Sekilas Tentang Aliran Ahmadiyah

BAB III PROFIL AHMADIYAH DAN MAJALAH GATRA

A. Tentang Ahmadiyah

1. Sekilas Tentang Aliran Ahmadiyah

Sejarah berdirinya Ahmadiyah, tidak terlepas dari Mirza Ghulam Ahmad sebagai pendiri aliran ini. Ia di lahirkan di Qadian tahun 1835, kemudian pada tahun 1889 M bertepatan dengan tahun 1306 H Ia mendirikan Ahmadiyah. 1 Ahmadiyah adalah sebutan singkat dari Jemaah Ahmadiyah. Jemaah berarti kumpulan individu yang bersatu padu dan bekerja untuk suatu program bersama. Ahmadiyah diambil dari satu nama Rasulullah saw yang diinformasikan kepada Nabi Isa a.s dalam surat Ash Shaf ayat 6 yang menyatakan bahwa akan datang seorang nabi dan rasul bernama Ahmad. 2 nama “Ahmadiyah” oleh Mirza Ghulam Ahmad diumumkan penggunaannya secara resmi pada tanggal 4 November 1900, dan sejak itulah nama aliran ini dimasukkan dalam catatan resmi kolonial Inggris. 3 Saat ini anggota Ahmadiyah di Dunia berjumlah kurang lebih 20 juta orang. Beberapa pusat gerakan Ahmadiyah atau sering disebut pusat pentablighan pada mulanya terdapat di Pakistan, India, dan Bangladesh, tetapi saat ini dengan 1 Terjadi perbedaan pendapat mengenai berdirinya Ahmadiyah. Aliran Lahore berpendapat bahwa Ahmadiyah berdiri tahun 1988 M berdasarkan ilham yang diterimanya untuk mendirikan bahtera dan melakukan baiat kepada Mirza Ghulam Ahmad. Sementara aliran Qadian menyatakan bahwa Ahmadiyah berdiri 1889 M. hal ini didasarkan pada permulaaan pembaiatan yang dilakukan banyak orang terhadap Mirza Ghulam Ahmad. Lihat Saleh A. Nahdi, Ahmadiyah Selayang Pandang Jakarta: Yayasan Raja Pena, 2001, cet IV, h.5 2 Saleh A. Nahdi Ahmadiyah Selayang Pandang Jakarta: Yayasan Raja Pena, 2001, cet IV, h. 60 3 Ibid . h. 61 perkembangannya yang sangat pesat, pusat pentablighan tersebut mulai tersebar ke berbagai Negara di dunia, termasuk di Negara kita Indonesia. 4 Pasca kematian sang pendiri, tepatnya sepeninggal Khalifah I Hadhrat II Hakim Nuruddin Pada tahun 1914, pengikut Ahmadiyah terpecah dua. Pertama , Aliran Ahmadiyah Qadian yang meyakini bahwa orang yang tidak beriman kepada Ghulam Ahmad adalah di luar Islam. Kelompok ini juga mengakui bahwa pintu kenabian masih terbuka, Gulam Ahmad tidak hanya sebagai mujaddid, tetapi juga seorang Nabi yang harus ditaati ajarannya. Kelompok ini dipimpin oleh Bashiruddin Mahmud Ahmad. Kedua , adalah Ahmadiyah Lahore yang disebut juga Ahmadiya Anjuman Asha’at Islam dipimpin oleh Maulana Muhammad Ali dan Kwaja Kamaluddin yang ajarannya tidak menyetujui prinsip-prinsip ajaran golongan pertama. golongan ini berpendapat bahwa pintu kenabian sudah tertutup setelah Nabi Muhammad Saw. Kedudukan Mirza Ghulam Ahmad hanya sebagai Mujaddid. 5 Ahmadiyah Qadian, kemudian lebih dikenal dengan Jemaah Ahmadiyah. Di Indonesia Jemaat Ahmadiyah Indonesia JAI berdiri pada tahun 1925. 6 sedangkan Ahmadiyah Lahore, dikenal dengan Gerakan Ahmadiyah Indonesia GAI, hadir empat tahun kemudian yakni pada tahun 1929. 7 Perkembangan Ahmadiyah Lahore dan Qadian di Indonesia ini cukup pesat. Beberapa tahun setelah resmi berdiri, kedua kelompok aliran tersebut 4 A. Fajar Kurniawan, Teologi Kenabian Ahmadiyah Jakarta: PT. Wahana Semesta Intermedia, 2006 h. 23 5 Ibid h. 21 6 Drs. Muslih Fathoni, MA, Faham Mahdi Sy’iah dan Ahmadiyah dalam Perspektif PT. RajaGrafindo Persada, 1994 h. 69 7 A. Fajar Kurniawan, Teologi Kenabian Ahmadiyah, h. 33 menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Perkembangan yang sangat pesat dari Gerakan Ahmadiyah Qadian dan Lahore ini adalah karena mereka banyak menggunakan berbagai macam media, antara lain melalui majalah, tabligh, kegiatan sosial, dan buletin-buletin. 8

C. Profil Majalah Gatra

Dokumen yang terkait

Konstruksi Pemberitaan Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Tayangan Provocative Proactive (Studi Analisis Framing Tentang Konstruksi Pemberitaan Dalam Frame Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Tayangan Provocative Proactive di Metro TV)

0 47 112

Berita Penyerangan Jamaah Ahmadiyah (Analisis Framing Tentang Pemberitaan Penyerangan Jamaah Ahmadiyah Pada Majalah Tempo dan Sabili)

3 52 102

SIKAP SURAT KABAR DALAM MEMBERITAKAN PERISTIWA KONFLIK (Analisis Isi Pemberitaan Carok Pada Koran Radar Madura Edisi 20 Juli 2006 – 27 Agustus 2010)

2 10 56

Konstruksi Pemberitaan Media Online Tentang Kinerja Kabinet Kerja Jokowi-JK (Analisis Framing Pada News Media Online Detik.com & VIVA.co.id Edisi 26 Oktober - 31 Desember 2014)

0 6 1

Konstruksi Pemberitaan Pasca Reshuffle Kabinet Kerja Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) (Analisis Framing pada Beritasatu.com dan VIVA.co.id edisi 12-18 Agustus 2015)

2 6 77

Konstruksi Majalah Pria Tentang Pria Metroseksual (Analisis Framing Majalah Mens Health Indonesia Edisi Maret 2015 – Juni 2015)

2 14 23

SIKAP SURAT KABAR DALAM MEMBERITAKAN PERISTIWA KONFLIK (Analisis Isi Pemberitaan Carok Pada Koran Radar Madura Edisi 20 Juli 2006 – 27 Agustus 2010)

0 4 56

Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Tempo

3 23 130

Konstruksi Realitas Media Massa (Analisis Framing Pemberitaan Korupsi M. Nazaruddin di Harian Republika)

1 8 148

Konstruksi Pemberitaan Tentang Ahmadiyah (Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Ahmadiyah Pada Majalah Gatra Edisi Bulan Juli s/d Agustus 2005)

7 59 101