2. Manfaat Penelitian
Sedangkan secara keseluruhan manfaat dari penulisan skripsi
24
ini adalah:
a. Secara akademis, diharapkan dapat memperkaya khazanah
kepustakaan perpolitikan, khususnya mengenai wacana perempuan dan politik.
b. Secara praktis, diharapkan dapat memberikan masukan bagi partai
politik dan politisi perempuan dalam mengarungi arena politik di tanah air.
D. Studi Kepustakaan
Penulis mengakui bahwa penelitian tentang peranan perempuan dalam wilayah politik bukanlah satu hal yang baru dilakukan. Telah banyak penelitian
yang dilakukan dalam hal ini, tentunya juga melalui ragam pendekatan atau teori. Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sendiri telah ada beberapa skripsi yang
menyoroti perihal permasalahan peranan politik perempuan, namun dari beberapa skripsi yang sudah ada tersebut, penulis belum mendapati penelitian yang secara
khusus membahas peranan politik perempuan di Partai Kebangkitan Bangsa. Berangkat dari situlah kemudian penulis merasa tertarik untuk membahasnya
dalam penelitian skripsi ini. Dengan harapan dapat mengisi kekosongan kepustakaan tersebut. Penulis juga meyakini, bahwa politik perempuan di PKB
24
Widodo, Cerdik Menyusun Proposal Penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi Jakarta: Magna Script, 2004, h. 73-75.
merupakan satu hal yang fenomenal dan merupakan persoalan yang masih relevan untuk dibicarakan.
E. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan datanya dilakukan dengan mencari data mengenai persoalan yang dibahas dengan
menelusuri melalui literatur buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya.
25
Analisa data menggunakan metode deskriptif, yaitu bersifat eksploratif dengan
menginterpretasikan data lalu mengambil sebuah konklusi.
26
F. Sistematika Penulisan
Dalam pembahasan skripsi ini, agar lebih sistematis dan mudah dipahami maka penulis menyusunnya terdiri dari lima bab dan beberapa sub bab. Yang
tersusun dari: 1.
Bab 1: Pendahuluan. Bab ini merupakan pembukaan dari skripsi ini, yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah,
manfaat dan tujuan penelitian, studi kepustakaan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
2. Bab 2: fokus pembahasan dalam bab ini adalah berupa kajian teori
terhadap perempuan dan politik. Pendekatan teori yang dibicarakan di sini adalah dalam perspektif Islam dan barat, dan sejarah keterlibatan
perempuan di Indonesia.
25
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 206.
26
Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 213.
3. Bab 3: bab ini akan banyak berbicara mengenai sikap PKB sebagai partai
politik dalam merespon isu politik perempuan. 4.
Bab 4: bab ini adalah inti dari penelitian dalam skripsi ini, karena di sini akan dibicarakan mengenai dinamika politik perempuan di PKB, baik
dalam upaya memenuhi kuota tiga puluh persen suara perempuan, aktifitas politik perempuan PKB di parlemen, ataupun ketika di amanahi
menduduki jabatan publik. 5.
Bab 5: penutup, pada bab 5 ini penulis akan membuat sebuah kesimpulan sederhana dan beberapa saran-saran.
BAB II PEREMPUAN DAN POLITIK
Salah satu agenda penting dari tiap kerangka kerja demokrasi dan good governance
adalah prinsip penegakan hak asasi manusia HAM, termasuk di dalamnya hak-hak partisipasi politik bagi laki-laki dan perempuan yang sama. Isu
gender kini telah menjadi isu yang mendunia. Pengembangan setiap agenda
politik yang tidak memasukkan unsur perspektif, pandangan dan pengalaman dari pihak laki-laki dan perempuan yang akan terkena dampak dari agenda tersebut
kini tidak lagi dapat diterima. Namun, lepas dari segala upaya yang dirintis selama sekian abad oleh tokoh-tokoh perempuan terkemuka di dunia, pengakuan dan
pelaksanaan hak-hak politik dan sosial-ekonomi antara laki-laki dan perempuan masih saja belum seimbang. Padahal, kaum perempuan adalah separuh populasi
dunia, 50 persen dari total tenaga kerja, namun mereka juga adalah sekitar satu milyar manusia yang hidup dalam belenggu kemiskinan. Pengambilan keputusan
dan penyusunan prioritas tetap saja berada di tangan kaum laki-laki. Struktur yang dibangun masih timpang, perempuan masih cenderung dalam posisi marginal atau
penggembira saja. Banyak yang sepakat bahwa gerakan perempuan untuk memulihkan hak-hak
politiknya ini erat kaitannya dengan proses transformasi sosial yang identik dengan transformasi demokrasi. Alasannya, tujuan gerakan perempuan adalah
menciptakan hubungan antar sesama manusia yang secara fundamental baru, lebih adil, dan saling menghargai. Politik, terlepas dari segala kontrovesi di dalamnya,
adalah alat sosial yang paling memungkinkan bagi terciptanya ruang kesempatan
dan wewenang, serta memungkinkan rakyat mengelola dirinya sendiri melalui berbagai aksi bersama, diskusi, sharing, dalam prinsip kesetaraan dan keadilan.
Politik adalah salah satu sarana yang dapat mendorong perempuan untuk mencurahkan semua kecemasannya.
Keterlibatan perempuan politik dapat pula kita tinjau dari beberapa pendekatan teori. Dan di bawah ini akan dijabarkan mengenai relasi antara
perempuan dan politik dalam beberapa perspektif.
A. Perspektif Islam