasus kelarutan obat dengan surfaktan dapat melindungi dari hidrolisis. b. Modifikasi struktur kimia obat Kontrol stabilitas obat dengan memodifikasi struktur kimia menggunakan substituen yang tepat telah disarankan untuk obat yang dengan adanya modifikasi tersebut tidak mengurangi efikasi terapetik. Konsep ini telah digunakan, misalnya, dalam produksi substituen terbaik untuk asam alilbarbiturat untuk mendapatkan stabilitas yang optimal.

2.3.2 Permasalahan