Simple Suspension MethodMetode suspensi dengan sederhana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ketika seluruh dosis harian diberikan sebagai bolus dengan pelepasan segera. Sebisa mungkin, profesional kesehatan harus mempertimbangkan formulasi alternatif obat yang sama atau obat yang berbeda yang dapat diberikan melalui enteral feeding tube yang memiliki efek terapi yang sama White et al., 2007. Pada suatu penelitian, didapatkan suatu hasil yang menunjukkan bahwa terjadinya kehilangan kandungan bobot obat selama menggunakan metode ini. Dalam penelitian tersebut dilakukan penghancuran lima jenis obat, dimana masing –masing dari obat tersebut telah mengalami penurunan massa kandungan obat sekitar 70 – 90. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor penghancuran pada mortir atau alat penghancur lainnya sehingga terjadi pengurangan jumlah obat Zamami et al., 2014.

2.5 Simple Suspension MethodMetode suspensi dengan sederhana

Simple Suspension Method adalah metode suspensi yang digunakan untuk pemberian obat melalui enteral feeding tube dimana membiarkan tablet atau kapsul yang akan hancur dan tersuspensi dalam air hangat di 55 ℃ tanpa perlu adanya penghancuran Suryani et al., 2013. Sejak tahun 2001 dirilis oral medicine through tube administration Handbook yang menerbitkan daftar obat yang berlaku bersama dengan pengenalan metode formulasi, metode simple suspension method di sejumlah fasilitas telah dilaksanakan. Selain kedua belas revisi pedoman dispensing dimana adanya revisi pada bulan April 2006, telah ditambahkan metode ini metode suspensi sederhana dan hingga sekarang telah diakui dan dilaksanakan secara luas Kurata et al., 2006. Adapun prosedur pemberian dengan metode ini adalah sebagai berikut : a. Metode dengan botol UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 2.3 Metode simple suspension method dengan botol Kurata et al., 2006 b. Metode dengan jarum suntik Gambar 2.4 Metode simple suspension method dengan jarum suntik Kurata et al ., 2006 Crushing suspension method dan Simple suspension method merupakan metode suspensi yang sering digunakan untuk pemberian yang menggunakan enteral feeding tube. Diantara keduanya tentu memiliki keuntungan dan kerugian dalam penggunaanya. Berikut adalah tabel perbandingan dari kedua metode. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 2.2 Tabel perbandingan Crushing suspension method dan Simple suspension method Kurata et al., 2006 No Permasalahan saat dispensing Penghancuran tablet Pembukaan Kapsul Membiarkan tablet Membiarkan Kapsul Perusakan lapisan Pembukaan kapsul 1. Dampak terhadap stabilitas fisik dan kimia Pengaruh cahaya X O Δ Suhu dan kelembapan X O Δ Perubahan Warna X O Δ 2. Dampak terhadap Farmakokinetik, efikasi, dan efek samping Enterik, pelepasan berkelanjutan X X X Perubahan absorbsi dan bioavaibilitas X Δ X 3. Dampak terhadap sensorik Pengaruh rasa dan bau O O O iritasi, mati rasa, zat keras O O O 4. Masalah dispensing Penggerusan, kerugian karena adanya pembagian ke pembungkus X X O Pencampuran, terjadinya perubahan X Δ Δ Kontaminasi X O O UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap obat pasien lainnya 5. Dampak Pada dispensing Kontak, dan kerusakan kesehatan yang disebabkan oleh inhalasi X O Δ 6. Usaha Pemberian Obat Rumit X O Δ Peningkatan waktu dispensing X O Δ Penemuan kesalahan dalam dispensing X O Δ Keterangan : X = bermasalah O = tidal bermasalah Δ =Sedikit bermasalah Manfaat dari penggunaan metode simple suspension method adalah sebagai berikut Kurata et al., 2006. a. Merupakan suatu solusi dalam permasalahan yang terjadi pada dispensing b. Menghindari sumbatan pada tabung pengisi. c. Penurunan resiko terjadinya perubahan pada formulasi : setelah pemberian dalam periode hari dari penggerusan dan pencampuran, terdapat resiko perubahan formulasi. d. Hanya diperlukan waktu 10 menit yang ditempatkan dalam air untuk nantinya tersuspensi dengan sendirinya. e. Penghindaran resiko dapat dilakukan pada saat pemberian. f. Dapat meningkatkan kualitas hidup pasien yang selalu menggunakan enteral feeding tube. g. Tidak memerlukan biaya yang mahal. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah tidak semua obat yang dapat menggunakan metode simple suspension method dan diperlakukan penelitian lebih lanjut dari setiap obat sebagai contoh pada obat antidepresan oral, hanya 59 dari 354 obat 16,7 yang disetujui di Jepang pada April 2013 dan telah diperiksa dengan metode ini Hichiya et al., 2014. Selain itu, penggunaan metode ini tidak dapat digunakan pada tablet yang tidak dapat terdispersi dalam air dan pada tablet selaput enterik, dimana diperlukan suatu penghancuran atau penggerusan agar dapat tersuspensi dalam air White et al., 2007.

2.6 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT