Berdasarkan Tebal Tipisnya Tempurung Berdasarkan Warna Kulit Buah

Indonesia terus mengalami perkembangan, meskipun dalam perjalannya mengalami pasang surut.

2.2 Varietas Tanaman Kelapa Sawit

Ada beberapa varietas tanaman kelapa sawit yang dapat dikenal. Varietas – varietas itu dapat dibedakan berdasarkan warna kulit buahnya. Selain varietas – varietas tersebut. Ternyata dikenal juga beberapa varietas unggul yang mempunyai beberapa keistimewaan, antara lain mampu menghasilkan produksi yang lebih baik dibandingkan varietas lain.

2.2.1 Berdasarkan Tebal Tipisnya Tempurung

1. Varietas Dura Tempurung cukup tebal 2-8 mm, daging buah tipis. Persentase daging buah terhadap buah 35-50, inti buah kernel besar, tetapi kandungan minyaknya rendah. Dalam berbagai persilangan untuk menghasilkan varietas baru, varietas Dura selalu dijadikan sebagai tanaman betina oleh pusat – pusat penelitian. 2. Varietas Psiferas Tempurung sangat tipis, bahkan hampir tidak ada. Daging buah tebal, inti buah sangat kecil. Kandungan minyak inti rendah karena ukuran kernelnya sangat kecil. Dalam persilangan untuk menghasilkan varietas baru, varietas psifera dijadikan sebagai tanaman pejantan atau sebagai penghasil tempurung sari. Priyasin Hardian : Pengaruh Waktu Penimbunan Minyak Sawit Mentah CPO Pada Bak Penampungan Fat Fit Terhadap Kadar Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. IV Kebun Adolin, 2010. 3. Varietas Tenera Merupakan hasil persilangan antara varietas Dura D dan Psifera P sehingga sifat – sifat morfologi dan anatomi ini DxP merupakan perpaduan antara kedua sifat induknya. Tebal tempurung varietas tenera adalah 0,5-4,0 mm, persentasi daging buah terhadap buah 60 -90, kandungan minyak daging buah 18-23, dan kandungan minyak inti 5 4. Varietas Macro Carya Daging buah sangat tipis tempurung sangat tebal 4-5 mm 5. Varietas Dwikka Wakka Dwikka Wakka mempunyai ciri khas, yaitu daging buahnya sabut berlapis dua. Oleh karena itu disebut Dwikka. Macro Carya dan Dwikka Wakka merupakan varietas yang jarang ditemukan di lapangan, sedangkan tenera merupakan varietas yang paling banyak dibudidayakan karena dianggap paling menguntungkan secara ekonomis. Hadi,M.M.,2004

2.2.2. Berdasarkan Warna Kulit Buah

Pembagian Varietas bedasarkan warna kulit buah, terdapat tiga varietas kelapa sawit, yaitu sebagai berikut : a. Nigrescens Warna kulit bhuah kehitaman saat masih muda dan berubah menjadi jingga kemerahan jika sudah tuamasak. b. Virescens Warna kulit hijau saat masih muda dan berubah menjadi jingga kemerahan jika sudah tuamasak, namun masih meninggalkan sisa – sisa warna hijau. Priyasin Hardian : Pengaruh Waktu Penimbunan Minyak Sawit Mentah CPO Pada Bak Penampungan Fat Fit Terhadap Kadar Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. IV Kebun Adolin, 2010. c. Albescens Warna kulit keputih – putihan saat masih muda dan berubah menjadi kekuning – kuningan jika sudah tua masak. Diantara ketiga varietas di atas, Nigrescens paling banyak di budidayakan. Virescens dan Albescens jarang dijumpai dilapangan, umumnya hanya digunakan sebagai bahan penelitian oleh lembaga – lembaga penelitian. Mangoensoekarjo, S dan Semangun,H.,2003

2.3 Manfaat Kelapa Sawit dan Produknya